18 - Kenyataan?

302 34 2
                                    

Budayakan untuk meninggalkan jejak. Jangan hanya jadi silent reader ya teman-teman.

"Happy reading"

*****

Di sepanjang jalan. Baik Marvel maupun Rachell tidak ada yang berbicara, hanya suara kendaraan yang lain yang memecahkan keheningan.

Cukup lama terdiam, akhirnya Marvel memutuskan untuk berbicara.
"Chell. Aku harap, kamu selalu percaya ya sama aku," ucap Marvel seraya melihat ke arah Rachell.

Rachell hanya menyergitkan dahinya tanda tidak mengerti maksud dari perkataan Marvel barusan.

Bukankah dia selalu percaya kepada nya, lalu mengapa pria itu berbicara seperti itu?

"Bukannya aku selalu percaya ya sama kamu," akhirnya Rachell menanyakan kepada Marvel yang ada di pikirannya sekarang.

"Aku tau. Tapi apapun yang terjadi, kamu harus tetap percaya sama aku," ucap Marvel seraya menggenggam tangan Rachell.

"Aku akan selalu percaya kok sama kamu," ucap Rachell lalu balas menggenggam tangan Marvel.

'Aku cuma nggak mau kalo nantinya kamu ninggalin aku hanya karena salah paham yang terjadi di keluaga kita Chell," Ucap Marvel dalam hati.

*****

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, akhirnya mobil milik Marvel tiba di halaman rumah Rachell.

"Mau mampir?" Tanya Rachell

"Kapan-kapan aja, udah malem soalnya," jawab Marvel dan di angguki oleh Rachell.

"Aku balik," ucap Marvel lalu mengecup kening Rachell.

"Iya. Hati-hati," balas Rachell
Lalu menunduk seraya menyembunyikan rona merah yang sudah memenuhi pipinya.

Marvel hanya tersenyum melihat gadisnya yang malu seperti itu. Kemudian pria itu masuk kedalam mobil dan meninggalkan kediaman keluarga Audry.

Setelah mobil Marvel tidak terlihat lagi, barulah Rachell masuk ke dalam rumah dengan senyum yang tidak pernah luntur sedikit pun.

Baru saja Rachell membuka kenop pintu, gadis itu langsung terkejut karena papanya yang langsung muncul begitu saja.

"Siapa?" Tanya Rama dingin.

"Siapa?" Beo Rachell tidak mengerti.

"Cowok tadi."

"Hmm,, cowok Rachell pa," cicit Rachell.

"Putusin," ucap Rama yang membuat Rachell mendongak melihat papanya.

"Mak-maksud papa apa?" Tanya Rachell.

Pasalnya, Rachell dan Marvel baru saja menjalin hubungan beberapa Minggu yang lalu. Lalu, papanya dengan mudahnya menyuruhnya putus begitu saja? Tidak masuk akal. Mana mungkin Rachell memutuskan hubungannya dengan Marvel, lelaki yang begitu di cintainya, bahkan memutuskan tanpa alasan? Itu sama sekali tidak masuk akal bagi Rachell.

MARVEL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang