Part 44 -

98.6K 3.3K 442
                                    

Happy reading

***

"Aku gak kuat" ucap Dwi sambil memukul lebih keras dadanya

Setelah mengatakan itu, Dwi jalan menuju lemarinya mengambil tas nya dan berjalan keluar kamar

Dimas hanya melihat Dwi dalam diam, dia binggung harus bagaimana

***

Sudah seminggu Dwi pergi dan Dimas hanya diam tak mencari Dwi, dia menjadi gila kerja. Kadang dia tak pulang hanya karna kerjaannya

"Woy, Mas ngapa muka lu kusut?" Tanya Farhan

Dimas and friends sedang berkumpul di ruangan Dimas

"Eh, tapi kata Leora lu berantem sama Dwi?" Tanya Irvan

"Iya, Dwi pergi dari rumah" jawab Dimas datar

"Gila lu, istri lagi hamil juga" ucap Aimar kesal

"Trus sekarang Dwi dimana?" Tanya irvan

"Gw gak tau" jawab Dimas

"Stress lu Mas" ucap Farhan lalu pergi meninggalkan ruangan Dimas

"Saran gw mending lu cari Dwi, sebelum lu nyesel" ucap Aimar sambil menepuk bahu Dimas lalu pergi

"Cabut gw Mas" ucap Irvan

Dilain tempat

Sekarang Dwi berada di apartemen Azyahra. Dia sedang makan sambil menonton video di handphonenya

Azyahra datang dan duduk disamping Dwi

"Dwi, bukan maksud gw ngusir. Apa gak lebih baik lu pulang dan bicarain baik baik" ucap Azyahra menasehati, Azyahra sudah mengetahui semua masalah Dwi dan Dimas

"Ngapain, dia gak peduli sama gw. Bahkan dia gak nyari gw" ucap Dwi jutek

"Mungkin dia sibuk Wi" jawab Azyahra

"Dia mah sibuk trus, gak pernah ada waktu buat gw apalagi anaknya" ucap Dwi

"Tapi Dwi ini udah seminggu loh, dosa tau marahan sama orang lebih dari tiga hari" kata Azyahra bijak

"Yaudah gw pulang, tapi nanti malem" ucap Dwi

"Gitu dong, temen gw emng suka mengalah" ucap Azyahra bercanda

Benar malem harinya Dwi pulang kerumah dengan diantarkan Azyahra, sampai dirumah Dwi langsung masuk ke kamar dan melihat kamar yang super berantakan

Pakaian yang tercecer di lantai, seprei yang tak beraturan, dan barang barang yang berantakan. Dwi menghela nafas panjang dan mulai membereskan semua barang yang tak beraturan

Setelah selesai Dwi merebahkan tubuh nya diatas kasur dan memejamkan matanya karna lelah. Tiba tiba pintu terbuka dan Dwi yakin kalo Dimas sudah pulang, Dwi berpura pura tidur

Dimas yang melihat Dwi yang tertidur di atas kasur, bernafas lega karna Dwi kembali pulang kerumah

Menghampiri Dwi dan langsung memeluk Dwi, memeluk seerat mungkin.

"Maaf Dwi" ucap Dimas lirih

"Maaf, maaf, dan maaf" ucap Dimas sambil terisak

Dwi hanya mendengar tanpa mau membalikkan tubuhnya, namun Dimas memaksa dan membalikan tubuh Dwi, Dimas menaruh kepala nya di dada Dwi dan menangis tanpa suara

"Maaf Dwi" ucap Dimas lirih

Dwi hanya mengusap rambut Dimas tanpa mau menjawab perkataan Dimas. Dimas mendongakkan kepala nya menatap Dwi dengan mata yang merah, Dwi hanya tersenyum menatap Dimas

Nikah With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang