BonChapt--Cleon

167 43 123
                                    

°---°

Irisku memandang jauh. Memandang kakakku--Jovi, yang tengah asyik mempelajari tentang kolam ajaib klan kami. Sesaat kurasakan sesuatu mengusap lembut kepalaku. Aku mendongak dan menemukan senyum teduh yang membingkai wajah ayahku-- Raja Casius.

"Cleon putraku, jika sesuatu yang terjadi padaku, aku harap kau bisa menjadi pelindung kakakmu, Jovi."

Aku mengernyit mendengar ucapannya. Kenapa aku? Bukankah seharusnya kakak yang melindungi adiknya?

"Ayah, kenapa aku yang harus melindungi kakak? Bukankah seharusnya kakak yang melindungiku?"

Kulihat ayah tersenyum, lagi-lagi dengan senyum teduhnya.

"Karena Jovi memiliki hati yang lembut seperti ibumu."

Memori itu tanpa kusadari berputar di tengah keramaian dan suka cita yang tengah dirayakan seluruh aves Solum Avexion. Ya, bangsa aves baru saja menobatkan Raja dan Ratu baru mereka. Kakakku--Jovi dan istri cantiknya-- Caluella.

Sudut hatiku yang terdalam merasa muak dengan euforia yang sedang berlangsung. Jujur saja, aku tak setuju dengan pernikahan kakakku. Itu sebabnya, aku memilih menyendiri di ruangan ayahku. Hingga sesuatu menarik perhatian. Irisku melihat kepulan asap hijau dari sayap barat.

Sebentar, sayap barat? Bukankah itu kediaman Ratu Solum Avexion?

"Kau melihatnya,Tuan Cleon?"

Aku menoleh dan menemukan Rune sudah berada di ruangan yang sama denganku. Aves itu melangkah mendekatiku dan menghela nafas panjang.

"Tuan, apakah Anda ingat dengan ramalan Black and White yang pernah diceritakan Raja Casius?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan, apakah Anda ingat dengan ramalan Black and White yang pernah diceritakan Raja Casius?"

Aku terdiam mendengar pertanyaan yang diajukan Rune. Hingga kepalaku menemukan keping ingatan dari apa yang Rune tanyakan.

"Apa kau memiliki kecurigaan terhadap Ratu baru, Rune?"

Aku memperhatikan wajah Rune dan melihat gurat di romannya. Nampaknya, Rune punya kecurigaan, yang seakan memperjelas aku tak suka dengan pernikahan kakakku.

"Hanya Anda yang mungkin memahami keresahan saya saat ini."

Aku mengangguk dan kembali mengamati kepulan asap hijau yang kian menipis. Asap hijau, bukankah itu pertanda mutlak dari salah satu klan aves yang telah musnah?

Detik selanjutnya, kini aku paham kenapa memori ayahku berputar di hari pernikahan kakakku. Aku paham, jika aku mampu mengungkapkan fakta, maka Jovi akan menjadi orang yang paling terluka. Ayahku sepertinya sudah mewaspadai akhir dari pernikahan ini.

"Tampaknya kita harus menyelidiki dalam diam, Rune." jelasku seolah menegaskan kecurigaanku pada Ratu Caluella.

°---°

The Tales of AvexionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang