A. 28

921 36 4
                                    

Maaf lama update 😭😭
Punten ya, mungkin banyak dialog nantinya🙇‍♀️
.
.
.
Oke, langsung baca saja 👇

***

"Assalamualaikum." ucap mereka berempat yang baru masuk ke apartemen Ayaka.

"Waalaikumsalam." Qianzi tersenyum saat bertatap muka dengan Ayaka dan langsung saja Ayaka memeluk dirinya.

"Bunda, kenapa nggak kabarin Kakak dulu.?! Kalau bilang dari awal mau kesini kan Kakak bisa jemput." Ayaka sedikit kesal dengan bundanya.

"Iya-iya, maafin Bunda. Bunda juga dari awal tidak merencanakan mau kesini, kebetulan aja Bunda enggak ada kerjaan jadi inisiatif untuk ngajakin liburan si bungsu yang katanya kangen sama kakak-kakaknya." Qianzi menjelaskan bagaimana ia bisa tiba-tiba ke Jepang tanpa sepengetahuan kedua anaknya.

"Kalian belum pada makan kan? Tadi Bunda masak, sekarang makan dulu yuk." Qianzi mengajak semua anak-anak ke ruang makan yang sebelumnya memang sudah memesan belanjaan online untuk ia masak.

Mereka sedang menikmati makanan yang sudah tersaji di meja ruang makan, tidak banyak menu yang tersaji tapi lumayan juga buat mereka berlima.

÷÷÷

Ayaka tidak bisa terus di rumah karena memang sedang sibuk mengurus perusahaan. Jadi, ia pamit untuk keluar lagi mengurus pekerjaannya.

Ken sudah meminta Sano untuk melanjutkan pekerjaannya karena ia tidak bisa meninggalkan tamu di rumah. Tadinya Qianzi sudah memberi izin supaya Ken kembali ke perusahaan, tapi ia menolak karena masih ingin bersama-sama dengan adiknya maupun sahabatnya.

Ayaka sudah berada di kantornya bersama Kaido dan beberapa map berwarna yang ada di atas meja. Meneliti kembali apa yang sudah disiapkan untuk acara yang akan datang.

"Rapat sudah diundur semua kan untuk beberapa hari kedepan.?" tanya Ayaka kepada Kaido.

"Sudah, Nona." Kaido mengangguk sambil merapikan map-map yang sudah ditanda tangani oleh Ayaka.

"Setelah ini tolong suruh Sanada-san datang kemari. Ada yang mau saya bicarakan dengannya.!" Kaido izin untuk keluar dari ruangan Ayaka.

Beberapa menit kemudian Sanada datang ke ruangan Ayaka. Ayaka yang fokus dengan laptopnya sadar akan kedatangan Sanada keruangannya.

"Mau membicarakan apa, Nona.?" Sanada langsung to the point saat berbicara dengan Ayaka, ia menganggap Ayaka sebagai keponakannya tetapi tetap sopan santun nomor satu karena Ayaka bosnya.

Ayaka memulai pembicaraan serius dengan Sanada diruangan tersebut. Setelah beberapa menit pembicaraan selesai dan Sanada pamit keluar.

Setelah pukul 20.00. Ayaka mengambil coatnya lalu menelfon Kaido untuk menyiapkan mobil buat dia pulang. Tidak bisa meninggalkan pekerjaan walau keluarganya sedang ada di rumahnya.

"Kaido, sebelum pulang tolong mampir ke starbuck terlebih dahulu." Ayaka berbicara dengan kepala menyandar kursi dan memejamkan matanya.

"Baik, Non."

Beberapa menit kemudian mobil yang ditumpangi Ayaka sudah sampai di parkiran starbuck. Suasana di dalam cafe lumayan ramai walau sudah malam.

"Tunggu sebentar, biar saya yang turun.!" Kaido bersiap untuk turun dari mobil tetapi sebelumnya sudah dipesan oleh Ayaka untuk memesankan lima minuman. 1 Strawberry Creme Frappuccino, 3 Chunky Cookie Frappuccino with Chocolate Chip, dan 2 Almond Milk Frappuccino & Latte with Honey Crunch.

"Tolong minta kasih banyak creme, ya.?" Kaido mengangguk dan keluar dari mobil.

Ayaka memejamkan matanya sejenak untuk menunggu Kaido kembali dari dalam cafe. Baru tujuh menit ia memejamkan mata dan akan tertidur, tiba-tiba suara dering handphone miliknya berbunyi.

AYAKA H.D (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang