Prolog

778 82 109
                                    

•---•

Nun jauh di sebuah tempat yang tak pernah terlintas oleh akal manusia--Solum Avexion dan para penghuninya, Raja Agung Jovi ditemani penasihatnya-- Rune, tengah menyusuri bagian dari taman Kastil Pavo Muticus. Perlahan, Raja Jovi melangkah melewati rerumputan hijau yang sedikit basah akibat embun pagi yang sempat melingkupi taman di awal hari. Tak ketinggalan Rune, begitu patuh dan tenang mengekor ke manapun Sang Raja melangkah. Hingga, Raja Jovi berhenti tepat di depan gerbang tunggal yang terbuat dari bebatuan.

Tangan berkulit pucat Raja Jovi terulur seolah hendak menyentuh cahaya yang berpendar di bagian tengah gerbang. Cahaya yang semula berwarna putih kini berubah menjadi berbagai warna, yang mulai di dominasi oleh warna gelap.

"Kau tahu apa yang terjadi dengan portal ini, Rune?" tanya Raja Jovi dengan nada tenang meski beberapa gurat halus mulai menghiasi dahinya.

Rune tak langsung menjawab, Aves terakhir dari Klan Strigiformes--Burung Hantu, itu maju selangkah dan memejamkan mata sejenak. "Energi tak terduga telah muncul, Yang Mulia."

Raja Jovi mengangguk singkat, yang kemudian mengedarkan pandangan ke angkasa yang melingkupi Solum Avexion. "Dari manakah energi ini berasal?"

"Dari rasa iri yang semakin memuncak, Yang Mulia."

Belum sempat Raja Jovi memberikan tanggapan atas jawaban Rune, suara gemerisik membuat keduanya menoleh ke belakang. Nampak Ratu Caluella tengah mendekat ke tempat Raja Jovi dan Rune saat ini.

"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Apa benar begitu, Ratuku?" tanya Raja Jovi begitu Sang Ratu sudah berdiri dihadapannya.

"Aku mendapat pesan tak terduga, Yang Mulia." Caluella mengarahkan tatapan pada portal yang kini berpendar semakin gelap. "Dugaan Cygnus menyembunyikan sesuatu benar adanya. Jika dibiarkan, perang dingin antar kedua klan akan melemahkan ikatan portal. Anda harus mengambil tindakan."

•---•

Suasana ruang tahta yang berada di Istana Pavo Muticus terasa mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana ruang tahta yang berada di Istana Pavo Muticus terasa mencekam. Bukan karena ruangan tersebut seolah tak terjamah tapi aura yang ditebar oleh dua klan Bangsa Aves-- Cygnus dan Columbidae, yang mulai berselisih pendapat sejak kematian mendadak Raja Agung Casius. Di tengah perang aura dingin yang ditebar dua klan, Raja Jovi menjadi satu dari dua orang yang terlihat tenang menghadapi situasi tersebut.

"Suatu kehomatan kalian datang memenuhi undanganku. Rasanya lama sekali aku tak pernah melihat Klan Cygnus dan Klan Columbidae berada dalam satu ruangan seperti sekarang," ujar Raja Jovi membuka topik. "Bukankah ini sesuatu yang patut dirayakan?"

Suara dehaman dari salah satu sudut membuat Raja Jovi tersenyum. Sang Raja tahu, ucapannya tak mampu meredam perang dingin kedua klan.

"Maaf jika terdengar lancang, Yang Mulia. Akan lebih baik jika kita langsung pada inti pertemuan hari ini. Saya merasa tak nyaman berada satu ruangan dengan klan yang tak bisa menjaga kesetiaan pada Raja Agung Casius," tandas pemimpin Klan Columbidae.

The Tales of AvexionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang