Azel mengejap-ngejap kan kelopak matanya, ia benar-benar berharap hari ini akan di jemput oleh sang pujaan hati yang selama ini telah ia kejar. Diri nya melihat jam dinding yang terpajang di tembok kamarnya.
"Masih jam 5 pagi," ujarnya. Perlahan matanya kembali tertutup namun nihil, di benaknya terpikir jika ia tertidur dan bangun siang bakalan malu di liatin Eros. Enggak banget! Dengan sigap Azel bergerak lesu dari ranjang nya ke kamar mandi.
____
Pagi ini Azel datang ke sekolah dengan perasaan waswas. Bagaimana tidak siswa yang paling banyak di gemari para siswa sedang membonceng seorang perempuan yang paras wajahnya pas-pasan dan cukup di bilang bawel.
Salting? Sudah jelas apa yang Azel rasakan saat ini, bagaimana tidak. Eros tiba-tiba mengajaknya jalan dan juga menjemput Azel untuk ke sekolah bareng. OMG mimpi apa Azel semalem.
Risa sudah tahu kedekatan Azel dengan Eros, dan Azel pasti nanti akan berurusan dengan Risa, ini bisa jadi masalah besar bagi Azel. Azel berharap semoga saja Risa tidak akan mempermalukannya dan membuat yang aneh-aneh untuk melampiaskan kesalahannya.
Semua mata tertuju kepada Eros dan Azel saat mereka sampai di parkir an sekolah. Azel melihat pergosipan dari siswa yang ada di parkiran saat itu. Namun Azel memilih acuh dan pergi dari parkir an itu namun niat nya gagal karena Eros menghentikan nya.
"Mau kemana?" Ucap nya.
"Azel mau ke kelas,"
"Barengan,"
What? Maksudnya Eros ini bagaimana?? Engga deh, Azel untuk saat ini tidak mau berbuat onar yang membuat kakel dan yang lain nya menyerangnya apalagi dengan Risa. Musuk buyutan nya Azel.
"Azel sebelum ke kelas mau ke toilet dulu," Ujar Azel mengilak.
"Yaudah gue ikut,"
"Dah gila ya? Masa ke toilet cewe Eros ikut?"
"Yaudah, sana."
"Eros ngusir Azel?" Tak ada tanggapan, Eros berlalu dari hadapan Azel.
"Sepertinya Azel salah lagi deh,"
Kelas masih sepi, tak seperti biasanya. Azel memeriksa apakah Risa menyiapkan kejutan untuknya. Keadaan mading kelas dan mading sekolah sudah Azel cek, tidak ada apa-apa disana. Papan tulis kelas juga aman. Azel sedikit lega. Bukannya berprasangka buruk, tapi memang pernah ada kejadian cewek kelas yang bernama Rahmi yang dicemarkan nama baiknya di mading. Gara-gara masalah sepele, hanya karena meniru gaya potongan dan warna rambut Risa.
Sepele kan? Tapi Risa tidak terima, dan ia langsung memasang pengumuman yang bikin malu tuh Rahmi. Entah makian apa saja yang ditulis Risa, sampai-sampai Rahmi itu memotong pendek rambutnya dan mengubah kembali warna rambutnya. Tapi Rahmi lebih bagus berambut pendek sampai-sampai kaka seniornya menggodanya dan membuat Risa naik darah. Benar-benar cewek yang jahat!
Di bandingkan kisah itu dengan apa yang Azel alami saat ini bisa di bilang sepuluh kali lipat lebih gawat. Azel berhasil meluluhkan kulkas nya Eros dari pada Risa! Kira-kira bagaimana reaksi Risa nantik? Azel berdoa agar tidak terjadi apa-apa nantinya yang akan mempermalukan dirinya.
Azel kemudian duduk di bangkunya. Ia mengantuk karena tadi malam ia pulang larut malam. Udara pagi yang sejuk membuatnya ingin memejamkan matanya. Begitu ia memejamkan matanya terdengar langkah kaki melangkah menuju arahnya.
"Hei! Kebetulan elo udah datang! Gue mau nanya banyak sama elo!"
Azel mendongak. Melihat Egi yang sudah berada tepat di hadapannya. Cukup terkejut dan sudah Azel duga pasti ini semua ulah Risa yang menyuruh nya. Tapi tak masalah, akan Azel urus semuanya sampai tuntas.
KAMU SEDANG MEMBACA
EROZEL
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM BACA!) Mendung belum tentu hujan Dikasi harapan belum tentu suka! ___ " I lope you," Kata-kata itu keluar manis dalam mulut perempuan ini yang membuat Eros semakin mengerutkan keningnya. "Sinting!" Ujar Eros lalu pergi meninggalka...