Jangan lupa Vomment❤❤💜💜
Terimakasih
.
.
.Jisung berulang kali menghubungi nomor Aeri, namun nomor tersebut tidak aktif, dan ia baru ingat kalau ia belum meminta nomor ponsel Aeri lagi, sebab ponsel Aeri sebelumnya rusak dan ia mengganti kartu simnya.
Jisung terlihat gelisah, apa tadi sore adalah hari terakhir Aeri berbincang dengannya? Apa Hyunjin benar-benar akan membunuh Aeri malam ini?
Memikirkannya saja membuat Jisung sedih dan takut, Aeri gadis yang tidak tahu apa-apa soal dunia gelap ini, namun tiba-tiba ia menjadi target Ares untuk di bunuh.
Jisung mendengus kasar, ia terduduk di pinggiran kasurnya. Ia berdoa kepada Tuhan, kalau benar Aeri akan meninggal hari ini, tolong beri Aeri kebahagiaan disana. Jisung pasrah, karena Hyunjin tidak pernah gagal membunuh targetnya.
**
Jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Sena berkali-kali menghela nafasnya, ia telah mengintrogasi pihak keluarga Kim Yongha, namun tidak ada tanda-tanda kalau Kim Yongha merasa tertekan hingga melakukan bunuh diri. Bahkan Kim Yongha sudah memesan baju bayi sore sebelum kematiannya, dan baru akan di ambil nanti pagi. Ini terasa Aneh.
"Sena, ini udah lewat dari jam pulang" Chanyeol mengingatkan, bahkan ia menunggu Sena disana.
"Kita lanjut besok" Ujar Chanyeol seraya menghampiri Sena, dan Sena menghela nafasnya lagi, ia mematikan komputernya dan beranjak dari kursinya.
"Semua benar-benar janggal" Gumam Sena.
"Kita bicarain besok sama pak Shim" Saran Chanyeol, dan Sena mengangguk.
**
Sementara itu di rumah, Aeri terlihat asik mengutak-atik ponsel barunya, ia bahkan tidak merasa mengantuk karena terus bermain game.
Krek
Aeri mengerutkan dahinya mendengar suara patahan sesuatu. Ia yang memang haus pun keluar dari kamanya, sekalian mengecek suara itu.
Aeri menuruni tangga, lalu menyalakan lampu ruang tengah. Saat ia hendak berjalan menuju dapur, seseorang menariknya dan membenturkan tubuhnya pada dinding.
"Ahkk" Aeri terkejut dengan cekikan tiba-tiba itu. Ia tidak bisa bernafas karena seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam tengah mencekiknya.
Aeri berusaha berontak dan memukul tangan laki-laki itu, namun tenaga laki-laki lebih kuat dari tenaga perempuan. Aeri terus memukul tangan itu, ia bahkan menggapai kain yang menutupi wajah laki-laki itu.
Srett
Berhasil, Aeri berhasil melihat wajah si laki-laki yang tengah mencekiknya. Air matanya menetes karena bayangan masalalunya kembali teringat, sama seperti saat ini, dulu ia di cekik orang tidak di kenal juga.
"J-jangan" Lirih Aeri dengan susah payah.
Cklek
Brugh
Laki-laki itu yang tak lain Hyunjin melepaskan cekikannya pada Aeri saat mendengar suara pintu yang di buka. Ia merutuki informasi Jaemin yang katanya Aeri sendirian di rumah hingga nanti pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOIR || Neverending Story✔️
Fanfiction[END] Shannon Jung, gadis berusia 17 tahun yang harus menghadapi Lee Jeno, laki-laki yang berkaitan dengan masa lalunya yang kelam. Saat 12 tahun yang lalu Shannon menyaksikan pembunuhan Ibunya oleh orang yang tidak di kenal. Hingga 12 hari kemudian...