20 My Cold Husband

6.1K 109 0
                                    

Crys pov

Tenggah malam aku terbangun karena tangisan cello sudah 1 minggu hari hariku diisi oleh cello namun baru pertama kalinya cello terbangun dan menangis di tengah malam

"Cello kenapa?cup cup sudah jangan menangis, cello minum susu ya?" ucapku mengambil botol susu dimeja pinggir ranjangku

Cello yang biasanya jika dikasih susu dan digendong langsung berhenti menangis sekarang malah tak mau meminum susu aku pun memeriksa suhu badanya dan benar dugaanku cello demam

"Sebentar ya mami ambilkan obat dulu" ucapku mengecup wajah cello

Aku pun mengambil bye bye fever dilaci obat setelah itu aku pun langsung menempelkanya pada kening cello

"Sudah ya jangan menangis lagi, cello kan anak pintar" ucapku menenangkan cello yang berada didekapanku dengan menangis sesengukan

Cello menangis tanpa henti selama dua jam hingga membuatnya terlelap dengan sedikit sisa sesengukan aku melihat jam masih jam 03.50 aku pun berniat tidur kembali namun saat aku menaruh cello dikasur ia langsung menangis lagi melihat itu aku pun mengendongnya

"Cadd bagunnn tolong aku" ucapku membangunkan cad karena demam cello dari tadi tak kunjung turun

"Hmmm jam berapa ini?" tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Masih jam empat pagi tolong aku cad dari tadi demam cello tak kunjung turun" ucapku sedikit khawatir melihat cello

"Cello demam?kenapa kau tak membangunkanku dari tadi?" tanya cad mengusap kepala cello

"Kau terlihat sangat nyenyak aku tak enak membangunkanmu, sekarang bagaimana dengan cello?" ucapku menepuk nepuk pantat cello

"Ambilakn air jangan menggunakan ini" ucapnya mencabut bye bye fever dikening cello, aku pun mengambilkan air dan handuk kecil

Aku dan cad sama sama tak tidur karena cello yang sedang sakit apalagi tanganku terasa sangat pegal karena mengendong cello yang tak mau ditaruh dikasur

"Kau pasti pegal, sini biar aku yang mengendong cello" ucap cad mengambil cello belum 5 menit cello berada digendongan cad cello pun kembali menangis aku pun langsung mengambilnya kembali dan pada saat berada didekapanku cello tertidur dengan pulas

"Sudah cad kamu tidur saja besok kamu harus kerja" suruhku kepada cad yang menyenderkan kepalanya di tembok kamar

"Tidak aku ingin menemanimu jika ada apa apa kau tak perlu susah membangunkanku" jawabnya mengelus rambutku dan mengecup pipiku lembut

Sampai pagi aku dan cad tak tidur karena cello selalu menangis aku tak tega melihat cello yang menangis tanpa henti aku pun berniat membawa cello ke dokter pagi ini karena aku ada kelas di siang hari saat aku ada kelas cello kan dirumah bersama pengurus bayi yang aku sewa setengah hari untuk menjaga cello aku tak mau cello kehilangan kasih sayang dariku maupun dari cad

"Cello masih tak mau ditaruh?" tanya cad kepadaku yang sedang duduk sembari mengelus kepala cello

"Iya dia hanya mau digendong" jawabku masih menatap cello yang sedang tidur

"Hari ini aku tak akan kerja aku akan mangantar cello ke dokter" ucap cad sembari membuka laptopnya

"Bukanya pekerjaanmu banyak cad kamu ke kantor saja aku bisa berangkat dengan supir" ucapku kepada cad yang sedang fokus kepada laptop dipangkuanya itu

"Bisa ku kerjakan dirumah yang terpenting sekarang adalah cello" ucap cad tanpa memandangku

Aku pun hanya mengangguk ngangguk aku menatap cello hatiku sangat sedih melihatnya sakit seperti ini jika aku bisa biar aku saja yang mengantikan sakitnya namun itu tak bisa kulakukan

MY COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang