Cad pov
Sudah dua hari ini crys tak mau berbicara kepadaku jangankan berbicara menatapku saja dia seperti muak,crys benar benar terlihat sangat berbeda dari raut wajah dan perilakunya pun sangat terlihat ia hanya bisa tersenyum saat bersama cello
"Tanda tangan" ucap crys meletakkan selembar kertas yang sudah diberi materai dan tanda tangan dirinya
"Apa ini?" tanyaku perlahan kepada crys yang berdiri didepanku, crys tak menjawab pertanyaanku aku pun mencoba membacanya namun saat aku mencoba memahami isi kertas tersebut tertera kata perceraian
"Kau ingin bercerai denganku?" tanyaku menatap crys,crya hanya diam tak menjawab pertanyaanku membuatku berdiri menyetuh tanganya
"Tatap aku crys,apakah kau ingin bercerai denganku?kau tak memikirkan bagaimana cello?apakah kau sudah tak mencintaiku?" tanyaku bertubi tubi kepada crys namun lagi lagi crys tak menjawabku ia malah berusaha melepaskan gengaman tanganku
"Jawab pertanyaanku crys" ucapku perlahan mencoba meluluhkan hati crys
"Kamu masih tak sadar akan kesalahanmu?aku terlalu kecewa denganmu cad,selama ini aku percaya dengan cintamu hingga aku tak menyadari jika aku belum tahu semua tentang masa lalumu,aku tak sanggup lagi menerima ini cad biarkan aku dan cello pergi percuma juga kita terus bersama jika harus menyembunyikan semua tentang pribadi kita" ucap crys dengan nada bergetar mencoba menahan air mata yang akan mengalir dipipinya
"Apa yang kau maksud?masa laluku?bukankah kau susah mengetahuinya" ujarku yang masih berfikir dan sampai sekarang aku belum mengerti dengan masalah ini
"Kamu masih saja pura pura tak tahu padahal kau sudah menyembunyikanya dari sebelum kita nikah hingga sekarang" jawabnya kembali menyingung masa laluku membuatku semakin binggung
"KAU INI KATAKAN SAJA APA SALAHKU!" bentakku kepada crys membuatnya menangis sebenarnya aku tak ingin melakukan itu namun crys memancing emosiku
"APA KURANG JELAS,PERGI hikss SANA BERSAMA PACARMU ITU hikss" teriaknya sembari menangis,membuatku semakin terpancing
"Akhhh KAU INI!" ujar ku hampir menampar wanita tersebut namun aku tersadar dan langsung memukul kaca yang ada disampingku aku tak peduli dengan tanganku yang sudah berlumurah darah denfan percikan kaca yang masih menancap sedangkan crys sudah menunduk memejamkan matanya,aku pun pergi meninggalkan crys untuk menenangkan diriku
Aku duduk diruang kerjaku sembari memikirkan tentang ucapan crys aku pun tak peduli dengan luka ditanganku
Letha pasti letha yang dimaksud crys,apakah letha kemari?tak mungkin bagaimana bisa ia tau rumah crys batin cad
Aku berpikir keras akhirnya mau tak mau aku harus menamui letha besok pagi
Crys pov
Aku menyerahkan selembar kertas yang sudah kutanda tangani dilengkapi dengan materai dan persetujuan pengadilan ,beberapa hari ini aku sudah memikirkan tentang keputusanku mengenai hububgan yang kujalani bersama cad,aku pun terlibat pentengkaran dengan cad kami sudah sama sama dibakar oleh api emosi dan cad sudah memukul kaca yang berada diruangan rumahku otomatis membuatku memejamkan mata saat aku membuka mataku aku melihat tangan cad yang sudah dilumuri dengan darah tangisku pun semakin pecah lalu cad berjalan keluar dari ruangan tersebut
Aku masuk kedalam kamarku karena mendengar cello menangis mungkin ia terganggu oleh suara keributan akibat pertengkaranku dan cad
Setelah beberapa menit berlalu cad masuk kedalam kamar membuatky menoleh padanya pandanganku tertuju pada tangan cad aku melihat darah yang sedikit kering namun luka luka itu tampak begitu jelas menampilkan daging didalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD HUSBAND
RomanceBijak dalam memilih cerita× menceritakan seorang pria muda tampan nan kaya raya bernama Cadfael Dhirgham Axelle Roland yang dijodohkan dengan wanita sederhana namun bertahta nan kaya raya bernama Alexi Crysty Helanda Nicolas. mereka sama sama mempun...