Angin, terimakasih sudah membujuk dan membawa Nata padaku.***
Matahari sudah keluar dari persembunyiannya, memberikan sinar baru untuk para penghuni jagad raya, supaya lebih bersemangat lagi, menjalankan takdir yang sudah Tuhan gariskan.
Seperti hal nya Darrel, kejadian kemarin, tak membuat semangatnya patah, untuk terus mengejar bidadarinya.
Pagi-pagi sekali, Nata sudah dikagetkan dengan adanya kotak makan beserta surat di atas mejanya.
"Apalagi si ini?" Nata menggerutu.
"Ciee dapat sarapan gratis tuh, dari siapa?" Tiba-tiba Visa sudah ada di samping Nata.
"Gak tau" Jawab Nata tak peduli.
"Buka aja, siapa tau dari calon imam" Goda Visa.
Nata membuka suratnya.
Pagi sekarang damai, namun tidak dengan Kemarin sore.
Kenapa kau tak datang?
Tak apa, aku sudah maafkan.
Jangan lupa di makan yah sarapannya, buatan calon mertuamu, semoga kamu mendapat berkah dan hidayah untuk menemuiku di taman sekolah, jam istirahat pertama:)Bandung penuh harap
_Hamba Allah.Nata terdiam setelah membaca surat itu, sehingga Visa bertanya.
"Nata lo gakpapa?"
Nata tidak menjawab, dia hanya menyerahkan surat itu kepada Visa.
Sekarang Visa mengerti setelah membaca surat itu, dia harus menasihati sahabatnya ini.
"Menurut gue lo temuin aja dia, gak ada salah nya ko Nat" Ucap Visa.
"Kenapa gue harus temuin orang yang nggak gue kenal? buang buang waktu tau."
"Mungkin lo gak kenal dia Nat, tapi dia tau lo, tau semua tentang lo, dia rela ngebuang waktunya demi lo"
Nata terdiam, berfikir sejenak.
"Harus ya, gue temuin dia?"
"Iya, biar lo juga tau dia itu siapa, dan apa maksud dia ngelakuin semua ini ke lo. Bukannya lo juga penasaran Hamba Allah itu siapa"
"Iya juga si" Jujur, Nata sendiri memang penasaran, siapa orang yang selama ini sudah berani mencoba masuk ke dalam dunia nya.
"Yaudah kalo gitu temuin aja, ada pepatah yang mengatakan 'tak kenal maka tak sayang' siapa tau kalo lo udah kenal dia, tiba-tiba langsung sayang" Goda Visa yang membuat Nata bergidig ngeri.
*
Angin dari mana yang sudah baik mau membujuk dan membawa Nata ke taman, yang jelas Darrel sangat berterima kasih pada angin itu.
Darrel duduk di kursi panjang, dekat dengan pohon sambil memainkan game cacing kesukaannya.
Dari arah belakang munculah seorang bidadari yang Darrel nantikan sejak tadi.
"Permisi, gue lagi cari seseorang di sini" Sambil memandang punggung cowo tersebut.
Darrel yang mendengar suara itu, repleks langsung menabrakkan cacing nya ke cacing milik orang lain, dan berakhir game over.
"Ini gue nengok apa jangan ya? ko jadi takikardi gini si gue" Batin Darrel.
Merasa tak ada respon dari cowo tersebut Nata berbalik untuk pergi, namun dia menggantungkan langkahnya, ketika mendengar seseorang berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Kata
किशोर उपन्यास"Kasian ya jadi hujan" "Kenapa, ko kasian?" "Suka dibuang terus sama langit" "Ya itu memang takdirnya hujan" "Meski hujan sudah tau akan selalu dibuang langit?" tanya Nata. "Bahkan hujan selalu ikhlas untuk terjatuh beribu kali bahkan berjuta kali...