Malam...
Maaf baru update sekarang....
Jangan lupa vomment ya.. 💜💜
.
.
.Satu bulan berlalu, Jeno semakin membaik, begitu pula dengan Hyunjin dan Aeri. Sena dan Ares semakin sibuk, dan Aeri harus di rumah sendirian, terkadang ia di temani oleh Haechan.
Kini Aeri tampak tengah bertelpon dengan Jeno, sesekali Aeri tertawa pelan karena guyonan Jeno di sebrang sana.
"Jadi sekarang gimana?"
"Nanti di kabarin lagi, gue masih di Cafe sama temen-temen"
"Gue sendiri, Haechan udah pulang ih. Kalau gak jadi kesini harusnya bilang dari tadi, biar Haechan gak pulang"
"Ya suruh Haechan balik lagi"
"Gak mau ih!"
Jeno tertawa pelan di sebrang sana. "Yaudah gue kesana sekarang-
"Terus, kamu mau ninggalin aku gitu?"
Aeri terdiam saat mendengar suara gadis lain di sebrang sana, suara Khas milik Ellana. Membuat Aeri merengut sebal.
"Yaudah kalau gak bisa" Gumam Aeri.
"Eh bisa-bisa. Tunggu ya, 15 menit sampe"
Pip
Aeri mematikan sambungannya, ia menarik boneka beruangnya dan memeluknya. Raut wajahnya terlihat kesal dan sedih, namun ia merasa lelah menanyakan hubungan Jeno dengan El, jawaban Jeno selalu sama, padahal kelihatannya tidak seperti itu.
Benar, sekitat 15 menit kemudian Jeno datang, bahkan ia sudah memasuki kamar Aeri, karena Jeno tahu kata sandi rumah Sena.
Aeri beranjak dari kasurnya, raut wajahnya masih kesal.
"Gue bawain minuman coklat buat lo" Ujar Jeno sambil tersenyum kecil dan memberika satu cup minuman boba, Aeri pun meraihnya.
"Ri, gue kan udah sampe. Kok masih kesel gitu sih?" Tanya Jeno yang menyadari kekesalan Shan.
Aeri pun duduk di pinggiran kasur. "Lo sama Ellana?"
Jeno mengangguk. "Temen-teman yang lain juga disana"
"Oh"
Jeno menghela nafasnya, ia meraih pipi Aeri dan menariknya agar Aeri menatapnya. "Besok gue libur, jadi besok gue temenin lo atau kemana pun"
"Bohong, nanti juga pergi tiba-tiba"
"Enggak bakal, udah jangan marah terus"
Aeri mengendikan bahunya, lalu meminum minuman coklatnya.
Jeno beralih duduk di samping Aeri, ia memperhatikan Aeri yang terlihat semakin kurus, bahkan hidung mancungnya semakin terlihat mancung.
"Ri, masih ada yang gangguin lo gak?" Tanya Jeno, dan Aeri menggeleng.
"Yusi?" Tanya Jeno lagi, dan Aeri menoleh.
"Hm masih, tapi gak separah sebelumnya"
"Sekarang lo udah mau cerita? Soal penculikan lo waktu itu"
"Kan udah gue ceritain"
"Lo baru cerita sedikit, gue mau semuanya" Ujar Jeno.
Aeri terdiam sejenak sambil menaruh minumannya di atas nakas.
"Kak Chanyeol yang cuci otak gue buat membunuh lo" Ujar Aeri yang membuat Jeno terkejut.
Aeri menatap Jeno dengan cemas. "Dan, g-gue liat kak Hyunjin"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOIR || Neverending Story✔️
Fanfiction[END] Shannon Jung, gadis berusia 17 tahun yang harus menghadapi Lee Jeno, laki-laki yang berkaitan dengan masa lalunya yang kelam. Saat 12 tahun yang lalu Shannon menyaksikan pembunuhan Ibunya oleh orang yang tidak di kenal. Hingga 12 hari kemudian...