AYAKA H.D (✔)

A. 35

Beberapa hari kemudian, Ayaka disibukkan dengan konser pribadinya di beberapa negara lain. Dan saat ini Ayaka sedang berada di China.

Setelah acara konsernya selesai tepatnya dua hari setelahnya, ia lanjut untuk jadwal lain di acara fashion show milik temannya. Ayaka menjadi model untuk pakaian yang dirancang oleh A-ke. Pemuda bermata sipit, memiliki kulit putih dan murah senyum itu adalah teman Ayaka.

Waktu masih di sekolah menengah ke atas, Ayaka pernah menjadi siswi pertukaran pelajar ke China. Dan saat itulah ia mengenal A-ke yang menjadi salah satu perwakilan siswa yang membantu segala urusan siswa pertukaran pelajar di sekolahnya.

Jangan kalian pikir A-ke itu orangnya menye-menye. Dia laki-laki yang tegas dalam segala urusan. Walau murah senyum, kalau sudah dalam pekerjaan ia seperti menjadi pribadi yang berbeda.

(Anggap saja percakapan Ayaka - A-ke ini pakai bahasa inggris campur bahasa china ya)

"Aya, sebelum kembali ke hotel ikut denganku makan malam terlebih dahulu. Aku mau ketemu model lain dulu, briefing sebentar. Tunggu ya." ucap A-ke pada Ayaka yang sedang berada di ruang istirahatnya. A-ke keluar setelah berbicara dengan Ayaka.

"Tolong ambilkan macbook saya, Kai." perintah Ayaka pada Kaido yang sedang duduk di sofa sampingnya.

Kaido bangkit menuju salah satu asisten yang membawa tas milik Ayaka. Saat Ayaka ke luar negeri, asistennya akan diganti dengan asisten yang disiapkan khusus asisten internasional. Yang otomatis bisa bicara berbagai bahasa supaya tidak kelimpungan saat mengikuti Ayaka.

Setelah menerima macbooknya, Ayaka langsung membuka aplikasi email untuk melihat file-file yang dikirimkan ke akunnya.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya A-ke datang diikuti sekretarisnya yang mengikuti di belakang. Urusannya sudah selesai dengan yang lain dan sekarang saatnya untuk makan malam bersama teman lamanya.

Acara makan malam berjalan dengan lancar dan dilanjut untuk mengobrol sebentar dengan pindah tempat ke tempat tongkrongan yang lebih nyaman.

"Akhir tahun ini aku akan menikah. Jangan lupa datang bersama pasanganmu.!" peringat A-ke.

"Kapan kamu tunangan? Aku tidak mendapat kabar sama sekali?" Ayaka sedikit terkejut karena memang tidak pernah mendapat kabar apapaun selain urusan bisnis.

"Memang belum aku publish pengumumannya, aku ingin calonku merasa nyaman sebelum pernikahan kita. Karena semasa pacaran dia kelihatan lelah dengan berhubungan denganku, banyak wartawan mengikutinya.! Aku jadi kasihan melihatnya, dan berakhir sembunyi-sembunyi seperti sekarang ini." jelas A-ke pada Ayaka yang mendengarkan dengan seksama. Asisten dan sekretaris mereka berada di ruang lain, sedangkan mereka hanya berdua di ruang VVip.

"Ah, memang memiliki hubungan dengan publik figur itu melelahkan.! Bukan hanya wartawan yang mengganggu tapi juga netizen dan paparazi di mana-mana. Aku juga sepertinya akan menyerah jika memiliki hubungan yang tidak serius sampai akhir." Ayaka berkata seperti itu sambil melihat ke jalanan yang terlihat dari lantai 20. Karena dinding kaca jadi ia dapat melihat ke arah luar dengan puas.

"Sampai saat ini sepertinya kamu belum pernah kecolongan mendapat berita dating.? Hebat juga pertahanan kamu.?" A-ke ikut tersenyum saat melihat Ayaka senyum tipis.

"Itulah hebatnya diriku.! Karena aku tidak suka main-main dengan perasaan. Jadi, aku harus mempertahankannya sampai mendapat yang benar-benar serius.! Doakan saja semoga cepat menyusulmu, atau kamu akan kulangkahi, mungkin.?" Ayaka menggoda A-ke yang kelihatan kesal di depannya.

"Ya ya, terserahmu saja. Karena aku baik jadi aku doakan semoga kamu cepat bertemu dengan jodohmu. Tapi, dari sikap kamu yang kulihat sepertinya kamu sudah bertemu dengannya.? Jujur padaku sekarang juga atau kuramal.!" A-ke menatap Ayaka menelisik. Ayaka lupa kalau A-ke ini memiliki keberuntungan yang sangat mengerikan. Jika ia menebak, pasti tebakannya akan selalu benar. Dulu semasa sekolah sudah Ayaka buktikan sendiri dan ia lihat hasilnya dengan mata kepalanya sendiri dan itu memang sulit untuk diakui.