K3 | 10

9 1 0
                                    

10
•• •••

Di perjalanan menuju ke kelas mereka berbicara panjang lebar. Sangat tidak mungkin di antara mereka saling terdiam, karena selalu ada bahan obrolan, tetapi terkadang keduanya saling diam tapi itu tidak lama. Karena ada Tiara yang selalu mendapatkan kabar terbaru tentang sekolahnya yang entah dari mana asalnya.

"Lo tau gak sih anak kelas sepuluh yang mukanya agak imut itu ternyata dia jadian sama anak kelas sebelah,"

"Kemaren rombongan kakak-kakak cogan kelas dua belas pada maen basket di tempat biasa, yang di perumahan itu, yang ada lapangan basketnya,"

"Lo tau gak si cewek kelas sebelah ternyata pacaran sama itu,"

Dan banyak gosip dan ocehan Tiara yang membuat Jihan hanya menganggukkan kepalanya dan sesekali menimpalinya.

Dengan Tiara ia mendapatkan kabar-kabar baru seputar sekolahnya, dari adik kelas sampai kakak kelas, bahkan guru-guru sampai yang jaga kantin.

"Eh lo tau gak sih ternyata satpam kita yang biasanya jaga di depan gerbang itu sering nongki alias minum kopi di tempat anak kelasan nongki gitu,"

"Emang anak kelasan kita nongki dimana?"

"Ada, gue lupa namanya, tapi itu semacam basecamp kelasan kita gitu, tapi terkadang anak kelasan lain juga gabung,"

"Kelas sebelas aja atau gabungan?"

"Kalau gabungan mah ada lagi, kalau mau kumpul angkatan cowok-cowok atau terkadang ada cewek juga mah di tongkrongan kelas dua belas, gue pernah lewat dan diajakin nongki situ tapi gue gak mau,"

"Kenapa?"

"Gak terlalu kenal, jadi agak canggung gitu, gue di sana juga cuma sepuluh menitan terus pamit lagi,"

"Kenapa? Kan bisa aja lo dapet kakel cogan,"

"Yeh, cogan mulu hidup lo,"

"Gak ke balik?"

"Kita berdua sama aja, Han."

"Enggak."

"Iya."

"Terserah lo dah."

Setelah sampai di kelas, mereka langsung mengambil mukenah dan berjalan menuju masjid.

"Handphone lo udah diambil kan?"

"Udah," jawan Jihan sambil memamerkan handphone nya.

"Iya, gue tau handphone lo apel ke gigit, Han,"

"Handphone lo juga, Ra,"

"iPad lo juga, Han,"

"MacBook lo juga, Ra,"

"WOY LO BERDUA RIBUT MULU," ucap Biru yang ada di belakang mereka dan otomatis keduanya menghadap belakang.

"Lo sejak kapan di belakang kita berdua?" Tanya Tiara.

"Sejak negara api menyerang," jawabnya asalan.

"Gue kira lo udah di dalam masjid, Ru. Malahan gue kira lo lagi zikir terus sholat ba'diyah, sama mandu baca Asma'ul Husna," ucap Jihan.

"Gue yakin tadi Biru ke kantin bentaran," ucap Tiara.

"Tau aja lo, Ra,"

Dan dibalas gelengan Jihan.

"Eh gece ke masjid, entar kita kepergok Bu Santi lagi, kan berabe urusannya," ucap Tiara.

"Oh iya, dah gue mau ambil wudhu dulu," pamit Biru.

KISAH KASIH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang