●●●
—Tahun 05
Onyo kecil sangat suka bermain di taman bermain itu. Lincah, penuh energi, suka tertawa, supel, dan sangat aktif ketika dia sudah ada di sana. Sampai suatu saat, kehati-hatiannya terabaikan.
Namanya anak kecil, pasti ada saatnya dia lost dan jatuh saat bermain. Dia berteriak mami papi, tapi keduanya masih asik ngobrol di restoran apartemen yang masih ada dalam lapang pandangnya.
Teriakannya tak cukup terdengar sampai membuat keduanya menyadari bahwa anaknya baru saja jatuh dan melukai lututnya.
Anak2 sekitar yang sedang ada di sana, sejenak berhenti bermain dan mengerubunginya. Tapi tak ada satupun yang berani menyentuh onyo; mereka gatau harus apa, mereka juga takut suatu hal lebih buruk terjadi kalau mereka melakukan sesuatu padanya.
Keluarlah seorang anak cowok, berwajah bulat, membawakan plester dan kasa steril dari kantong celananya. Tak banyak bicara, langsung membersihkan luka onyo kecil dengan air, lalu mengaplikasikan plesternya pada kaki onyo yg luka.
“Terima kasih,” ucap onyo kecil sambil masih sedikit terisak. Yang diajak bicara cuma bisa mengangguk tanpa berkata sedikitpun. Tepat saat itu, datang dua orang yang tadi onyo teriakin; mami papinya. Mereka langsung membawanya pulang.
○○○
Tiap hari onyo kecil, seperti biasa, selalu dipenuhi keceriaan. Kali ini bersama teman barunya; yang dia gatau namanya siapa. Anak cowok yang pernah menolongnya, membawakan plester untuk lututnya.
Anak itu tak pernah sekalipun mengatakan namanya. Lebih tepatnya, onyo kecil gapernah paham sama apa yang dibicarakan anak ini setiap dia membuka mulutnya. Meski setiap hari, setiap sore, pasti selalu bertemu dengannya.
Tak hanya arena bermain saja yang mereka jadiin media bermain, kucing lewat pun juga mereka perlakukan sebagaimana mestinya. Onyo kecil yang suka dengan binatang, selalu memberikan makanan kucing, ditemani sama anak cowok itu.
Anak cowok itu juga baik sekali. Suatu waktu, ada pertengkaran kecil, 3 anak yang berebut ayunan. Anak cowok ini hanya menggelengkan kepala sambil melerainya, tapi sebelumnya, mempersilakan onyo kecil untuk memainkan ayunannya daripada ikutan bertengkar. Seusai melerai 3 anak yang berebut itu, ia mengayunkan onyo kecil pelan2 sambil tertawa.
○○○
“Kamu, Mr. X” ucap onyo kecil sambil menujuk dada anak itu.
“Aku, Ms. O” ucapnya lagi menunjuk diri sendiri.
Keduanya sedang ada di depan sebuah tempat bermain dengan logo O dan X yang bisa diputar dan dibolak-balik. Meskipun gaada yang lucu, mereka tetap tertawa bersama seolah mereka sedang saling memberi julukan.
“Sampai jumpa besok, Mr. X!”
“Bye, Ms. O” jawab anak cowok itu berbisik, yang jelas2 gaakan didenger sama onyo kecil.
○○○
Apakah sampai jumpa besok itu berarti.... good bye?
KAMU SEDANG MEMBACA
🍀♡HEART LANGUAGE♡🌺 (Socmed Au)
Teen Fiction~~~~ALTERNATIVE UNIVERSE~~~~ From twitter: nabukheee *Nam Dohyon* *Jang Wonyoung* '''Kisah anak sma yang dikobam cinta beda bahasa, will they become one in °heart language°?'''