18. Mengikuti Perintah

174 16 0
                                    

Ran bangkit dari duduknya setelah kelas telah usai. Ia tidak ingin pergi makan sekarang, Ran hanya ingin mencari jawaban atas teka-teki yang Gladys berikan.

Soal Gladys, Ran bahkan belum pernah sama sekali menceritakan masalahnya kepada siapapun—kecuali Tara tentunya. Ia tidak ingin teman-temannya terlibat dalam permainan rumit yang Gladys ciptakan. Ia tidak ingin membuat teman-temannya celaka.

Andai saja Tara ada di sini, pasti Tara sudah membantunya mengatasi masalah soal Gladys.

"Ran, lo mau makan siang dulu nggak?" tanya Ruby.

Ran menggeleng pelan. "Nggak, gue nggak lapar."

"Terus lo mau kemana?"

"Kepo, ah. Udah, ya, gue duluan!" usai mengatakan itu Ran melangkah menuju ke tempat yang Gladys maksud.

Perpustakaan Fakultasnya. Ran yakin itu adalah tempat yang Gladys maksud. Tempat ini cukup nyaman baginya, karena tempat ini sangat bagus dan damai. Walaupun ada banyak sekali mahasiswa di sini, mereka tidak berisik sama sekali. Itu yang membuat Ran nyaman.

"Misi, Bu," panggil Ran pada penjaga perpustakaan berbadan gemuk tersebut.

"Iya, ada apa?" sahutnya ramah.

"Bisa saya lihat daftar pinjaman buku?" pinta Ran, dengan senyuman manis yang tetap terjaga.

"Iya, silahkan saja," ucapnya sambil menyodorkan buku yang berisi daftar pinjaman buku-buku perpustakaan.

Ran melihatnya dengan seksama, membolak balik lembar demi lembar isi buku itu.

Ada beberapa alasan mengapa Ran melihat daftar pinjaman, yaitu tulisan kode 1007302 di dalam surat. Ran yakin itu adalah kode buku berserta halamannya.

Kebetulan, beberapa hari yang lalu Ran sempat meminjam buku di sini. Jadi, dapat ia simpulkan itu adalah buku yang dimaksud oleh Gladys.

Ketemu! seru Ran dalam hati.

Ternyata dirinya meminjam buku tentang Menejemen Pemasaran beberapa hari yang lalu, dengan kode buku 100.

"Bu, buku tentang Menejemen Pemasaran ada di rak nomor berapa?"

"Oh, itu ada di rak nomor tujuh."

"Oke, terima kasih, Bu," ucap Ran, lalu kembali tersenyum dan bergegas menuju rak nomor 7.

Sesampainya di sana Ran meneliti satu per satu buku Menejemen Pemasaran dengan kode 100. Karena, ada lebih dari 10 buku yang berjudul sama.

"Mana, sih. Kok nggak ketemu?" gerutu Ran sebal. Ini buku ke lima, namun ia belum juga menemukan buku yang berkode 100.

"Semoga yang ini," rapal Ran. Lalu ia mengambil buku selanjutnya dan membaca nomor kodenya.

Tepat! Ini buku yang Ran cari. Ran tersenyum senang lalu membuka halaman 302, sesuai dengan nomer kode paling akhir yang Gladys berikan.

Di halaman 302, Ran kembali menemukan amplop coklat yang sama seperti amplop pertama. Ran membukanya dan menemukan secarik surat lusuh di sana.

Ding, dong, ding, dong.

Suara jarum jam itu berbunyi di tengah kesunyian yang berhadapan dengan orang banyak. Kamu menemukan ini, membacanya, dan menerka apa maksudnya.

Aku selalu mengawasimu dari kejauhan, bahkan aku mengetahui apa yang kamu lakukan. Dan, jangan harap kamu aman.

"Selamatkan apa yang seharusnya bukan menjadi milikmu."

Love for Me (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang