Arfi bersama teman-temannya sedang bermain bola basket disalah satu lapangan basket yang berada di taman. Akhir-akhir ini mereka memang sering bermain basket hanya sekedar untuk mengetes kemampuan mereka apalagi mereka akan mengikuti perlombaan bola basket antar sekolah. Walaupun Randy dan Darell tidak turut serta dalam perlombaan namun mereka tetap ikut bermain bola basket.Saat tengah asik bermain Pate tiba-tiba berhenti
"Eh udahan dulu dong gw cape banget sumpah." Ucap Pate dengan nafas tidak teratur sambil mendudukan dirinya di tengah-tengah lapangan."Alah lemah lo, baru segini doang cape." Sahut Galen
"Bacot lo!!, gw dari awal main terus, lo enak baru main."
"Siapa suruh dari awal udah main."
"Udah si, brantem mulu heran gw!." Timpal Darell
"Tau lo pada brisik banget." Kesal Randy
"Dia dulu noh." Ucap Pate sambil Menunjuk Galen
"Lah gue?orang lo duluan yang ngomong." Ucap Galen membela diri
"Udah diem ngapa si ngga usah salah-salahan mulu ntar ngga kelar-kelar." Ucap Beno
"Duduk istirahat dulu ntar lanjut lagi." Ucap Arfi yang sedari tadi diam
Mereka berenam pun duduk melingkar di tengah lapangan,
"Ini kaga ada yang bawa minum?" Tanya Galen, Mereka semua saling menatap lalu menggelengkan kepalanya, Galen cengo melihat mereka semua menggelengkan kepalanya.
"Sumpah kesannya miskin banget kita, latian gini kaga ada yang bawa minum." Ucap Galen
"Bawel kaya emak-emak lo, orang tinggal beli aja kok susah amat." Timpal Randy
"Ya udah sono beli." Suruh Darell pada Galen
"Lah kok gw si." Galen tak terima
"Ya kan yang pertama kali ngeluh elo." Ucap Darell,
Selagi mereka berdebat Arfi sibuk memandang satu arah, Arfi seperti melihat orang yang ia kenal,
'bahagia banget kayaknya' Batin Arfi sedikit kesal, aneh memang Arfi masa lihat orang bahagia kesal."Ck ,brisik banget si." Kesal Arfi medengarkan temannya yang sedari tadi tak ada yang mau mengalah untuk membeli minum.
"Ben, lo beli minum gih sama Pate." Suruh Arfi, Sebelum Pate menjawab Arfi terlebih dahulu berbicara
"Udah cepet, nih duitnya." Sambar Arfi sambil memberi uang kepada Beno, akhirnya Pate pasrah dan menurut walaupun sedikit kesal, Pate dan Beno pergi untuk membeli minum dan yang lain menunggu sambil mengobrol namun tidak dengan Arfi sedari tadi dia hanya menatap seseorang yang sedang bercanda di depan sana, sampai Randy menyadari sedari tadi Arfi seperti orang melamun.
"Woyy, ngliatin ape lo?" Tanya Randy sambil menepuk bahu Arfi lumayan keras
"Ck biasa aja ngga usah pake mukul kali!!" Ucap Arfi makin kesal sambil mengusap pundaknya, udah kesal ditambah lagi ya makin kesal.
"Lagi lo dari tadi diem bae, ngliatin apa?" Tanya Randy sekali lagi sambil melihat arah pandang Arfi, namun disana tak ada apa-apa.
"Ngga ada." Ucap Arfi singkat, Randy kesal atas jawaban Arfi
"Ditanya jawabnya gitu." kesal Randy
"Udah si biarin, lagi banyak pikiran kali dia." Ucap Darell menenangkan Randy
-----
Di sisi lain, Sore yang cerah ini membuat Aruna berniat untuk jalan-jalan menuju taman yang tak jauh dari kompleknya, Aruna cukup berjalan kaki saja untuk menuju taman itu walaupun sedikit jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
AntarKita [ On Going ]
Teen Fiction---- (FOLLOW DULU SEBELUM BACA) "lo mau kemana?" "mau turun lah" "liftnya ada disini" "gw ngga mau naik lift" ucapnya hendak pergi namun tangannya segera dicekal oleh orang disebelahnya. ---- Sebuah masa lalu mungkin akan menjadikan seseorang berhe...