BonChapt--Davion

168 45 105
                                    

°---°

Aku berjalan menelusuri lorong istana Columbidae dengan sedikit tergesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berjalan menelusuri lorong istana Columbidae dengan sedikit tergesa. Beberapa saat yang lalu tetua klan memintaku datang menghadap. Aku penasaran, sepertinya tetua ingin membahas sesuatu hal yang penting.

Setelah menyusuri lorong panjang, kini aku berada di depan pintu ruangan tetua klanku. Aku menghela napas sejenak sebelum akhirnya masuk menemui tetua. Irisku menemukan aves paling dihormati di klanku itu tengah termenung di dekat jendela kastil ditemani aves yang kukenali sebagai penasihat Raja Jovi--Rune.

"Akhirnya kau datang juga,Dav." Ujar tetua setelah aku masuk dan membungkuk hormat padanya.

"Suatu kehormatan tetua," ujarku tersenyum dan mengangguk singkat.

Aves Columbidae itu awalnya tersenyum kini langsung mengubah ekspresi menjadi serius. Hal ini membuatku merasa gugup dan yakin ada hal penting yang ingin disampaikan.

"Davion, sepertinya kau sudah tahu tujuanku memanggilmu kemari."

Lewat manikku, aku melihat tetua melangkah mendekatiku diikuti Rune. Senyum teduh membingkai wajah tetua klan yang mampu meredam rasa gugupku secara ajaib.

"Aku ingin kau menjalankan sebuah misi. Misi ini kuberikan karena ingin membuktikan apakah kau pantas menjadi pemimpin Klan Columbidae selanjutnya atau tidak," jelasnya.

Lagi-lagi semua bersangkutan dengan diriku yang disebut sebagai keturunan Columbidae terbaik.

"Misi? Misi apa yang harus kukerjakan, Tetua?" tanyaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Misi? Misi apa yang harus kukerjakan, Tetua?" tanyaku.

"Aku ingin kau mencari tahu tentang Cygnus 347 yang membunuh Raja Casius benar adanya atau hanya rumor saja. Kumpulkan buktinya. Aku ingin kau menjalankan tugas ini sebaik mungkin karena kau mempertaruhkan reputasi Columbidae."

Aku mengangguk paham atas misi yang diberikan tetua. "Baiklah, aku akan menjalankan misi ini sebaik mungkin. Terima kasih atas kepercayaanmu padamu, Tetua," ujarku penuh tekad.

"Dan satu lagi,"

Pintu ruangan Tetua kembali terbuka yang membuatku menoleh. Irisku mendapati sosok aves jantan yang tak kukenal. Aves itu menyunggingkan senyum ramah dan mengangguk singkat ke arahku.

The Tales of AvexionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang