Gaadaakhlak!!

2 0 0
                                    

"KANZAAAAA" dari arah pintu kelas Gyvi berlari kecil menghampiri Kanza tidak lupa masih menggunakan tas ransel warna soft pink dan kipas angin berwarna senada di tangannya

"MATAMU"

"Iihhs, knp sih Lo mesti hidup! Ngeselin tauk" sergah Gyvi dengan wajah cemberut bibirnya sambil di monyong-monyongin minta di tampol.

"Ya lagian Lo juga pagi-pagi udah kayak tukang sayur treak-treak, Berisik tauk" balas Kanza tak kalah garang udah kayak mak emak kehilangan daster.

"Habis sakit kok tambah cantik sih" Akbar yang baru Datang langsung nimbrung.

"Bct." Ok gaess keknya si Kanza lagi PMS dari tadi bawaannya ngegas Mulu.

"Dia kenapa?" Tanya Akbar ke arah Dennin yang baru saja datang bersama dengan Azam

"Mana gua tau!" Sewot Dennin lalu dia masuk ke dalam kelasnya

"Gua juga gak tau" ucap Gyvi tiba-tiba. Lalu mengikuti langkah Dennin meninggalkan dua cowok berparas tampan bak dewa Yunani itu dengan perasaan heran.

"Kelas isinya orang aneh semua" celetuk Akbar sambil menyembulkan kepalanya ke dalan pintu kelas XI IPA 2 yang berpenghuni kan siswa-siswi berkepribadian baik itu.

Pletakk"Ngomong apa barusan!" Pertanyaan sinis disertai buah tangan yang mendarat mulus di tengkuk Akbar membuatnya meringis kesakitan sambil mengelus kepala bagian belakangnya. Serangan itu berasal dari seorang cowok tinggi berparas tampan dengan seragam ala badboy  dan rambut yang tak berwujud

"Astaghfirullah, tuh kan bener penghuni kelas XII IPA 2 emang aneh, kek setan Suka ngilang tbtb nih lagi kerak nasi sejak kapan Lo disini hah?" Akbar bertanya sambil menyilangkan tangannya di depan dada dengan dagu seditit di angkat se akan meng introgasi Devva yang suka datang tbtb.

"Apaan sih gak jelas" sungut Devva.

"Ehh Sadar Jing yang gaje itu Luh sama circle lu tuh satu kelas" Akbar sedikit teriak karena Devva yang beranjak masuk ke dalam kelasnya dan tidak lupa pula gaya andalannya. So klean Taulah gaya para pakboy.

"Astaghfirullah, klo gua GK inget mati udah gua bacotin dari tadi" Akbar berucap sambil mengusar dadanya.

"Dari tadi juga Lo ngebacot setan, udah ayo ke kelas" Azam menarik telinga Akbar menyeretnya menuju kelas mereka mengabaikan Akbar yang meringkih Karena kesakitan.

***

"Lo pasti blom sarapan kan?" sambil nyodorkan kantong plastik yg berisi roti dan minuman softdrink

"Ga USA repot-repot dev gua bisa beli sendiri" tolaknya sopan sambil mendorong kantog kresek yg di berikan devva tadi

"Niat gua baik lo za" devva menarik kursi di samping Kanza yang kebetulan kosong

"Iya tapi gua blom laper" kini dirinya sibuk dengan buku dan bolpen di tangannya entah apa yg ang dia tulis sepertinya hanya coret-coret buku

"Ya udah simpan aja buat nanti klo udah laper" Devva beranjak menuju meja nya karena pemilik kursi yg dia duduk sudah datang

Kanza hanya memperhatikan punggung Devva yang mulai menjauh dan setelahnya beralih pada sosok gadis yg kini duduk di sampingnya.

"Ngomongin apa lo sama Devva" suara itu milik dennin yang kini sedang meng i trogasi Kanza

"Ga ada ngomongin apa-apa dia cuma ngasih ini" sambil mengangkat kantong kresek yang tadi di kasih Devva

Dari arah samping gyvi langsung merampas kantong kresek tersebut

"Ada coklat ngak" tanyanya sambil mengobrak abrik isinya

"Ga ada vi" jawabnya tanpa semangat

Kantong kresek itu kini berpindah tangan Denning mengeluarkan isi dari kantong tersebut.

"Dia ngapain ngasih lo roti sama selai, ini apaan lagi snack, minuman sebanyak ini buat apa?" Dennin bertanya pada kanza yang tidak tau juga dengan jawabannya dia hanya menjawab dengan mengangkat pundaknya bertanda dia juga tidak tahu

"Aneh tu anak" " iya sama kayak lo" jawab Kanza cepat
"Apaan sih za ga usah mulai deh" Dennin mulai kehilangan mood
"Iya hari ini lo itu aneh, cerewet tau, ada apa emang? Hah?" Kanza bertanya sambil menoel hidung Dennin

"Apaan sih ga ada apa-apa" ucapannya tidak meyakinkan
"Ga mau cerita juga gapapa, biar aku tanya ke azzam langsung"

Ucapnya penuh ancaman di setiap katanya,  sambil menaik turunkan kedua alis ya merayu si Dennin

"Terserah" Dennin memutar bola matanya 180° dan mengambil sikap sempurna karena guru maper Pertama sudah masuk kelas di ikuti seseorang di belakangnya

******

MASIH MAU LANJUT??
Udah pasti dilanjut dong meskipun ga ada yg baca
Buat yang nunggu lama mimin update mon maap ya akun mimin sempat ilang🙏😁 jadi update ya lama banget udah hampir setengah abad😂😂

OK LANJUT DI PART BERIKUTNYA YA GUYSS
HEPPY READING🤍🌻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anastasya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang