Sore telah berlalu, dentuman musik begitu dinikmati para siswa dan siswi lain dengan Eros, Agral dan juga Azel nangkring di salah satu sofa sudut ruangan sambil menyantap hidangan yang tersedia. Terlihat salah satu wanita sedang menuju ke arah mereka.
"Gue mau ngomong sama lo!" Ia menunjuk ke arah Azel. "Gue ada urusan sama lo!" Ujarnya lagi
"Urusan apa ya?" tanya Azel.
Egi beedehem. "Ini tentang Agral! Gue nggak mau banyak omong sama lo! Lo kalo suka sama Eros, yaudah jangan deketin Agral juga dong!" Mendengar perkataan Egi, Azel jelas kaget. Sudah jelas terbayang bahwasanya Egi bakalan marah kepada nya.
"Kalau gue suka Agral, emangnya kenapa?"
Wajah Egi memerah padam. "Pokoknya lo ga boleh deketin Agral apalagi sampai suka suka an dan kejar kejar Agral! Agral milik gue!" bentak Egi dan langsung meninggalkan Azel yang masi bengong.
Azel spontan panik. Kalau begini, bisa-bisa Eros mengira Azel naksir Agral.
"Tuh cewek sinting kali, ya?!" ujar Agral yang masih memperhatikan Egi sampai menghilang dari hadapannya.
Azel kembali duduk. Setelah Azel menjelaskan panjang lebar dan tentang apa sebenarnya terjadi kepada Eros, agar Eros tidak salah paham dengan ucapan nya tadi.
"Gue sendiri juga bingung sama lo! Sebenarnya elo sama Eros pacaran apa gak sih?" tanya Agral kepada Azel.
"Bisa iya, bisa enggak. Tergantung Eros nya aja yang mau terima cinta Azel apa enggak."
Eros tidak menggubris pertanyaan Agral barusan.
"Kok gitu?" tanya Agral semakin penasaran.
Azel akhirnya menyerah dan menjelaskan semuanya tentang apa yang terjadi sebenarnya. Bahwa dia suka sama Eros tapi Eros mengabaikan cintanya. Cinta yang tak terbalas ceritanya.
Agral memahami semua penjelasan Azel. "Jadi.. Apa lo mau jadi pacar gue, Zel?"
---Keesok harinya Azel nangkring di parkiran sekolah. Tujuannya adalah menanyakan apa yang ia katakan kepadanya malam itu. Walaupun harus datang pagi-pagi buta, niat Azel sudah bulat. Pagi ini dia harus dapat jawaban dari Agral!
Udah setengah jam Azel kayak orang lagi boker diparkiran. Kakinya mulai kesemutan dan tangannya bentol-bentol digigit nyamuk.
Akhirnya motor hitam Agral datang dan berhenti tepat didepan Azel. Agral membuka kaca helm full facenya. Nathan belum sadar bahwa makhluk yang sedang berjongkok didepan parkiran nya itu adalah Azel.
Agral membunyikan klakson motornya pela. Mungkin dalam pirirannya, Azel anak hilang yang kesasar. Azel terpenjat. Matanya mengedip-ngedip.
"Azel! Ngapain lo?" seru Agral kaget.
Setengah sadar Azel kemudian berdiri dan menghampiri Agral yang masih berada diatas motor miliknya.
"Gue mau bicara sama lo..." ujar Azel.
Agral terlihat bingung. "Kita ngomong dikelas aja."
"Ngga usah! Disini aja. Aku cuma mau nanyaiin sesuatu."
Agral turun dari motornya. Dan membuka helm yang sedari tadi masi bertengger di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EROZEL
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM BACA!) Mendung belum tentu hujan Dikasi harapan belum tentu suka! ___ " I lope you," Kata-kata itu keluar manis dalam mulut perempuan ini yang membuat Eros semakin mengerutkan keningnya. "Sinting!" Ujar Eros lalu pergi meninggalka...