A.12

1.8K 103 5
                                    

Dua hari kemudian akhirnya Ayaka pulang ke Indonesia seperti perintah Bundanya.

Saat sampai di rumah Ayaka diam seperti biasa tanpa banyak bicara, Qianzi dan Kestrel sedang duduk di ruang keluarga sedangkan Ken dan Sei ada di kamar Sei. Sakit Ken hanya bertahan selama dua hari dan hari ini adalah hari ketiga jadi Ken sudah mendingan.

Qianzi : "Kak Aya, sini duduk sebentar Bunda sama Ayah mau bicara sama Kakak."

Ayaka yang tadinya berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman pun berjalan ke ruang keluarga untuk berbicara dengan kedua orang tuanya.

Qianzi : "Seperti yang Bunda bicarakan kemarin lusa, Bunda mau bahas masalah kamu sama Ken."

Kestrel : "Kalau memang kamu ingin Ken kuliah di Indonesia, Ayah akan mengizinkan. Tapi, cobalah kamu pikirkan kembali apakah ini benar atau salah. Ken hanya ingin menjaga kamu sampai dia berusaha keras untuk bisa masuk ke satu Univ yang sama, sama kamu. Memang benar adikmu itu orangnya tidak setegas kamu maupun Bunda, Ayah juga bingung bagaimana dia bisa bersifat seperti itu. Tapi, Ayah lebih suka dia dekat sama kamu daripada jauhan seperti yang kamu inginkan."

Qianzi : "Tidak ada salahnya kamu memberikan kesempatam untuk adikmu itu, bersabarlah. Nanti Bunda akan bilang ke Ken kalau Ken tidak boleh menyusahkan Kakak terus menerus. Jadi, Bunda sama Ayah mohon sama kamu biarkanlah Ken berkuliah di sana. Biar nanti Bunda suruh suruhan Bunda supaya jaga dia di sana dan kamu tidak perlu khawatir lagi saat meninggalkannya bekerja."

Ayaka : "Kalau itu memang keputusan Ayah sama Bunda, Kakak bisa apa.? Sudah tidak ada yang mau dibicarakan lagi kan.? Kakak izin ke atas mau nyelesein kerjaan yang belum selesai." (beranjak dari duduknya)

Qianzi : "Jangan terlalu memforsir kerjaan kamu, sayang."

Ayaka : "Iya."

Ayaka pun naik ke atas menuju kamarnya, sebelum sampai di depan kamar keluarlah Ken dan Sei dari kamar Sei.

Seika : "Kak Aya, min yuk sama Sei.?"

Ayaka pun berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Seika.

Ayaka : "Maaf ya Adek, Kakak ada kerjaan jadi nggak bisa main sama Adek."

Seika : "Yah, padahal Sei kan kangen main sama Kakak. Hiks." (mulai menangis)

Ayaka : "Ya udah, ikut ke kamar Kakak aja yuk. Main di kamar Kak Aya."

Seika : "Boleh.?"

Ayaka : "Boleh."

Seika : "Yeay, ayo Kak Ken." (menggandeng tangan Ken supaya ikut)

Ken : "Kakak mau bicara sama Ayah di bawah, Sei sama Kak Aya aja ya.?"

Seika : "Ya udah, ayo Kak." (mendahului Ayaka)

Ayaka pun mengikuti Seika dari belakang sedangkan Ken menuju ke bawah untuk menemui kedua orang tuanya. Hanya menatap sedih ke arah Ayaka yang tidk menatapnya.

Sesampainya di bawah Ken duduk di depan kedua orang tuanya.

Kestrel : "Kamu tau apa yang mau Ayah bicarakan sama kamu.?"

Ken menggelengkan kepalanya.

Kestrel : "Kakak kamu minta supaya kamu kuliah di Indonesia saja..-" (belum selesai Ken sudah berdiri)

Ken : "Segitu marahnya Kakak sampai nggak mau Ken didekatnya.?" (emosi)

Kestrel : "Ayah belum selesai bicara.! Dengarkan dulu. Memang benar Kak Aya minta kamu supaya kamu kuliah di Indo, tapi Ayah dan Bunda sudah minta kesempatan supaya kamu tetap kuliah di sana. Kamu tau kan maksudnya.?"

AYAKA H.D (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang