Penyesalan yang sesungguhnya adalah terlambat menyadari ketika segalanya telah hilang berlalu.
___
"Azel lo gak apa-apa kan?" Tanya Lina setelah melihat Azel mulai membuka matanya perlahan. Azel hanya mengangguk pelan ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya yang satu ini.
Azel melirik ke setiap ruangan, ia kenal betul dengan ruangan ini. Azel sedang membaringkan tubuhnya dikasur UKS.
"Lo tau gak, tadi si Eros sama si anak baru rebutin elu," Lina memecahkan keheningan. Azel mengerutkan keningnya meminta Lina menjelaskan lebih detail nya.
"Tadi kan elu pingsan, nah jadi si anak baru ngegendong elu untuk dibawa ke UKS, eh si Eros malah nahan si anak baru biar dia aja yang bawa elu," Jelas Lina panjang lebar.
Azel membulatkan kedua matanya tidak percaya. "Jadi Eros yang gendong Azel?" Tanya Azel takjub dengan penjelasan Lina. Lina hanya mengangguk menganggapi pertanyaan Azel, biar Azel senang!
___
"Ros, lo kesambet apa si sampe gendong Azel ke UKS segala, biarin aja si Agral yang bawa tadi." Sewot Ardan.
Agral adalah siswa pindahan, dan Agral lah yang menolong Azel ketika Miss menyuruhnya menyelesaikan soal di papan tulis. "Everytime" Itulah yang Azel ingat ketika bertemu dengan Agral. Agral tipe cowok yang ga mau basa basi, care, dan ia juga bahkan tipe idaman siswi Binion, setelah merasa susah bersaingan buat dapetin hati Galaxies sebagian fans Galaxies ada yang oleng ke Agral.
"Jangan-jangan lo suka ya sama Azel," Tebak Radit ngasal. Eros hanya diam tidak mau menanggapi ocehan Ardan dan Radit.
"Broo, liat si anak baru udah semakin aja nih, kasi pelajaran nggak? " Ujar Radit ketika melihat Agral sedang di kejar-kejar para ciwi-ciwi Binion.
"Ga usah," Ardan menyela Radit.
"Oghey,"
"Gue cabut dulu mau ke kelas," Ujar Eros lalu melangkah kan kakinya menuju ruangan UKS.
"Woi broo kelas disana," Radit menunjuk koridor kelas mereka. Namun sayangnya Eros tidak menanggapi.
"Dasar, bilang aja mau liat Azel!" Radit tak terima di acuhkan.
___
Koridor kelas sudah mulai sepi, semua siswa sudah berhamburan keluar dari gerbang SMA Binion. Berbeda dengan gadis yang satu ini, ia tampak berjalan santai menikmati udara yang ia inginkan sedari tadi.
"Pulang sama siapa neng," Suara yang berasal dari belakang Azel menghentikan langkah kaki Azel dan membalikan tubuhnya.
"Eh, kamu! Agral bukan?" Tanya Azel memastikan.
"Iya gua Agral teman sekelas lu yang waktu itu dilapangan sama di didepan papan tulis, masa elu lupa si,"
"Ya cuma memastikan nama tau Azel salah orang."
"Jadi pulang sama siapa?" Tanya Agral lagi. "Rencana si mau pulang sama bus," Jawab Azel.
"Yaudah bareng gue aja, rumah lu kayaknya searah deh sama gue." Tawar Agral lagi.
"Yaudah deh, lagian kepala Azel juga rada masih pusing,"
"Oke, kita ke parkiran dulu ngambil motor gue," Dan mereka berdua menuruni anak tangga demi anak tangga dan akhirnya mereka sampai juga di parkir.
Diparkiran sekolah sudah cukup sepi, tinggal beberapa kendaraan yang ada disana. Azel melirik ke parkiran ada sosok kendaraan yang mencuri perhatian nya. Azel melirik ke tiga moge warna hitam, matanya tertuju ke salah satu moge, tahu betul siapa pemilik moge warna hitam yang satu ini ya dia adalah motor kesayangan nya Eros.
KAMU SEDANG MEMBACA
EROZEL
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM BACA!) Mendung belum tentu hujan Dikasi harapan belum tentu suka! ___ " I lope you," Kata-kata itu keluar manis dalam mulut perempuan ini yang membuat Eros semakin mengerutkan keningnya. "Sinting!" Ujar Eros lalu pergi meninggalka...