21. To Me, You Are Perfect

61 10 1
                                    

“Enak, do?”

“Hm” jawabnya sambil mengangguk kecil.

“Dodo kalau mau pesen lagi, bilang aja ya. Gausa pikirin harga,”

Dodo menghentikan makannya sebentar, tanpa melepas pandangannya dari wonie. Kembali terkekeh kecil sambil membatin; aku tidak mengharapkan itu tapi dia sungguh tulus?

.

“Permisi kak, maaf ganggu” tiba2 ada 2 cewek datang menghampiri mereka perlahan, setelah tau mereka selesai dengan makannya.

Onyo refleks menarik tangannya cepat dari meja—yang tadinya masih bersama tangan dodo—, lalu menggaruk kepalanya yang ga gatal. takut, yang selalu ada di pikirannya. Dodo sempat agak kaget dengan perlakuan onyo, tapi kemudian fokus lagi melayani 2 anak yang sudah bawa kertas dan spidol permanen.

“Kita fans kakak namdo banget. Boleh minta tanda tangannya ga kak?”

“Oh iya, terima kasih”

Apapun kejadian manis sebelum ini, rasanya runtuh di punggung onyo. Dia lupa; dodo tetaplah seorang namdo, model yang punya banyak fans. Siswa sma internasional bergengsi x1 yang gak dipilih sembarangan.

Onyo seakan baru saja bangun dari tidur panjangnya; jangan bermimpi terlalu banyak onyo.

Semua kejadian malam itu tiba2 aja keputer di kepalanyanya.

“Numpang tenar”
“cewek ganjen”
“cewek yang gapantes berduaan sama namdo”
“cewek gatau malu”
“malu2in sma wizard”

.
.
.

“Wonie? Kenapa?”

Untuk kedua kalinya onyo terasa seperti dibangunin. Tapi kali ini bangun dari lamunannya sendiri.

Dia cuma menggeleng pelan kepalanya tanpa membalas tatapan dodo. Dia spontan ngeliat ke sekelilingnya.
Benar.
Sesuai dugaannya.
Sejak tadi sudah banyak orang yang memasang kamera hpnya untuk mengabadikan apapun yang onyo dan dodo lakukan.

Onyo gabisa lebih panik lagi. Dia nundukin kepalanya di depan dodo sambil ngebatin; gue pengen kabur aja rasanya. SEKARANG JUGA.

“Hey no, it's okay” dia raih lagi tangan onyo, tapi bukan satu, sekarang keduanya.

“Wonie, please look at me?”

Onyo gabisa nolak, meskipun matanya udah berkaca-kaca, dia tetap melakukannya.

“Bisa tolong keluarkan hp kamu?”

Onyo bener2 udah kayak dihipnotis dodo di tengah perasaannya yang penuh dengan rasa takut. Dia turuti, ngeluarin hp dari tas selempangnya. Setelah dodo menerima, menaruhnya di kantong celananya, dia genggam lagi tangan onyo.

“Jangan lihat kanan kiri. Jangan lihat belakang. Jangan lihat hp sekarang. Look only at my eyes

Bibir bernuansa pink itu benar2 gabisa membantah meski ada banyak ledakan teriak dari dalam dadanya yang ingin dia katakan, gue mau kabur dari cafe ini—yang sebenarnya dia pilih sendiri agar jauh dari fans namdo tapi tetap saja, namdo tetaplah seorang artis.

🍀♡HEART LANGUAGE♡🌺 (Socmed Au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang