29. The Only Child that Needs Siblings

54 8 0
                                    

*onyo's pov*

"Mami, onyo mau punya adek... boleh gak?"

Mami papi saling tatap, seperti sedang mencari jawban

"Gabisa yah? kenapa onyo gabisa punya adek?"

Pertanyaan basi ini sering gue tanyain ke mami papi sebenernya. Tapi kali ini gue ga tahan, gue pengen punya saudara yang bisa diajak main, cerita, atau kalau memang gue anak sulung, gue juga mau jadi pelindung buat adek2 gue.

"Karena mami papi sibuk syg"

"Temen2 ku juga pada sibuk mami papinya tapi bisa punya saudara?!"

"Maaf ya, onyo... mami ..."

Entah kenapa, gue malam ini rebel banget. Gue langsung masuk kamar, gamau lagi denger alasan mami papi yang bermacem2 karena gamau kasih gue adek.

Dengan perasaan simpang siur ini, gue mendem di kamar. Tapi saking sedihnya, gue gabisa nangis.

 Tapi saking sedihnya, gue gabisa nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*author pov*

papi ketuk pintu kamar, tapi onyo tak menyahut. Meski begitu, papi tetap masuk ke kamar onyo. Papi duduk di sebelah onyo yang sedang pura2 tertidur di kasur. Papi elus pundaknya, sambil bercerita

"Karena onyo udah 17 tahun, dan sudah papi anggap dewasa. Sepertinya papi bakal kasih tau sekarang" kata papi membelai rambut onyo, meskipun belum dapat respon dari onyo

"Sejak awal, mami susah punya anak, ternyata karena punya bakat penyakit, namanya endometriosis. Penyakitnya mucul setelah onyo lahir. Kami pikir, bakal sembuh karena onyo lahir. Ternyata makin parah. Akhirnya rahim mami diambil karena sudah gabisa diobati lagi.

Maaf ya sayang, karena baru bisa cerita sama kamu.." ucap papi di akhir, semakin lemah. Tak ada cara lain lagi untuk memberi pengertian kepada onyo selain mengatakan yang sebenarnya.

"Sekarang, mami papi cuma punya kamu. Makanya kita sayang banget sama onyo, selalu ngasih onyo apapun. Tapi onyo mesti inget, onyo harus bisa mandiri. Kita cuma mau, onyo punya masa depan yang baik, makanya papi selalu rajin nanyain cita2 onyo. Karena akhirnya kamu akan jadi nahkoda keluarga kita sama suami onyo"

Tak lama setelahnya, terdengar bunyi isakan anak gadis yang dari tadi menyembunyikan diri di selimut. Luntur juga hati kerasnya; mengetahui kebenaran selama ini.

"Maaf ya onyo"

Onyo cuma geleng2 di dalam sana sambil terisak pelan. Onyo bangun dan memeluk papinya

"Maafin onyo, ya papi. Onyo sayang sama mami sama papi"

Tak lama, masuk mami---yang juga sedang dalam mood hancur--- setelah melihat adegan yang dari tadi mami saksikan diambang pintu. Ikut dalam pelukan hangat keduanya.

"Maaf karena mami punya penyakit ini ya onyo.."

"Jangan minta maaf sama onyo mami! Mami ga salah"

🍀♡HEART LANGUAGE♡🌺 (Socmed Au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang