bab 15

3K 307 43
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Junkyu sudah tahu hari ini akan tiba. Entah kenapa ia tahu, bahwa Haruto akan datang menjemputnya dan merenggutnya kembali. Dan jantungnya berdegup kencang.

Ketukan di pintu rumahnya membuatnya terlonjak, meskipun Junkyu sudah mengantisipasinya. Dan ketika membuka pintu, Junkyu bertatapan dengan wajah Haruto.

Haruto tampak luar biasa tampan, bahkan lebih tampan dari terakhir kali mereka bertemu. Mengenakan kaca mata hitam dan kemeja biru berlapis jaket khaki dan celana yang senada, dengan rambut hitamnya yang acak-acakan.

Haruto seperti malaikat yang diturunkan di depan pintu rumah Junkyu.

"Aku sudah tahu apa yang akan kau katakan." Junkyu berkata, mencoba mencari-cari mata Haruto, tetapi kesulitan karena kacamata hitam itu menghalanginya.

Haruto terdiam, "Aku tahu kalau kau tahu. Yoshinori sudah menceritakan pertemuan kalian." Haruto menoleh ke belakang Junkyu, "Bolehkah aku masuk?"

Junkyu mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Watanabe Haruto masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya.

Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.

Junkyu memiringkan tubuhnya mempersilahkan Haruto masuk ke dalam rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Haruto langsung duduk di sofa cokelat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di atas meja.

"Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?" Haruto mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

"Tidak ada."

Junkyu sebenarnya punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk ia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Haruto.

Haruto menatap Junkyu seolah mengukur-ukur, "Aku bisa mengadakan pesta untukmu."

"Aku tidak butuh pesta darimu."

"Hmm." Haruto mendesah, lalu ketika menatap Junkyu, tatapannya berubah serius, "kau tahu kan kenapa aku kemari?"

Junkyu mengangguk, "Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu."

"Penawaran?" Haruto mengangkat alisnya, "Oke, jelaskan."

"Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada Ayahku."

"Junkyu." Haruto terkekeh, "Hutang itu terlalu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaranmu. Dan kau..." mata Haruto berubah sensual, "kau akan menjadi pengantinku sebentar lagi, sesuai perjanjian."

"Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai? Ini masalah pernikahan, bukan jual beli perusahaan."

"Aku hanya ingin kau menjadi pasangan hidupku."

Haruto bersedekap, menatap Junkyu yang mulai emosi, "Itu sudah kutetapkan sejak awal."

"Kenapa?" Junkyu tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya, "Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Watanabe Jasmine?"

Wajah Haruto mengeras ketika Junkyu menyebut nama Jasmine, bibirnya mengetat, "Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua."

"Bagaimana aku bisa tidak menghubungkannya?"

Junkyu sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi.

"Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengannya! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya, Haruto! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!"

[M] Sleep With The Devil + Harukyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang