bab 4

3.7K 404 59
                                    

berhubung udah 15 vote dan aku lagi seneng, aku double update nih hari ini hehehe

***

Ketika Junkyu sudah sampai pada titik akan kehilangan kesadarannya, terdengar ceburan lain yang tak kalah kerasnya di dalam kolam.

Tak lama kemudian, sebuah lengan yang kuat merengkuhnya dan mengangkat tubuhnya, lalu membawanya ke permukaan air.

Tubuh lemas Junkyu dibaringkan di atas lantai di pinggiran kolam, lalu ia merasakan perutnya ditekan dengan ahli hingga aliran air yang tertelan langsung keluar melalui mulutnya.

Junkyu memuntahkan banyak air dan terbatuk-batuk kesakitan. Paru-parunya masih terasa begitu sakit dan nyeri.

Siapakah penolongnya? Apakah ia memang belum diizinkan mati?

Tangan kuat itu terus menekan hingga seluruh cairan terpompa keluar dari perut Junkyu. Mata Junkyu mulai buram, kesadarannya semakin hilang, ketika suara itu terdengar tenang di atasnya.

"Panggil Dokter."

Itu suara Haruto.

Apakah Haruto yang menyelamatkannya? Lagipula kenapa lelaki itu menyelamatkannya?

***

Haruto keluar dari kamar mandi dengan masih menyimpan kemarahan. Rambutnya basah kuyup. Dan seluruh pakaiannya yang basah dibiarkan teronggok di lantai.

Sebuah gerakan di sudut kamar membuatnya menoleh. Yoshinori berdiri di sana, bekas-bekas pukulan Haruto masih menimbulkan memar di sana-sini, tetapi Yoshinori sepertinya sudah diobati.

"Bagaimana dia?" tanya Haruto dingin.

"Dokter sedang menanganinya, paru-parunya kemasukan banyak air. Anda sendiri Tuan, Anda tidak apa-apa? Terjun dari lantai dua seperti itu hanya untuk menyelamatkan orang itu."

Haruto melirik pada Yoshinori dengan tatapan tajam, lalu meraih handuk untuk menggosok rambutnya yang basah.

"Tadinya aku berniat membunuhnya."

"Kalau begitu, kenapa Anda malah menyelamatkannya?"

Haruto membalikkan tubuhnya dan menatap Yoshinori dengan mata menyala-nyala.

"Karena sudah kuputuskan, belum saatnya dia mati," mata hitam Haruto bagaikan berbinar dalam kegelapan, "dan kau, kenapa kau sengaja membiarkannya lolos?"

Yoshinori menatap Haruto, tampak ada keterkejutan di matanya meskipun sekejap kemudian ia langsung memasang wajah datar.

"Saya tidak sengaja membiarkannya lolos."

"Kau pikir aku bodoh?" suara Haruto menajam, setajam tatapannya, "kau adalah pengawalku yang paling berpengalaman, tidak mungkin kau bisa diperdaya oleh Junkyu, kecuali kau memang membiarkan dirimu diperdaya."

Yoshinori menelan ludahnya, "Saya ingin membebaskannya, Saya takut dia akan membawa masalah untuk kita."

Haruto melempar handuknya dengan marah ke sofa.

"Dalam dua hari ini kau sudah dua kali mengambil keputusan sendiri dan menentangku. Dengarkan aku baik-baik Yoshinori," suara Haruto dalam dan mengancam, "sekali lagi kau membuat kebodohan yang merepotkanku, bukan hanya pukulan yang kau dapat, aku akan menghabisimu secepat yang aku bisa."

Suara ancaman itu masih menggema dalam kegelapan, bagaikan janji Iblis yang memanggil-manggil meminta nyawa.

***

[M] Sleep With The Devil + Harukyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang