bab 9

3K 326 77
                                    

Haruto masuk ke kamar perawatan Junkyu tepat tengah malam. Saat itu Junkyu sudah tertidur pulas di atas ranjangnya.

Dengan langkah pelan tak bersuara, Haruto berjalan menuju tepi tempat tidur dan berdiri di dekat ranjang tidur Junkyu, mengawasi Junkyu dengan mata tajamnya. Begitu damai Junkyu terpejam dalam lelapnya, seolah tak menyadari bahwa sekarang bahaya yang amat besar sedang mengintainya.

Haruto sedikit membungkuk, lalu menyentuh pelan pipi Junkyu. Junkyu mengerang pelan lalu mengubah posisi tidurnya, tetapi tidak terbangun.

Haruto mengambil resiko dengan menunduk dan mengecup bibir Junkyu, merasakan manisnya bibir itu. Sampai kemudian ia terlarut dalam gairahnya yang tertahan dan melumat bibir Junkyu.

Junkyu merasakan gelenyar panas di seluruh tubuhnya, dan ia menggeliat, ada gairah menjalar dari bibirnya yang terasa nikmat dilumat seseorang.

Dengan lemah Junkyu mengerjap setengah tertidur dan membuka mata. Seseorang itu, yang sedang membungkuk di atas tubuhnya dan melumat bibirnya, adalah Watanabe Haruto.

Haruto sedang melumat bibir Junkyu, kemudian ia berhenti lalu menatap mata Junkyu, menyadari bahwa Junkyu sudah terbangun. Dengan lembut Haruto menelusurkan tangannya di pipi Junkyu, lalu bibirnya mengikuti gerakan jemarinya.

Junkyu memejamkan matanya, ini pasti mimpi.

Watanabe Haruto di dunia nyata tidak mungkin berbuat selembut ini, Haruto pasti akan langsung memaksanya, memperkosanya, dan memperlakukannya dengan kasar.

Ini pasti mimpi, karena sebelum tidur Junkyu berbaring dengan gelisah, mencoba menghapus memori bercintanya dengan Haruto yang seolah-olah selalu muncul dalam benaknya.

Dan karena ini mimpi, tak ada salahnya untuk menikmati.

Junkyu setengah tersenyum, lalu menyentuh pipi Haruto dengan lembut. Dalam sekejap tubuh Haruto langsung kaku seperti terkejut merasakan sentuhan lembut jemari Junkyu di pipinya. Junkyu langsung menarik tangannya panik, apakah Haruto dalam mimpinya ini akan berubah lagi menjadi Haruto dalam dunia nyata yang jahat?

Ternyata tidak. Haruto dalam dunia mimpi ini sangat lembut dan penuh kebaikan. Haruto mengambil jemari Junkyu dan meletakkannya di pipinya.

"Sentuh aku dimanapun kau suka, jangan berhenti." Bisik Haruto penuh gairah.

Junkyu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ini benar-benar mimpi yang sangat menyenangkan. Di bawah tatapan tajam Haruto, Junkyu mengusapkan jemarinya di wajah Haruto, mengagumi setiap kesempurnaan yang terpatri disana.

Ketika jemarinya hampir menyentuh bibir Haruto, ia meraih tangannya, dan mengecupnya lembut satu persatu jemarinya.

Haruto menggulingkan tubuhnya ke samping Junkyu, ranjang rumah sakit yang lembut itu membuat tubuh mereka saling bersentuhan rapat. Tangan Haruto menggenggam jemari Junkyu, lalu menyentuhkan jemarinya ke kejantanannya yang sudah sangat siap.

"Sentuh aku, Sayang..." Bisiknya parau.

Wajah Junkyu memerah merasakan kekerasan yang panas di telapak tangannya, dengan lembut Haruto membuka ikat pinggangnya kemudian menurunkan celananya, "Rasakanlah tubuhku yang amat sangat mendambamu."

Junkyu meremas kejantanan itu dan Haruto mengerang, perasaan bahwa Haruto benar-benar bergairah atas sentuhannya membuat Junkyu merasa senang.

Oh ya ampun, ini adalah mimpi erotis terbaik yang pernah dialaminya...

Jemari Junkyu bereksplorasi di tubuh Haruto, dan Haruto membiarkannya sebebas-bebasnya. Akhirnya, ketika bibir Junkyu dengan penuh ingin tahu mencecap kejantanan itu, Haruto mengangkat kepala Junkyu dengan tatapan tajam yang berkabut penuh gairah.

[M] Sleep With The Devil + Harukyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang