Happy reading!!!
Waktu terus berjalan dan tanpa cad dan crys sadar cello sudah berusia 8 tahun ia sudah sangat pandai dalam berbagai mata pelajaran dan selalu meraih juara disetiap tahunya hal itu membuat crys dan cad sangat bangga kepada putranya itu
"Cello ayo turun!!" teriak crys memanggil putranya yang masih berada di atas
"Iya mii" jawabnya dengan santai menuruni satu persatu tangga
"Ayo sini cepat kau harus berangkat sekarang " ujar crys sembari merapikan baju cello
"Mami apakah mami tau?" tanyanya dengan tersenyum menatap crys
"Apa?" tanya crys kembali sembari memegang wajah cello
"Aku sanggat menyayangi mami dan aku selalu berdoa agar aku terus bisa bersama mami dan papi" ujar cello membuat crys tersenyum dengan menatap cello dengan penuh haru
"Mami juga sangat menyayangi cello dan mami tak akan meninggalkan cello hingga cello hidup bahagia nanti bersama keluarga cello sendiri" jawab crys memeluk cello dengan oenuh kasih sayang
"Janji?" tanyanya melepas pelukan lalu mengangkat jari kelingkingnya
"Janjii" jawab crys menyatukan kelingking cello dengan kelilingkingnya
"Sudah cello berangkat papi pasti sudah menunggu di luar" ujar crys mengandeng tangan cello dan mengahantarkanya ke luar rumah
"I love you mom" ucap cello sembari mencium pipi crys yang sedang berjongkok didepanya
"Love you too" jawab crys mencium dan memeluk cello
Cello pun memasuki mobil sembari melambaikan tangan ke araha crys membuat cad tersenyum menatapnya crys pun melambaikan tangannya
Crys pov
Aku berberes rumah sembari menunggu putra kecilku pulang dan aku akan mengajaknya ke rumah sakit seperti biasa untuk menemaniku bekerja.aku sangat bahagia karena cello tumbuh menjadi seorang anak yang sangat pandai dan mengemaskan ia selalu tersenyum membuatku bahagia dan saat cad marah lebih tepatnya memberitahu cello dengan nada tegasnya membuat cello ketakutan saat itu aku akan mencoba memberitahunya dengan perlahan tak hanya cello yang takut jika cad marah aku pun taku padanya namun cad adalah seorang yang penyayang hanya saja sifat dinginnya membuat cad terlihat sangat menakutkan
Cello dan cad sering bermain bersama di taman rumah cad akan mengajari cello bermain mobil remote dan pesawat remote yang dibeli cad setiap minggu untuk cello dan seperti biasa aku tak bisa melarangnya
Jam sudah menunjukan pukul 10.30 harusnya putaraku sudah pulang aku pun segera bersiap agar tidak telat ke rumah sakit
"Mii" teriak cello yang kudengar saat ingin turun
"Iya ad... Eh cello kenapa?" tanyaku melihat cello memengang sikunya yang terlihat berdarah
"Sini duduk cello main apa sih sampai kaya gini?" tanyaku memndudukan cello dengan penuh kekhawatiran
"Tadi cello nolongin nenek nenek dijalan wktu cello mau nyebrang ada mobil nabrak cello mi tapi cello tidak menangis" ujar bocah itu memandangku yang sedang mengobatinya
"Memangnya cello tidak melihat ke kanan kiri dulu?" tanyaku tanpa menoleh padanya
"Sudah mi tapi tiba tiba mobil itu nabrak cello dan yang mengendarainya sudah meminta maaf jadi cello memaafkanya mi" jawab cello membuatku tersenyum padanya
"Anak baik tapi lain kali cello harus lebih hati hati ya mami ga mau lihat cello sakit seperti ini lagi" ucapku mengelus lembut kepalanya
"Iya maaf mi" ucap cello dengan raut wakah sedih mambuatku tak tega memarahinya
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD HUSBAND
RomanceBijak dalam memilih cerita× menceritakan seorang pria muda tampan nan kaya raya bernama Cadfael Dhirgham Axelle Roland yang dijodohkan dengan wanita sederhana namun bertahta nan kaya raya bernama Alexi Crysty Helanda Nicolas. mereka sama sama mempun...