Tiga The Mostwanted Girl berjalan dengan anggunnya di koridor sekolah, hal itu menjadi pusat perhatian para calon siswa baru dan teman seangkatannya bahkan banyak kakak kelasnya yg menyoroti mereka dengan tatapan kagum, iri, bahkan ada yang menatapnya dengan sorotan api kebencian. Tidak sedikit yg berbisik-bisik miring tentang mereka bahkan ada yang terang-terangan menggosipinya. Namun, apa peduli mereka.
Ketiganya berjalan menuju arah kantin bisikan-bisikan pun mulai terdengar disana namun tak dihiraukan olehnya. mereka duduk di bangku paling pojok. Yah, di situlah tempat ternyaman mereka sudah hampir satu tahun mereka mengklaim tempat itu sebagai tempat ke tiga the Mostwanted itu. Dan itupun tidak pernah ad yg berani mengambil alih tempat itu, siapa sih yang mau berurusan dengan cucu pemilik yayasan.
"Mau pesen apa?" Tanya si gadis yang rambutnya di kuncir kuda
"Bakso"
"Mie ayam"
Ucap gadis berambut sebahu dan gadis yang tengah menggenggam kipas kecil di tangannya itu bersamaan."Ok siomay tiga porsi" jawab si gadis rambut kuncir kuda final
"Fine!! Terserah Lo nin, ngapain nawarin klo ujung-ujungnya Lo yang ambil keputusan" sungut gadis berambut sebahu kesal terhadap sahabat yang satunya ini
"Bodo amat za!!" Balas si gadis rambut kuncir kuda sambil melenggang pergi menuju stand penjual siomay, yg akan menjadi sarapan paginya
Kanza hanya bisa mengelus dada, sahabatnya yg satu ini cukup membuat dirinya dongkol pagi ini
"Untung sahabat" ucap Kanza dan beralih ke layar handphone nya
"Siapa sahabat loh za?" Celetuk Gyvi dengan wajah heran, saat-saat seperti ini nih yang membuat Kanza ingin sekali menampol wajah sahabatnya yang satu ini." Lahhh.. ni bocah, emang sahabat gw siapa.?" Timpalnya balik, emosinya mulai mendidih dan mungkin bentar lagi akan meluap.
"Sahabat Lo kan gua sama si Dennin" ucapnya sambil menunjuk gadis yg kini sedang mengantri di stand penjual siomay, "oh tidak ekspresi wajahnya itu loh polos-polos bangsad" jerit Kanza dalam hati
"Tuh pinter, kok masih nanya!!" Dengan nada kesal dan sedikit ngegas
"Ohh"Dan 1 kata 3 huruf itu berhasil membuatnya kesal sampai ke ubun-ubun, sahabatnya yang satu ini emang rada ngeselin, ingin rasanya Kanza buang jauh makhluk satu ini, klo dia tidak menganggapnya sahabat mungkin hal itu yg akan ia lakukan. "Untung cuma satu" batin Kanza.
Tak selang beberapa menit sarapan merekapun datang, dan mereka menyantapnya dengan khidmat. Berhubung hari ini tahun ajaran baru jadi bisa di perkirakan tidak akan ada KBM pada hari ini, mungkin hanya di isi oleh para OSIS yg menyambut para siswa baru dengan peraturan-peraturan yang sangat tidak masuk akal
Beberapa menit semuanya berjalan dengan tentram, aman, dan damai namun semuanya lenyap. Setelah
Gesekan sepatu dengan lantai terdengar mendekati meja ketiga gadis itu, tanpa menolehpun mereka tau siap pemilik langkah itu. Siapa lagi klo bukan si kutu kupret dan es balok
"Hello girl" sapa salah satu dari pria itu, tanpa ijin mereka langsung duduk di samping Gyvi yg memang duduknya berhadapan dengan kedua sahabatnya
Ketiga gadis itu memutar mata malas
"Ishh..kalian mah emang suka gitu" sungutnya tak terima dengan perbuatan para gadis itu yang tak menggubrisnya"Mau apa lagi kalian?" Bukan Kanza atau pun Dennin, kali ini Gyvi yang bersuara dengan nada datar+mukanya datar, mantap coy. bisa juga tu kambing.
Kanza dan Dennin hanya melongo dengan sifat sahabatnya yg satu itu,udah kayak bunglon geees... Mudah menyesuaikan diri.
"kesambet apaan nih bocah? Kok tiba-tiba jadi es" batin Kanza "serrem!!" Lanjutnya masih membatin
"Ajegilee... Gyvi udah ketularan sifatnya Dennin gaess" hebohnya, namun tak mendapatkan respon dari makhluk-makhluk yg di ajaknya.
"Dihh dikacangin, awas kualat loh" yang di ajak bicara malah sibuk dengan handphonenya masing-masing
"Berisik!!!" bukan lagi Gyvi gaes, kalimat itu keluar dari mulut Dennin dan Azam bersamaan, yah si balok es bersuara
"Widih..widihh mau gw bawain penghulu?" Tanya cwok yg saat ini duduk di hadapan Kanza.
Kalian taulah siapa dia, siapa lagi klo bukan Akbar cowok paling gak bisa diem, Yang selalu bikin emosi Kanza naik turun "kenapa sih di bumi masih ad makhluk seperti dia" Kanza hanya bisa membatin
Dennin dan Azam hanya memutar mata jengah dengan ucapan si Akbar.
"Buat apa bar?"
"Oh no musibah apa lagi ini tuhan" batin Kanza sambil memijit pelipisnyaKata-kata itu keluar dari mulut Gyvi
"Nikahin Azam sama Dennin lah" jawab Akbar santai
"Emang kamu mau nikah sama Azam nin?"Sumpah Dennin ingin sekali membuang makhluk seperti Gyvi ini ke kali Ciliwung. Oon nya minta ampun gaesss.. Sampek ke urat nadi
"Kok aku gak di undang sih" rengeknya
Kanza tidak tau lagi harus bagaimana menanggapi sahabatnya yang satu ini. Kini wajah Kanza dan Dennin sudah memerah menahan emosi. Harus bagai mna lagi menghadapi makhluk seperti Gyvi
"Ingin ku lempar ke Pluto" batin Azam wajahnya tak kalah merah dengan Kanza dan Dennin
****
.
.
.
.
.
.
Sumpah ngetiknya sambil guling guling gaees🤣
Gak tau lagi gimana caranya biar kalian tertarikJANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK GAEEESSS.......
KOMENTAR NYA JUGA!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasya
Teen Fiction"Perjuangan yang tak kenal lelah Demi dia yang ntah di mna keberadaanya Pada saat yang telah di pastikan Kerinduan yang pahit akan terbalas manis Ketika yakin akan adanya pertemuan" "Akankah dia menemukan sosok itu Seseorang yang dulu menjadi satu-s...