Erozel 11

106 20 5
                                    

___

Azel tersadar dari atas ketidak sadarannya, berkali kali ia mengejapkan matanya, samar-samar ia melihat seisi ruangan. Ruangan itu emang tak aneh bagi Azel. Tapi yang anehnya Azel melihat seorang pria sedang duduk di sebelah ranjang nya.

"Udah baikan?" Tanya pria itu. Azel hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari senior nya ini. Wajah ini nggak familiar di mata Azel, di mana ya Azel liat wajah ini? Ah iya kaka senior yang gendong dan bawa Azel ke UKS.

"Kamu kelas mana? Nama lengkap kamu siapa?" tanya Reyhan sambil menatap heran ke arah Azel.

"Oh ka Reyhan ya?" Tanya Azel setelah melihat name tag nya Reyhan.

"Iya, kamu sendiri namanya siapa?" tanya Reyhan memastikan.

"Ehh.. Aku Azel kak," Azel gugup.

"Kelas mana? Biar aku antar ke kelas ya," Tawaran Reyhan.

"Eh, ga usah kak! Azel bisa sendiri kok," Tolak mentah Azel.

"Ga apa-apa sekalian biar kaka yang izinin ke guru kamu, karena telat masuk kelas." Azel berdehem. Ia tak tahu harus menolak Reyhan untuk tidak mengantar nya ke kelas, bisa abis Azel kalau di liatin Eros.

Melihat Azel yang hanya menggaruk garuk kepala kaya orang ketombean, Reyhan pun segera memegang tangan Azel untuk ikut dengan nya. Dan mau tak mau Azel harus ikut dengan Reyhan karena sekarang jam pembelajaran pak Sudirman. Bisa saja Azel di usir karena terlambat masuk kelasnya.

"Jadi kamu kelas mana?" tanya Reyhan kembali.

"Ee.... Sebenarnya Azel masih kelas sepuluh, sepuluh IPA 2," Ujar Azel jujur.

"Serius? Lah aku kira kamu udah seangkatan sama aku,"

"Ya enggak lah kak, hehe."

Sesampainya didepan pintu kelasnya Azel, Azel sempat gugup akan takut di semprot pak Sudirman. Dengan keraguan dan memejamkan kedua matanya ia perlahan mengangkat tanganya untuk memengang gagang pintu.

Namun nihil, diri nya terlalu takut untuk membuka pintu, takut di semprot dan juga malu di lihatin satu kelas apa lagi kalau di lihatin Eros.

Reyhan menatap jengkel ke arah Azel. "Makanya lain kali jangan terlambat!" ujarnya ketus lalu meletakkan genggaman tanganya ke gagang pintu kelasnya Azel.

Waduh! Ini yang bikin Azel sebel. Semua mata tertuju kepada Azel dan Reyhan.

"Azel?!" Teriak pak Sudirman.

Tuh kan! Azel melihat sedikit sudut mencuat di bibir Risa. Pasti Risa sedang menertawakan dirinya. Risa menoleh ke arah Egi. "Tolong catat, Gi. Hari ini Azel terlamba gue mau ke Eros bentar, ngatur tugas kelompok," Ujar Risa.

Dengan sigap Egi mengambil alih daftar absensi dari tangan Risa. Mendengar Risa menyebut nama Eros, kekesalan Azel terhadap cowok incarannya itu muncul lagi. Cowok terkutuk! Awas ya, Azel bakal buat Eros tergila-gila dengan Azel!! Katanya geram dalam hati.

"Dari mana saja kamu?!" Tanya pak Sudirman. Namun tak ada jawaban dari Azel. Ia hanya berdiam diri sambil menunduk.

"Buka nya menjawab, malah bengong?! Dari mana saja kamu?! Ini udah jam BPM ke berapa ini?!" Maki pak Sudirman.

"Anu.... Pak, sa....... yaa....... "

"Mohon maaf Pak, Azel terlambat karena dari UKS pingsan abis di hukum," Reyhan angkat suaranya setelah melihat Azel gugup.

EROZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang