BACK TO SCHOOL

24 3 0
                                    

BACK TO SCHOOL

Hari senin pagi dengan segala kericuhan yang ada di Panti, seperti biasa saatnya kembali ke sekolah adalah moment terindah yang setiap orang tidak akan lupa. Hari pertama, harus punya yang baru seperti buku, alat tulis, tas dan sepatu. Lalu berangkat awal waktu untuk mendapatkan tempat duduk yang diinginkan, hayo siapa yang seperti itu? Pasti kamu kan? Hehe..

“Senja, ayo kita berangkat. Nanti telat” Teriak Sore yang sedang semangat memulai sekolah dan bisa bersama sahabatnya.

“Iya Re, bentar. Lagian cepat-cepat mau apa? Kita sudah bukan anak SD kan yang mau mendapatkan bangku kesukaan?” Senja menghampiri Sore dengan langkah santai, karena ia tahu bahwa bangku depan di kelas tidak akan cepat terisi.

“Aku kan tidak mau terlambat Senja”
“Iya ayo.. ayo..” Senja menarik tangan Sore dan mereka berlari bersama.

Langit sudah kembali ke London, seandainya ia masih disini mungkin mereka bertiga akan berangkat bersama seperti dulu. Tapi semuanya akan tetap sama karena persahabatan sesungguhnya bukan yang bisa selalu ada, tapi walau jauh mereka bisa saling mengirim do’a.

“Kita satu kelas kan?” Tanya Sore.
“Hm.. satu kelas tidak ya? Kamu takut banget gitu kita beda kelas?”
“Tidak sih, biasa saja kok”
“Aaahh... Sore takut tidak punya teman ya? Tenang, kita satu kelas kok. Hehe"  Senja meledek Sore, begitulah Senja yang suka menggoda Sore. Dan dari dulu Sore berjanji sama Bunda, dia akan menjaga Senja.

Saat SMP, Senja sempat banyak ketidak hadirannya karena harus bolak-balik check up ke rumah sakit. Tapi melihat Senja yang sekarang, rasanya Sore tidak perlu khawatir. Lagi pula para pengidap Auto imun itu bukan seperti orang penderita kanker atau tumor yang terlalu dibatasi, mereka bisa berbaur bahkan tidak terlihat memiliki penyakit.

Teeett... teett... teett... (Bunyi bel istirahat)

“Hai, Senja ini siapa?” Tanya Sari, dia adalah salah satu teman dekat di sekolah Senja.
“O, ini Sore. Sore kenalin ini Sari temanku”
“Hai, Sore.” Sore menjabat tangan Sari.
“Aku Sari, salam kenal. Kamu teman Senja dari mana?”
“Aku dulu di Panti bersama Senja, lalu aku diadopsi makanya sekarang baru kembali”
“Oh gitu, semoga betah ya sekolah disini” Ujar Sari sembari ia pergi meninggalkan Senja dan Sore.
“Temanmu banyak ya Senja?”
“Iya lah, kita satu sekolah ya berarti teman” Senja adalah orang yang mudah berkawan, ia ramah dan sopan. Makanya tidak heran ia memiliki banyak teman, dan dia juga aktif jadi wajar jika banyak yang mengenalnya.

Di sekolah ada salah satu cowok yang naksir sama Senja, namanya Muhammad Abimanyu atau biasa dipanggil Abi. Sudah suka dari awal pendaftaran sekolah, Fathur adalah cowok yang baik, pintar dan shaleh juga tampan pastinya.

“Hai, Abi....” Teriak para cewek di sekolah.
“Hai, juga.” Menjawab dengan sangat cool karena Abi tipe orang yang ramah kepada siapapun.
“Hai, Senja. Kamu masuk kelas apa?” Tanya Abi.
“Kelas IPA 1 , Bi.”
“Cieee... Senja, manggilnya ‘Bi’. Jawab dong bilang “Iya ummi.” Sore meledek Senja sambil mencolek cowok yang sedang bertanya kepada Senja dan dia itu memang namanya Abi.
“Iih, apa sih Sore. Emang dia namanya Abi, salahku dimana?”
“Hah, Oh. Maaf ya aku tidak tahu namamu Abi. Hehe” Sore menahan malu karena ia kira Senja memanggil dengan sebutan ‘Bi’ seperti panggilan Abi dan Ummi.

Rasanya Abi menyukai candaan Sore, karena ia juga berharap demikian. Bisa menjadi Abi dan Ummi dengan Senja kelak, ah.. bicara apa ini? Seorang laki-laki yang shaleh tidak akan mengajak pacaran.

“Ganteng tuh, Nja” Colek Sore kepada Senja sembari melirik kebelakang.
“Kamu tuh ya, lihat yang ganteng langsung melotot. Udah ayo ke kelas” Ajak Senja.
“Iih, tapi unyu tahu”

SENJA DI LANGIT SORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang