A. 34

465 30 3
                                    

"Ayaka-san, nanti jam dua siang ada pertemuan dengan sutradara Tadokoro-sama. Dan setelah itu Anda lanjut ke acara tv show." ucap Kaido yang duduk di sebelah kiri Ayaka karena mereka sekarang sedang berada di Van.

"Hm." Ayaka menjawab dengan bergumam karena ia sedang sibuk dengan macbooknya.

"Seperti yang Anda suruh, setelah pukul tujuh malam nanti Anda tidak ada jadwal apapun untuk keluar dari kantor." lanjut Kaido menjelaskan.

"Baik. Terima kasih, Kaido."

Flashback On

Beberapa hari yang lalu

Setelah kemarin pertemuan Ayaka dengan sutradara Tadokoro selesai. Ayaka memikirkan matang-matang kembali sebelum menerima atau menolak job tersebut. Sesampainya di kantor, ia membuka webtoon yang akan diadaptasi ke drama yang tadi dibicarakan.

Menscrol layar iphonenya untuk membaca beberapa chapter. Melihat detail-detail yang ada di sana, harus seperti apa karakter yang harus ia perankan.

"Perlukah debut jadi aktris.?" batin Ayaka sambil menyangga kepalanya di meja dengan tangan kirinya.

"Sebaiknya memang mencoba terlebih dahulu daripada nanti aku menyesal."

Besoknya..

Ayaka sedang berada di ruang rapat milik perusahaannya bersama Kaido juga sutrada Tadokoro dan penulis Luna.

"Jadi, Anda menerima job ini Ayaka-san.?" tanya Luna dengan semangat sambil menatap Ayaka yang berada di depannya.

"Setelah saya pikir-pikir, sepertinya tidak ada masalah untuk debut sebagai aktris.? Mohon bantuan kedepannya Tado-san, Luna-san." Ayaka berdiri lalu membungkuk sejenak untuk memberi hormat ke mereka.

Tadokoro dan Luna ikut berdiri sambil membalas ikut membungkuk juga ke Ayaka.

"Syukurlah Anda menerimanya. Lalu, untuk pertemuan selanjutnya nanti biar Luna yang memberi kabar.? Dua hari kedepan akan saya beri tahu siapa lead malenya. Dan kita adakan workshop setelah semuanya sudah siap." jelas Tadokoro yang didengarkan Ayaka sambil mengangguk.

"Kalau begitu, selamat bekerja sama Ayaka-san." Tadokoro berdiri mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Selamat bekerja sama." balas Ayaka dengan tersenyum.

Setelah melepaskan jabat tangannya Tadokoro dan Luna beranjak terlebih dahulu untuk pergi dari ruangan tersebut. Tapi sebelum sampai di pintu.

"Tado-san, bisakah saya meminta tolong.?" kata Ayaka memberhentikan Tadokoro dan Luna. Tentu saja mereka berdua berhenti lalu menoleh menatap Ayaka.

"Ya.?" jawab Tadokoro.

"Bisakah pengumuman peran lead femalenya dirahasiakan terlebih dahulu ke publik.? Agar saya bisa lebih tenang karena jadwal saya yang padat. Saya tidak ingin diganggu wartawan dulu. Bisakah Anda membantu saya.?" jelas Ayaka.

Tadokoro mengangkat kedua alisnya lalu tersenyum. "Ohh, tenang saja Ayaka-san. Itu urusan yang mudah. Ada lagi.?" tanya Tado.

"Tidak, itu saja. Terima kasih, Tado-san." Ayaka tersenyum lagi membalas Tadokoro.

"Sama-sama, kalau begitu kami permisi terlebih dahulu."

Ayaka kembali duduk ke tempat duduknya. Kaido sejak tadi mempunyai banyak pertanyaan untuk nonanya itu. Kenapa dia tidak tau kalau Ayaka menerima tawaran itu.

"Ayaka-san, kenapa Anda tidak memberi tahu saya kalau Anda menerima tawaran ini.?" tanya Kaido ikut duduk di samping Ayaka.

"Ah, aku lupa. Sebenarnya tadi pagi mau aku kabari tapi aku sibuk, jadi maafkan aku.?"

AYAKA H.D (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang