part 22 : Marah

187 15 9
                                    

Sudah lumayan banyak wahana yang mereka naiki namun mereka belum ada niatan untuk berhenti bermain, jam sudah menunjukan pukul 3 sore, Aruna sudah mulai lapar namun dia enggan untuk mengatakannya karena yang lain masih asik bermain.

Aruna berjalan berdampingan bersama Arfi, kali ini mereka tertawa bersama tak seperti biasanya.

Kruyuk kruyuk, Suara perut berbunyi Arfi mendengar jelas itu sontak menengokkan kepalanya

"Lo laper?" tanya Arfi dan yang di tanya hanya terseyum menampakan giginya sambil mengangguk. Arfi sontak menggandeng tangan Aruna menariknya menuju temannya yang sudah berada di depan.

"Eh mau kemana?" berontak Aruna namun Arfi tetap diam dan terus berjalan.

"Bang?" panggil Arfi pada Randy. Namun mereka semua juga ikut menengok kebelakang, mereka sedikit terkejut melihat Arfi berjalan menggandeng Aruna.

"Apa?" ucap Randy berusaha biasa saja.

"Gw mau makan duluan, kalian mau ikut?"

"Yah bentar lagi napa gw masih mau main." ucap Pate

"Iya ntar aja, lo laper banget apa?" ucap Galen

"Bukan gw tapi dia," ucap Arfi sambil melirik Aruna
"Atau gw duluan, kalian main lagi aja." saran Arfi

"Ooh Runa yang laper, Yaudah kalo kalian mau duluan ngga papa," ucap Randy

"Iya ngga papa kalian makan aja dulu" ucap Sharla, justru dia senang Arfi masih bisa perhatian terhadap perempuan.

"Ya udah gw pergi dulu," ucap Arfi langsung menggeret Aruna yang sedari tadi diam karena malu, antara malu karena lapar atau tangannya yang sedari tadi digenggam oleh Arfi.

"Kita mau kemana? Kok keluar si?" tanya Aruna saat dia sadar akan sampai di pintu keluar Dufan.

"Makan." Ucap Arfi memberhentikan langkahnya.

"Kan di dalem juga ada tempat makan."

"Ngga enak." Ucap Arfi senantiasa menggenggam tangan Aruna.

"Emm tapi ini boleh dilepas ngga?" ucap Aruna sedikit ragu sambil melirik arah tangannya, Arfi yang sadar langsung melepas genggamannya.

"Ayo jalan" ucap Arfi kembali jalan dan Aruna mengekor dibelakangnya.

"Kita mau makan dimana si?" Aruna kembali bertanya saat mereka sudah berada di parkiran motor.

"Cafe deket sini"

"Terus yang lain gimana?"

"Nyusul kali"

"Ngga papa nih kita tinggal "

"Ngga, udah buruan pake." Ucap Arfi menyodorkan helm pada Aruna.

Mereka berdua pergi meninggalkan area pelataran Dufan untuk mencari cafe yang tidak terlalu jauh.

Mereka berhenti disalah satu cafe yang tidak terlalu ramai,
"Makan disini?" tanya Aruna

"Kenapa ngga mau?"

"Mau mau aja si," ucap Aruna lalu turun dari motor Arfi dan melepaskan helmnya.
Mereka berjalan memasuki area cafe dan duduk di salah satu meja dekat jendela.

"Permisi kak, mau pesan apa?" tanya pelayan

"Spagethi carbonara sama ice coffe late satu," ucap Aruna,
"Lo pesen apa kak?"

"Nasi goreng spesial sama ice cofee mas" ucap Arfi

"Baik tunggu sebentar ya, pesanannya akan segera sampai," ucap sang pelayan sembari tersenyum.

AntarKita [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang