Ellina tertidur pulas di dalam mobil Irlac. Mobil melaju ke pusat kota dengan kecepatan sedang. Prioritas utama Irlac adalah kenyamanan Ellina. Jadi dia akan sangat hati-hati saat menyetir dan tak akan membiarkan Ellina terbangun karena merasa tidak nyaman.
Di telinga Irlac, sebuah earphone terpasang. Tatapannya mengunci jalanan dengan fokus meski telepon telah tersambung dengan orang di ujung sana.
"Tuan Muda, Tuan Rexton telah menunggu."
"Arahkan pertemuan di sebuah hotel terdekat selain Canuto."
"Hotel seperti apa yang Tuan inginkan? Apakah itu karena tuan akan bersama Nona Ellina?" tanya Damon hati-hati.
Mendapati pertanyaan itu Irlac tertawa. "Apa yang kau pikirkan tentang kami? Kau keterlaluan. Dia tertidur, lalu aku butuh melangkah ke rencana selanjutnya."
"Tuan,"
"Dia tak ingat tanah itu. Dan dia merasa sangat terluka. Cari tahu hal apa yang dia alami selama menjadi anak keluarga Rexton."
"Baik, Tuan. Tentang hotel, bagaimana dengan hotel tunangan Tuan Muda Aaric. Hotel tak jauh dari pusat kota. Hanya berjarak tiga puluh menit dari Hotel Canuto."
"Bagaimana pelayanannya?"
"Meski bukan termasuk hotel terbaik di negara ini, tapi hotel mereka cukup bagus dan berkualitas."
"Pesankan kamar. Arahkan Tuan Rexton ke loby hotel. Aku akan menemuinya di sana."
"Baik, Tuan. Apakah ada hal lain lagi?"
"Pesankan beberapa pakaian untuknya. Dan percepat penyelidikan Lykaios. Aku tak ingin menunggu lama."
"Mengerti, Tuan."
Irlac tersenyum tipis dan melirik Ellina yang masih tertidur pulas. Matanya kembali menatap jalanan dan segera tahu arah tujuannya saat sebuah pesan dari Damon masuk. Itu tidak jauh. Hanya lima belas menit dari posisinya sekarang. Jadi dia melaju sangat lambat agar Ellina tak terbangun dan tetap tidur nyenyak.
V. L. R. Hotel terlihat sangat sederhana dari luar. Irlac menepikan mobilnya dan melemparkan kunci mobilnya pada seorang pegawai parkir yang telah menunggu di pintu masuk. Irlac membuka pintu mobil Ellina dan mengangkat tubuh Ellina dengan sangat hati-hati. Dia berjalan memasuki hotel dan menjadi sorotan karena ketampanannya. Namun semua mata mulai menatap iri saat mereka semua melihat ada seorang gadis di kedua tangannya yang terlihat sangat nyaman dan terlelap sangat pulas.
Beberapa di antara mereka, ada Valerie, Ariela dan Lexsi yang tengah duduk di loby hotel. Tatapan mereka jelas sangat iri, namun mereka sama sekali tidak tahu bahwa gadis yang di tangan Irlac adalah Ellina. Lalu Damon segera berdiri dan nenghampiri saat melihat Irlac menggendong Ellina dengan penuh kehati-hatian. Tubuh tegap Irlac dan senyum manis tipis karena merasa sangat bahagia membuatnya terlihat seperti pangeran yang tengah menggendong putrinya. Membangkitkan tatapan kagum juga iri dalam waktu bersamaan.
"Tu--"
Irlac mengisyaratkan Damon tak bicara saat pandangan mereka bertemu. Dan hal itu membuat Damon tak melanjutkan kata-katanya.
Dia hanya memandu Irlac dan mereka berjalan menuju lift dalam diam. Saat lift mulai bergerak menuju lantai 15, Damon segera keluar dan memandu jalan kembali. Menunjukkan sebuah ruangan saat tangannya selesai membuka pintu sebuah kamar.Irlac masuk dan diikuti oleh Damon. Mata Damon jelas melihat Bagaimana Irlac sangat hati-hati meletakkan tubuh Ellina dan menarik sebuah selimut untuk menutupi tubuh Ellina. Lalu tangan Irlac meraih sebuag remote ac dan mengaturnya pada usaha sedang. Irlac mengelus puncak kepala Ellina dan menjatuhkan sebuah kecupan di kening. Senyum manis nan bahagia itu tanpa sadar juga membuat Damon tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dream Cinderella
RomanceSetelah dilahirkan kembali, ternyata takdir Ellina tak berubah. Dia tetap berakhir di dalam gengaman pria yang sama. Mencoba mengubah mimpi buruk menjadi mimpi manis, dia mencoba menerima takdirnya. Hingga tali takdir baru mempertemukannya dengan pr...