08 - Mencari Rachell

436 52 13
                                    

"Lo!!" tunjuk Rachell kepada pria jangkung di hadapannya ini.

"Kenapa, Hmm?" Tanya pria jangkung itu seraya berjalan ke arah Rachell.

"Ngapain lo nyulik gua HAA!?" Bentak Rachell dengan suara yang sudah naik satu oktaf.

"Bisa diam nggak lo!" jawab Marvel dengan suara dingin namun terkesan membentak. Perlahan Marvel berjalan mendekati Rachell dan mendekatkan wajahnya pada wajah Rachell sehingga jarak di antara mereka menipis.

"M-mau ap-pa lo!?" Tanya Rachell terbata-bata, namun sebisa mungkin gadis itu menghilangkan rasa takutnya.

"Mau gue?" Tanya Marvel pada diri sendiri dan berlagak seolah-olah tidak mengerti maksud dari pertanyaan Rachell barusan.

Mendengar jawaban yang tidak berfaedah dari Marvel barusan, sontak membuat wajah Rachell merah menahan amarah.

Bukannya menjawab pertanyaan Rachell barusan, Marvel malah terkekeh melihat wajah Rachell yang sudah merah seperti kepiting rebus.

"Sensi amat sih lo, gue gak bakal apa-apain lo kok," ucap Marvel seraya menghelus lembut pipi chubby Rachell.

"Terus ngapain lo nyulik gue?" Tanya Rachell yang mulai terlihat tenang karena perilaku Marvel yang mulai melembut.

"Lo gak perlu tau. Karena ini belum saatnya untuk lo tau alasannya," jawab Marvel kemudian menjauhkan wajahnya dari wajah Rachell kemudian melenggang pergi meninggalkan Rachell yang tegah berfikir maksud dari jawaban Marvel tadi.

*****

Setelah menyelesaikan masalah perusahaannya yang ada di Bandung, akhirnya Rama dan Hanny sudah bisa balik ke Jakarta.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang. Akhirnya Rama dan Hanny pun tiba di rumahnya.

Hanny berjalan menaiki anak tangga untuk menuju kamar Rachell, dan jangan lupakan dengan tangan kanan dan kiri Hanny yang sudah menenteng beberapa paperbag untuk diberikan kepada Rachell.

"Sayang mama pulang!" Ucap Hanny seraya membuka kenop pintu kamar Rachell.

"Lah? kok gak ada sih, kemana ya anak itu?" monolog Hanny pada dirinya sendiri.

Kemudian Hanny menutup kembali pintu kamar Rachell dan bergegas turun ke lantai bawah untuk menemui Rama a.k.a suaminya.

"Pa. Rachell gak ada di kamarnya!" Ucap Hanny dengan wajah paniknya seraya menghampiri suaminya yang tegah duduk di sofa depan tv.

"TIOOO!! RIDWANN!!" teriak Rama kepada kedua bodyguard-nya.

"Iya tuan?" Tanya Tio kepada Rama seraya menundukkan kepalanya.

"Dimana Rachell?" Tanya Rama to the point.

"Maaf tuan, kami juga belum melihat nona Rachell dari tadi pagi!" jawab Ridwan menjelaskan.

Bughh!! Bughh!!

Dua pukulan telak melayang mengenai rahang kedua pria itu.

"Apa gunanya saya membayar kalian jika kalian saja tidak becus untuk menjaga anak saya!!" bentak Rama kepada Tio dan Ridwan.

"Maaf kan kami tuan kar--"

"Pergi kalian dari hadapan saya sekarang!!"

Dengan langkah pelan kedua pria itu akhirnya memilih pergi dari hadapan Rama dan Hanny.

Rama mengepalkan tangannya kuat sehingga buku-buku jarinya memutih, kejadian di masa lalu mulai menghantui pikirannya sekarang. Sudah cukup mereka kehilangan satu putri dan sekarang tidak akan lagi.

"Mungkin Rachell ada di rumah Anggi pah," Ucap Hanny kepada Rama sehingga membuat lamunan Rama terhenti.

Dengan langkah cepat Rama mengambil kunci mobilnya dan pergi menuju rumah Anggi.

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu selama sepuluh menit lamanya, akhirnya Rama dan Hanny pun sampai di rumah Anggi.

Tok! tok!

Setelah mengetok pintu rumah Anggi. Perlahan pintu itu terbuka dan terlihatlah Anggi dengan wajah menahan kantuk dan rambut yang acak-acakan.

"Ehh. Om? Tante? Silahkan masuk," ucap Anggi kepada Rama dan Hanny kemudian berjalan terlebih dahulu menuju ruang tamu dan di ikuti oleh kedua paruh baya itu.

"Ada apa Tante? Om? Tumben datang ke sini?" Tanya Anggi seraya cengengesan.

"Oh iya, Rachell-nya mana tan? Kok nggak ke sini juga?" Sambung Anggi kepada Rama dan Hanny.

"Justru kami ke sini untuk mencari Rachell Nggi," jawab Hanny kepada Anggi.

"Lah, tapi Rachell gak ada di sini Tan," ucap Anggi menanggapi jawaban Hanny barusan.

"Mungkin Rachell ada di rumah Nesa Tan, gimana kalau kita ke sana aja," ucap Anggi dan di angguki oleh Rama dan Hanny.

"Kalau gitu Anggi ganti baju dulu ya tan, om," ucap Anggi kemudian berlalu menuju kamarnya.

Setelah mencuci muka dan mengganti pakaian, akhirnya mereka pergi ke rumah Nesa untuk menanyakan apakah ada Rachell di sana.

Setibanya Anggi, Hanny dan Rama di rumah Nesa mereka langsung di sambut oleh Ratih a.k.a mama Nesa.

"Loh Hanny, Rama? tumben kalian ke sini, ada apa?" Tanya Ratih dengan sopan.

"Kami ke sini nyari Rachell Tan, apa Rachell-nya ada? Tanya Anggi kepada Ratih.

"Ngak ada Nggi, emangnya kenapa?" Tanya Nesa yang baru saja keluar dari rumah.

"Rachell nggak ada dirumah Sa," jawab Hanny.

"Emangnya kalian nggak ada ketemu sama Rachell dari kemaren?" Kini Rama yang menyahut.

"Kamaren kami memang berencana nginap dirumah Rachell om, tapi nggak jadi karena lampu dirumah om mati. Dan Nesa juga phobia terhadap gelap, makanya Rachell menyuruh kami buat pulang aja karena dia kasihan sama Nesa. Makanya kami nggak jadi nginap situ om," ucap Anggi menjelaskan.

Entah kenapa sesuatu yang buruk sudah menjalar di pikiran Hanny sekarang.

"Pah, terus Rachell dimana?" Tanya Hanny kepada Rama seraya menghapus bulir bening yang sudah membasahi pipinya.

"Kita harus menemukan Rachell bagaimanapun caranya!" jawab Rama dingin dengan pandangan lurus kedepan.

*****
Tbc
akhirnya part ini selasai juga
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya biar nggak Silent reader❤️

MARVEL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang