Sudah dua hari berlalu sejak kejadian penculikan Aeri. Chanyeol menjadi buronan dan dalam masa pencarian, sementara Sena harus mengintrogasi Minhyun saat ini.
Sena sudah duduk dikursi rumah sakit, menghadap Minhyun yang duduk bersandar di kasurnya, tak lupa Yuta memasang kamera disana.
"Kita mulai Tuan Hwang" ujar Sena dengan nada dan tatapan yang dingin, ia berusaha untuk menahan emosinya setia melihat wajah Minhyun.
"Hm" sahut Minhyun sekenanya, tangannya sudha di borgol di samping ranjang. Ia dinyatakan sebagai tersangka dalanv dibalik pembunuhan berantai selama ini dan juga pembunuhan keluarga Jung.
"Hwang Minhyun, pada tanggal 15 April 2008 anda pergi mengunjungi rumah keluarga Jung dengan menggunakan topeng, benar?"
"Ya"
"Kamu membunuh Nyonya Jung dengn menusuknya di bagin perut dengan pisau. Benar?"
"Ya"
"Ceritakan kronologisnya" pinta Sena.
"Aku sangat sukai mencium bau darah" ujar Minhyun sambil tersenyum miring, terlihat mengerikan.
"Kelurga Jung membuat janji padaku, mereka berkata kami akan bekerja sama untuk membuat suatu proyek, tapi mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan lain. Bukankah itu menyebalkan?"
"Lanjutkan"
"Dengan begitu aku membunuhnya. Saat itu aku hanya menemukan istrinya dirumah. Maka kuraih surainya dan kutusuk bagin tubuhnya. Aku lupa berapa tusukan, aku dapat melihat banyak lubang di tubuhnya dan mengeluarkan darah segar"
Sena mencengkram pinggiran bajunya, berusaha untuk tidak melayangkan tinjunya pada wajah Minhyun.
"Setelah itu aku menemukan gadis kecil yang melihat aksiku, aku baru saja hendak membunuhnya, tapi ayahmu datang dan mengacaukan segalanya!"
"Cukup" pinta Sena.
"Lalu apa yang kau lakukan pada Tun Jung?" Tanya Sena.
"Membunuhnya dengan cara yang sama. Aku suka melakukan hal yang berulang" sahut Minhyun.
Prak
Sena menutup bukunya dengan kasar, ia sudah tidak kuat mendengar kebusukan Minhyun. Ia pun memutuskan untuk mengakhirinya hari ini, investigasi akan dilanjutkan besok dengan team yang lain.
**
"Kak, masih sakit?" Tanya Aeri yang kini tengah duduk di samping Jeno yang tengah makan siang.
"Enggak, cuma luka kecil" sahut Jeno, lalu ia memberi isyarat agar Aeri memakan makanannya, Aeri pun mengangguk.
"Kak, sebenarnya siapa Ellana buat lo?" Tanya Aeri, ua melihat ponsel Jeno yang dipenuhi panggilan tak terjawab dan pesan dari Ellana.
Jeno terdiam sejenak.
"Gak apa-apa jujur aja" gumam Aeri.
Jeno berdeham sejenak. "Ellana pacar gue" ujar Jeno yang membuat Aeri mematung, walau ia sudah curiga ia tetap terkejut dengan jawaban Jeno.
"O-oh" gumam Aeri sambil tersenyum kecil, namun Jeno meraih dagunya hingga ia bertemu tatapan dengan Jeno.
"Mau gue ceritain sekarang?"
"Gak usah" sahut Aeri yang membuat Jeno tersenyum.
"Jangan marah, abisin dulu makanan lo, nanti gue ceritain"
**
Dan kini Jeno tengah merebah mengutak-tik ponselnya di pinggiran kasur Shan, sementara Shan baru saja keluar dari Toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOIR || Neverending Story✔️
Fanfiction[END] Shannon Jung, gadis berusia 17 tahun yang harus menghadapi Lee Jeno, laki-laki yang berkaitan dengan masa lalunya yang kelam. Saat 12 tahun yang lalu Shannon menyaksikan pembunuhan Ibunya oleh orang yang tidak di kenal. Hingga 12 hari kemudian...