bab 7

3.2K 343 25
                                    

Haruto memasang jasnya dan menoleh ke arah Yoshinori yang berdiri menungguinya di dekat pintu.

"Bagaimana dengan kasus terakhir itu? Sudah kau bereskan?"

Yoshinori mengangkat bahunya, "Tuan Nam memendam kemarahan kepada Tuan. Apalagi karena tindakan Tuan yang sudah menggilas habis seluruh perencanaan proyeknya."

Haruto tersenyum, membayangkan muka Nam Jidong saat ini pasti sedang merah padam karena marah.

"Dia selalu marah kepadaku, sejak awal. Tetapi sampai sekarang dia tidak akan bisa berbuat apa-apa kepadaku. Dia tahu dia akan mati jika sekali saja dia mencoba membunuhku, lalu gagal."

"Bagaimana kalau dia mencoba dan berhasil?" Yoshinori menyela dengan cepat, "Tuan Nam sangat licik dan bertangan kotor. Dia menggunakan banyak orang untuk mencapai tujuannya, kita tidak boleh meremehkannya dan harus selalu berhati-hati."

Yoshinori menatap Haruto dengan tatapan mata serius. "Seharusnya Tuan menyuruh saya untuk membereskan orang itu dari dulu, supaya dia tidak berani berbuat macam-macam."

Haruto menggelengkan kepalanya tak peduli, "Dia tidak akan berani, dan kalaupun dia berani melakukan hal itu aku sendiri yang akan menghabisinya."

Nam Jidong adalah salah satu musuh bisnis Haruto. Lelaki itu bersikap munafik karena di depan Haruto dia selalu bersikap baik dan bersahabat. Tetapi Haruto tahu kalau lelaki itu menyimpan kebencian yang amat mendalam kepadanya karena bisnisnya semakin terpuruk akibat gilasan ekspansi yang dilakukan Haruto.

Haruto sadar ia memang tidak boleh meremehkan Jidong, karena Jidong punya teman-teman penting di balik bisnis kotornya. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan anak buahnya, lelaki itu berhubungan dengan sindikat senjata gelap dan kelompok-kelompok bawah tanah. Tidak menutup kemungkinan kalau Jidong pada akhirnya akan menyewa salah seorang dari mereka untuk membunuhnya.

Haruto, meskipun dibekali dengan kemampuan bela diri dan sangat ahli dalam berbagai jenis senjata serta dikelilingi oleh pasukan pengawalnya yang kompeten, harus selalu waspada.

Suatu saat, ketika Jidong sudah terasa sangat mengganggu seperti hama penyakit yang harus dibasmi, Haruto sendiri yang akan membereskannya. Tetapi tidak sekarang, mungkin reputasi Haruto yang kejam membuat Jidong sangat berhati-hati dalam bertindak. Haruto ingin melihat sejauh mana gerakan Jidong, baru setelah itu ia memutuskan akan menghajar sampah itu.

Nanti. Gumam Haruto dalam hati. Sekarang ia harus makan malam dengan kekasihnya.

Setelah merasa puas dengan penampilannya, Haruto memutar tubuhnya dan mengedikkan bahunya kepada Yoshinori.

"Dia sudah siap?"

Yoshinori menganggukkan kepalanya, "Hoony sudah menyiapkannya dari satu jam yang lalu,"

Yoshinori membungkukkan badannya, lalu membukakan pintu untuk Haruto.

***

Ketika didandani oleh Hoony, Junkyu sudah terlalu lelah untuk melakukan pemberontakan sekecil apapun. Ia bahkan tadi tidak bertanya apapun ketika Yoshinori mengantar Hoony ke kamarnya dan laki-laki itu tiba-tiba mendandaninya.

"Sepertinya kau berubah menjadi pendiam, kau tidak ingin tahu mengapa kau didandani?" Hoony bertanya setelah ia selesai mengoleskan pewarna bibir berwarna pink natural di bibir Junkyu.

Junkyu hanya menggelengkan kepalanya, tidak mampu menjawab. Ingatan akan kejadian di kamar mandi tadi membuat perasaannya campur aduk.

Oh ya, sesuai janjinya, Haruto hanya mandi.

[M] Sleep With The Devil + Harukyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang