A. 29

791 38 5
                                    

Ayaka sedang duduk melihat panggung besar yang sudah siap di depannya untuk acara perusahaannya yang akan datang. Ia lumayan puas setelah melihat hasil kerja keras seluruh staf dan pekerja lain yang mengurus segala sesuatunya.

"Setelah ini saya mau ketemu rekan kerja sebentar, tolong kabari semua staf stylist supaya menyiapkan beberapa perlengkapan lebih awal di tempat." ucap Ayaka pada Kaido dan dibalas anggukan oleh Kaido.

"Perlu saya antar, Nona.?" tawar Kaido.

"Tidak usah, tadi saya sudah menyuruh orang untuk membawakan mobil saya kemari. Kalau begitu kamu urus sisanya, saya tinggal dulu.?" Ayaka meninggalkan Kaido yang masih membungkukkan badan pertanda menghormatinya.

Ayaka keluar dari gedung tersebut menuju tempat parkir yang tersedia. Ia menyuruh untuk meninggalkan kunci mobilnya di dalam mobil.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya Ayaka sampai di salah satu hotel bintang lima yang lumayan dekat tempatnya dari tempat ia tadi.

Ayaka berjalan sewajarnya dari area parkir menggunakan lift untuk menuju tempat yang akan ia datangi. Saat sudah sampai di lantai tujuh, pintu lift terbuka memperlihatkan restaurant mewah di sana. Ia berjalan menuju tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya dengan diantarkan salah satu pelayan yang sudah diberi tugas dari orang tersebut.

Pelayan membukakan pintu kayu besar dengan lebar supaya memudahkan Ayaka masuk ke ruang VVip tersebut. Hotel yang ia datangi sekarang merupakan hotel terbaik dalam tingkat keamanannya. Tidak perlu khawatir masalah paparazi maupun sasaeng yang mengikuti mereka ke hotel tersebut. Bahkan kalangan atas banyak yang sering datang ke hotel ini.

Setelah pelayan mempersilakan Ayaka masuk, pelayan tersebut undur diri dan menutup pintu. Di dalam ruangan tersebut ada satu pria yang menunggunya, sejak tadi ia sudah menatap Ayaka dari awal Ayaka masuk.

×××

"Lama tidak jumpa.? Apa kabar, Nona.?" tanya pria tersebut dengan senyum hangatnya menatap Ayaka.

"Kabar saya baik. Bagaimana dengan Anda, Tuan Ryoma.?" Ayaka tanya balik sambil duduk di kursi depan Ryoma.

(Anggap saja ruangannya seperti ini tetapi meja hanya cukup untuk dua orang saja)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap saja ruangannya seperti ini tetapi meja hanya cukup untuk dua orang saja)

"Seperti yang Anda lihat.? Saya baik juga. Oh, dengar-dengar perusahaan Anda sedang menyiapkan suatu konser yang besar.? Kapan tepatnya acaranya.?"

Ya, pria itu adalah Ryoma Ecizen. Ia mengajak Ayaka bertemu untuk diajak makan malam bersama. Sekarang sudah pukul 18.48pm. Jadi waktu yang pas untuk mengajaknya makan malam, walau tadinya Ayaka menolak mentah-mentah ajakannya.

Entah bagaimana Ryoma merayunya tiba-tiba saja Ayaka mengiyakan ajakan Ryoma itu. Toh jarang-jarang juga Ayaka keluar bebas seperti ini.

"Tiga hari lagi, sepertinya sekretaris Anda sudah tau masalah ini.? Bukan begitu.?" Ayaka mengernyitkan dahinya sebentar karena merasa heran, bahkan seluruh dunia sudah tau kalau acara konsernya ini akan segera dimulai karena tertera tanggal diinfo yang tersebar diberbagai media.

AYAKA H.D (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang