Helloow
Are you ready? Let's goo!!___
"Zel, ngapain rame banget?" Tanya Lina penasaran dengan keributan yang terjadi di lapangan bola basket. Semua penonton bersorak-sorak menyebutkan nama Ardan dan Agral.
"Iya nih Azel juga ga tau,"
Semua siswa mulai berjauhan satu sama lain ketika hujan deras mengguyur lapangan itu. Dari sela-sela kepergian siswa-siswi itu Azel melirik ke sosok yang sedari tadi membuat Azel penasaran. Ia melihat Ardan hendak melayangkan kepalan tangannya ke wajah mulusnya Agral.
Dan seketika itu juga Azel membulatkan matanya, Lina menggapai tangan Azel dan berteriak "Zel, hujan ayo kita berteduh," Azel menepis tangan Lina dan berlarian menuju dimana Ardan dan Agral berada.
Bruhkk
Tinjuan keras Ardan tepat sasaran mengenai wajah mulus Azel. Azel melihat wajah Ardan tampak rada menyesal telah melayangkan tinjuan nya. Samar-samar Azel pun tak dapat melihat apa pun yang ada di depannya. Gelap ya itu lah yang ia lihat.
"AZEL!" jerit Eros tak jauh dari tengah lapangan. Tak dapat berbicara lagi Eros berlarian kencang mendekati keberadaan Azel, "kalau terjadi apa-apa dengan Azel gue ga bakalan diem," Ujar Eros menatap Ardan dan Agral. Tatapan yang belum pernah Ardan lihat dan baru kali ini ia mendapat tatapan wajah itu dari wajah Eros. Tatapan penuh amarah, dan tak punya waktu lagi Eros segera membawa Azel ke UKS.
Setengah jam kemudian...
"Gimana Azel, udah baikan?" Tanya Eros kepada Lina yang hendak keluar UKS.
"Udah, tapi dia lagi tidur karna capek,"
"Nih, buat Azel kalau udah bangun." Eros menyodorkan kantong plastik ke Lina. Lina melirik sedikit ke isi kantong plastik itu, ia melihat beberapa makanan di dalam nya.
"Yaudah, makasih." Lina berputar balik untuk masuk ke dalam UKS begitu pun dengan Eros. Dari kejauhan Eros tampak sosok yang dari tadi ingin ia temui.
"Ros, gimana keadaan Azel??" Tanyanya.
"Ga usah sok perhatian,"
"Ros, lo tau kan kalau gue nggak sengaja nonjok Azel," Jelas Ardan.
"Tapi lo juga bisa dong ngontrol emosi lo, ga main seenaknya aja nonjok orang,"
"Lo semenjak Azel ngasih perhatian ke elu, lu jadi suka gitu sama Azel? Lo beda sekarang sama yang dulu,"
"Maksud lo apa banding-bandingin gue yang dulu sama yang sekarang??" Eros mulai terpancing dengan ucapan Ardan barusan.
"Ingat bro, Azel udah buat lo bucin! Budak cinta!" Seketika itu Eros diam tak berkutik. Ardan yang tak mau mangakui kesalahan nya pun pendorong Eros dan menepis genggaman tangan Eros yang ada di kerah bajunya Ardan.
___
"Lo beneran ga apa-apa, Zel?" Tanya Lina saa sedang berjalan bersama Azel melalui koridor sekolah. "Iya Azel udah baikan, buktinya aja ini Azel udah bisa jalan."
Seketika langkah mereka terhenti melihat sosok pria yang tepat berada didepannya.
"Ini semua cuma setting an lo kan? Ini semua gak lucu!" Ujarnya lalu meninggal kan mereka berdua yang terdiam mendengar ucapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EROZEL
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM BACA!) Mendung belum tentu hujan Dikasi harapan belum tentu suka! ___ " I lope you," Kata-kata itu keluar manis dalam mulut perempuan ini yang membuat Eros semakin mengerutkan keningnya. "Sinting!" Ujar Eros lalu pergi meninggalka...