01; just confess.

7.4K 433 51
                                    

"Jadi gimana?"

"Apanya?"

"Yang tadi.."

Mingyu menjeda kalimatnya kemudian menatap netra pria dihadapannya dengan dalam.

"Jadi pacar gue. Lo mau gak?"

Jaehyun terhenyak.

M-maksudnya?

"L-lo nembak gue?"

Mingyu mengangguk, masih menatap dua buah butir obsidian yang entah mengapa terlihat begitu menarik di mata Mingyu sekarang. Membuat si empunya tak tahu harus berbuat apa.

Membeku. Membeku di tempat. Singkatnya begitu.

"Lo gak mau? Lo pasti ngerasa aneh kan? S-sorry, gak maksud bikin risih tapiㅡ

ㅡmau, gue mau."

Entah itu keputusan yang tepat atau tidak.

Yang pasti Jaehyun tidak akan pernah menyesali pilihannya hingga sekarang.

Karena anugerah terindah dari Tuhan untuknya adalah seorang Kim Mingyu.

Pria idiot yang selalu menjadi happy virus namun dapat menjadi es batu yang kaku ketika malu dan gugup.

Sesuka itu rupanya Jaehyun pada pria ini.

Tidak, secinta itu ia terhadap pria madu ini.

Sial.

-----

"Gimana hari ini kuliahnya?"

Jaehyun melempar tas ranselnya sembarang kemudian menjatuhkan tubuhnya diatas sofa abu-abu yang terlihat empuk di matanya sekarang.

"Capek, capek bangeet.."

Mingyu terkekeh gemas kemudian menghampiri kekasihnya yang terlihat sangat lelah dari raut wajahnya.

Ah, ia bisa lihat dengan jelas kantung mata yang terlihat begitu hitam di kedua mata kekasihnya.

"Pak Taeil minta revisi terus. Aku capek Gyu.."

Jaehyun memejamkan kedua matanya menikmati sensasi hangat ketika tangan besar mingyu yang dipenuhi dengan cat warna-warni menyisir poninya ke belakang. Kemudian mengelus surainya lembut- menenangkan.

"Semangat dong, namanya juga anak kuliahan semester akhir. Pasti banyak rintangannya.."

Jaehyun mengangguk di dalam ketenangannya.

Kalau diingat-ingat kembali, rupanya hubungan mereka sudah berjalan lima tahun ya?

Tak terasa. Waktu berjalan begitu cepat.

Ia ingat betul ketika Mingyu menyatakan isi hatinya kepadanya ketika mereka sudah di tahap akhir menjadi siswa berseragam putih abu-abu.

Lebih tepatnya ketika mereka sedang dalam tahap kelulusan. Melakukan acara kelulusan dengan mengadakan acara prom night. Konyol memang, tapi itu semua adalah tahap awal mereka bisa sampai seperti ini.

Ia ingat ketika disana, Mingyu tampak lebih menawan dengan balutan jas dan sepatu pantofel hitam yang mengkilap. Rambut yang ditata sedemikian rupa dan kacamata kotak yang tak dikenakannyaㅡtidak seperti biasanya.

Sejujurnya memang sejak masa orientasi Mingyu sudah menjadi sorotan. Apalagi gelar happy virusnya, keahliannya dalam bermusik dan dunia seni menambah daya tarik dari seorang Kim Mingyu.

Ia juga tampan dan pandai berolahraga seperti basket. Tidak seperti dirinya yang lebih suka menghabiskan waktunya bermain piano dan bernyanyi. Jujur, Jaehyun benci olahraga. Kecuali olahraga mulut tentu; beradu argumen.

A B O U T  U S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang