A B O U T U S

Sweet Seventeen

[Mohon sambil mendengarkan link diatas. Terimakasih]

Cinta, perasaan, waktu dan takdir mempermainkan kita.

Menghantam kita dengan keras. Jika kita memang ditakdirkan untuk bersama, namun dengan cara yang rumit dan menyakitkan.

Awalnya kupikir begitu.

Hingga aku sadar, kita tak sama.

Mereka bilang perbedaan itu indah.

Namun tak semuanya begitu.

Kita disatukan oleh rasa cinta, namun juga dapat dipisahkan oleh beribu alasan dan perbedaan.

Dunia.. membenci kita. Mereka tak menginginkan kita bersama.

Ketika kita berusaha sekuat tenaga untuk bersama, mereka justru dengan segenap jiwa berusaha memisahkan kita atas perbedaan yang ada.

Ketika aku dan kamu,..

Ketika kita disatukan oleh cinta yang begitu menyakitkan dan penuh dengan konsekuensi.

Ketika aku disini merapatkan kedua tangan dan memohon kepadaNya untuk mempersatukan kita dan kamu yang membuka kedua telapak tanganmu memohon kepadaNya agar kita dapat terus bersama.

Apa yang kita harapkan?

Cinta?

Bersama?

Bersatu?

Dengan merelakan sang Pencipta demi ciptaanNya?

Jika saja saat itu aku tak melihatmu begitu menawan dengan rambut basah setelah wudhu dan tawa hangat saat ingin memasuki batas suci, mungkin kita tak akan terjebak dalam perasaan ini.

Jika saja saat itu kamu tak memberikanku tumpangan ditengah kemacetan kota agar aku bisa menghadiri Misa sore di Gereja dengan cepat.

Jika waktu dapat diputar, jujur aku tak ingin bertemu denganmu kala itu. Tak ingin menerima tumpanganmu, tak ingin terpesona dengan segala kesempurnaanmu yang tak bercela dimataku.

Aneh bukan?

Kita dipaksa untuk tak saling mencintai hanya karena perbedaan.

Kita se-amin walau tak se-iman.

Untukmu, Rizky Mingyu Derandra pemuda hangat tak bercela pecinta fotografi dan seni.

Aku ucapkan selamat ulang tahun yang ke-17 untukmu. Sehat selalu, God bless You.

Dariku sang pengagum senyummu,

Jeffrey Arnoldi Ragenta.