17 - Nonton

300 35 2
                                    

Seperti yang telah direncanakan. Malam ini Marvel, Rachell, Daniel, Anggi, Satya, dan Nesa berada di bioskop yang terkenal di Jakarta.

"Nonton apaan nih," Ucap Marvel saat mereka baru sampai di pintu masuk.

"Hmmm,, Drakor aja gimana?" Tanya Rachell.

"Nggak ah. Film horor aja, kayaknya lebih asik. Iya asik, asik dapat kesempatan," Sambung Satya dalam hati.

"Nah,, gue setuju tuh," balas Nesa.

"Gimana? Yang lain setuju nggak? Kalo kita nontonnya film horor?" Tanya Marvel dan di angguki oleh semuanya.

"Kalian tunggu sini, biar kita para cowok yang ngantri beli tiket," ucap Daniel kepada Anggi, Rachell, dan Nesa lalu pergi menuju antrian tiket di ikuti oleh Marvel dan Satya.

"Mending kita beli pop corn dulu yuk," ajak Rachell dan di angguki oleh Anggi dan Nesa.

"Beli yang banyak aja Chell, gue mah doyan banget yang kayak ginian," ucap Nesa dan di angguki oleh Rachell.

"Gue beli minuman di sana dulu ya Chell," ucap Anggi lalu melenggang pergi menuju stand minuman.

"Dah yuk, mereka udah nunggu tuh," kata Anggi ketika sudah selesai membeli minuman.

"Yuk," balas Rachell dan Nesa lalu menyusul Marvel dan teman-temannya.

"Yuk masuk," ucap Marvel lalu mengandeng tangan Rachell.

"Yuk Nggi," ajak Daniel dan di angguki oleh Anggi.

"Lah, kitanya di tinggalin," jawab Satya seraya melirik Nesa kemudian menarik tangan Nesa.

"Ihh, gelap banget sih," gerutu Nesa "gue takut," cicit Nesa lalu memeluk Satya.

"Nah, kalo gini sih gue doyan," Batin Satya.

Saat film nya sudah dimulai. Entah pergi kemana ketakutan nya barusan, bahkan Nesa sangat semangat menonton film nya.

"Loh,, kok nggak takut lagi ya?" Ucap Satya dalam hati.

"Gimana suka nggak?" Tanya Marvel.

"Banget," jawab Rachell antusias.

Marvel terkekeh melihat tingkah gadisnya, kenapa gadisnya ini sangat menggemaskan?

*****

Setelah selesai menonton film, akhirnya mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu.

Seperti saat ini, mereka sedang berada di salah satu restoran yang berada tidak jauh dari bioskop.

"Pesan apa?" Tanya Rachell ketika pelayan resto sudah datang di meja yang mereka tempati.

"Aku samain sama kamu aja," jawab Marvel dan di angguki oleh Rachell.

"Lo pesan apa?" Tanya Rachell kepada Anggi.

"Gue Siomay, kalo minum nya lemon tea," jawab Anggi.

"Gue samain sama Anggi," ucap Daniel dan di angguki oleh Rachell.

"Kalo gue pecel lele, minum nya jus jeruk aja," jawab Nesa seraya melirik Satya.

"Gue samain aja sama lo," jawab Satya saat tau arti lirikan Nesa barusan.

"Yaudah mbak, kami pesan Nasi goreng seafood sama minumnya jus alpukat 2. terus, siomay dan minumnya lemon tea 2, dan pecel lele sama minumnya jus jeruk 2," ucap Rachell kepada pelayan resto itu.

"Kalau begitu saya permisi," ucap Pelayan resto ketika sudah selesai mencatat pesanan yang di katakan Rachell tadi.

Selah menunggu beberapa menit, akhirnya pelayan resto tadi datang membawa pesanan mereka.

"Selamat menikmati," ucap pelayan itu ramah, kemudian berlalu pergi.

"Eh Vel, ngomong-ngomong ini ganti Pj ya," kata Satya seraya menunjuk makan-makan yang ada di meja yg mereka tempati.

"Nah. Bener tuh, kan lo belum ngasih kita Pj, ya nggak?" Tanya Nesa dan di angguki oleh Anggi dan Daniel.

"Serah lo lo pada deh," jawab Marvel lalu memakan makanannya.

"Nah, gitu kan bagus," jawab Nesa.

"Kalo sekang Pj dari Marvel, kalo lusa Pj dari Daniel," celetuk Satya sehingga membuat Anggi yang tadi makan dengan khidmat nya sekarang menjadi tersedak akibat kata-kata Satya barusan.

"Eh, eh,, minum dulu Nggi," ucap Rachell seraya memberikan Anggi minum.

Setelah menetralkan rasa keterkejutannya, Anggi pun menoleh ke arah Daniel seperti meminta penjelasan maksud dari kata Satya barusan.

Mengerti maksud dari tatapan Anggi, Daniel menggaruk tengkuknya salah tingkah.

"Eh, Nggi. Yang di omongin itu Daniel kenapa lo yang kaget?" Tanya Nesa penuh selidik.

"Eh. Ya--ya tadi gue rifleks. Iya rifleks," jawab Anggi kikuk.

"Kayaknya ada aroma-aroma pembohong nih," timpal Satya yang membuat Anggi semakin tersudut.

"Udah deh, kasih tuh Anggi udah merah tuh pipinya," ucap Rachell seraya terkekeh.

"Eh,, apaan sih Chell biasa aja," jawab Anggi mengalikan pandangan supaya Daniel tidak bisa melihat rona di pipinya.

Sedangkan yang lainnya sudah tertawa melihat tingkah Anggi barusan.

"Yaudah yuk pulang, nanti kemalaman," ucap Marvel lalu mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribu dan meletakkannya di atas meja.

"Yuk," ucap mereka kemudian pergi meninggalkan resto itu.

"Biar aku yang antar pulang ya," ajak Marvel dan di angguki oleh Rachell.

"Loh, terus gue gimana?" Tanya Satya kepada Marvel. Pasalnya Satya tadi pergi nya bareng Marvel. Kalo si Daniel mah bawa motor.

"Terserah lo, mau pulang sama siapa," jawab Marvel.

"Gue sama lo aja ya Sa" kata Satya kepada Nesa.

"Gue sama Anggi," balas Nesa cuek.

"Kan lo bawa mob-"

"Anggi biar sama gue," potong Daniel.

"Serah deh," ucap Nesa lalu melemparkan kunci mobilnya dan di tangkap oleh Satya.

"Vel, kita duluan ya," kata Daniel lalu menarik tangan Anggi menuju motornya.

"Yuk Chell," ucap Marvel lalu menarik tangan gadisnya menuju tempat dimana mobil nya terparkir.

*****
Tbc
Jangan lupa untuk vote dan komen ya teman-teman, biar nggak Sider

See you next part

MARVEL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang