____
Azel tersentak bangun. Cuma mimpi! Wajahnya terlihat sangan pucat. Meskipun Azel sudah bisa menerima kenyataan bahwa itu hanya mimpi. Sambil duduk di ranjang Azel mengelos. Mungkin itu hanya halusinasi nya saja, pikirnya. Soalnya, setelah mimpi itu tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
Jam berapa ini? Tanya Azel dalam hati. Dia kemudian melihat jam dinding di atas meja belajarnya."APA?!" seperti diguyur air panas Azel segera melompat dari tempat tidurnya. Ternyata sudah 06.15! Itu berarti empat puluh lima menit lagi dia akan telat upacara pengibaran bendera.
"Ingat. Azel jangan sampai telat! Kalau enggak, Azel bakal kena hukuman!"
Kata-kata pak Sudirman yang terngiang di kepalanya.Tidak ada waktu lagi. Bergegas Azel berlari ke kamar mandi tanpa menoleh sedikitpun ke Alex yang tengah sarapan di meja makan. Alex selalu berangkat pagi. Jam segini beliau pasti sedang sarapan. Azel langsung masuk ke kamar mandi.
Tak lama kemudian Azel keluar dari kamar mandi dengan piaman dan handuk yang bertengger di pundak. Buru-buru dia menuju meja makan. Kakinya di naikan ke atas kursi lalu mengambil nasi goreng dari mangkuk besar di tengah meja dengan tergesa.
"Mba endang mana, kak?" tanya Azel sambil mencomot ayam goreng di depannya.
Alex yang sedari tadi pasang tampang galak mengamati Azel dengan seksama. "Lo nggak mandi, ya?" tebak Alex. "Mana mungkin mandi cuma lima menit."
Azel meringis. "Hehhe.... Ga sempat, kak. Mandi bebek aja, buat syarat." ujarnya dengan nasi goreng yang hampir muncrat ke mana-mana.
Alex melotot "Astaghfirullah... Azel! Pantesan Eros ga mau sama lo?!" Seperti yang diduga-duga Alex sudah lama tahu bahwa Azel selama ini memendam rasa ke Eros, namun tak bisa berbuat apa-apa Alex hanya membiarkan Azel mengejar dan meluluhkan hatinya Eros.
"Enak aja, sebenarnya Eros tu suka sama Azel, tapi Eros nya aja yang ga bisa ungkapin perasaan nya ke Azel." Ujar Azel menyombong kan diri.
"Dihh pede banget lo, Zel." Sengit Alex. Azel yang makannya supercepat langsung nyeloyor ke kamar sebelum di semprot Azel.
"Azel mau kemana lo?!"
"Maaf, kak. Hari ini bakal ada penyiksaan massal di sekolah. Dari pada Azel dengerin kak Alex ga jelas mending sekarang Azel ganti baju dan berangkat...... Oke,kak?" ujarnya sambil terburu buru menutup pintu kamar.
Beberapa menit kemudian Azel keluar dari kamarnya. Azel langsung tersenyum manyun. Dari pada melihat wajah Alex yang serem, mending Azel cabut. "Berangkat dulu, kak." Azel buru-buru pamit.
Azel merasa bersemangat sekali pagi itu. Setelah mengobati luka Eros kemarin sangat membuat berdebar debar jantunganya. Banyak hal yang dia bayangkan untuk nantinya, makan di kantin bareng Eros, gandeng an sama Eros, di anter pulang sama Eros. Oke, stop menghayalnya Azel! Sekarang kita berangkat ke sekolah!!
____
Nggak boleh telat, ga boleh telat, ga boleh Azel! Sambil mengayuh sepeda gunungnya, Azel berharap tidak akan telat pagi itu, atau dia akan menjadi sasaran pak Sudirman! Azel udah kapok telat mulu, hukumannya ga banget si menurut Azel.
Dari kejauhan, pintu gerbang sekolah masih belum tertutup. Dengan kekuatan ekstraanya. Azel mengayuh sepedan nya itu secepat mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
EROZEL
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM BACA!) Mendung belum tentu hujan Dikasi harapan belum tentu suka! ___ " I lope you," Kata-kata itu keluar manis dalam mulut perempuan ini yang membuat Eros semakin mengerutkan keningnya. "Sinting!" Ujar Eros lalu pergi meninggalka...