Kuy di vomment!! 💜💜
.
."Ugh" Rintih Aeri saat ia mulai terbangun. Sontak ia mengubah posisinya menjadi duduk saat merasa tempat ini begitu asing baginya.
Aeri melihat ke sekeliling yang terdapat banyak buku di setiap rak pada dinding, lalu ia terperanjat di tempatnya saat pintu besar di hadapannya tiba-tiba terbuka.
"Oh kamu udah bangun"
Aeri beranjak dari Sofa, nafasnya mulai memburu mendapati orang asing di hadapannya.
"Kamu tenang aja, Mingyu yang selametin kamu dari dalam gudang, kamu pingsan dan di bawa kemari" Sahut pria itu yang tak lain adalah Minhyun, namun Aeri tidak mengenalnya.
"M-mingyu orang jahat" Lirih Aeri yang membuat Minhyun menggeleng.
"Mungkin dia udah bunuh kamu kalau dia jahat"
Aeri terdiam, namun ia tetap waspada.
"Namaku Hwang Minhyun"
Jantung Aeri berdebar semakin keras mendengar pria itu menyebutkan namanya, ia seperti pernah mendengar nama itu dari seseorang.
"Tenang, jangan takut kayak gitu. Kamu aman disini. Duduk" Ujar Minhyun seraya duduk di kursi tunggal, sementata Aeri terus berdiri.
"Silahkan duduk" Ujar Minhyun lagi dengan senyuman ramahnya, Aeri pun kembali terduduk.
"Siapa namamu?" Tanya Minhyun.
"Jung Aeri"
"Ah nama yang bagus. Ngomong-ngomong, kenapa kamu bisa ada di gudang sekolah?"
Aeri masih terlihat takut, membuat Minhyun tertawa pelan.
"Disini Aman, Aeri. Gak akan ada yang nyakitin kamu. Jadi santai aja" Ujar Minhyun. Pada dasarnya Aeri memang gampang percaya, ia akhirnya mengangguk.
"Aku di Bully di sekolah" Sahut Aeri dengan suara pelan.
"Kenapa?"
"Aku gak tau"
Sampai sini, Aeri belum menyadari satu hal.
"Kamu butuh bantuan? Buat balas dendam misalnya" Tanya Minhyun, sontak Aeri menggeleng, membuat Minhyun tertawa kagum.
"Wahh kamu anak yang baik. Aku bakal kasih kamu hadiah, kamu boleh pilih buku apapun disini" Ujar Minhyun seraya beranjak dari sofa.
"Gak perlu, makasih"
"Gak apa-apa, mau aku pilihin?"
Aeri beranjak dari sofa lalu mengangguk pelan. Minhyun tampak mengambil tangga dan memilih buku yang berada di rak atas. Sementara Aeri mengedarkan pandangannya ke sekitar.
Aeri berjalan menuju kaca besar yang melihatkan langit pagi yang indah dan pemandangan kota Seoul.
"Ini lantai 12, pemandangannya bagus kan?" Ujar Minhyun seraya melirik Aeri.
"Y-ya"
Aeri sempat menahan nafasnya, ia meremat samping roknya sambil menahan tangis. Ada sebuah meja kaca di sampingnya, dan ada sesuatu disana yang membuatnya merasa sangat takut.
Aeri memundurkan langkahnya, ia berusaha terlihat tenang, ia harus berusaha.
"Paman, aku mau pulang" Ujar Aeri saat Minhyun sudah mengambil buku dan memberikannya pada Aeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOIR || Neverending Story✔️
Fanfiction[END] Shannon Jung, gadis berusia 17 tahun yang harus menghadapi Lee Jeno, laki-laki yang berkaitan dengan masa lalunya yang kelam. Saat 12 tahun yang lalu Shannon menyaksikan pembunuhan Ibunya oleh orang yang tidak di kenal. Hingga 12 hari kemudian...