Author pov.
Charles melihat ke luar jendela kamarnya, rintik rintik hujan membasahi lantai balkoninya. Pemandangan diluar kamarnya yang terhiasi hutan lebat juga basah, lumpur sudah tercampur aduk dengan air hujan. hutannya juga tidak lepas dengan burung-burung contohnya seperti burung hantu yang kini melihat kearah Charles dari kelebatan hutan.
Charles menggeleng pelan sebelum kembali tenggelam dalam buku novel yang sedang ia baca itu Sehingga tidak menyadari jika burung hantu tersebut sudah memasuki kamarnya tanpa terdengar kepakan sayapnya sekalipun.
"Ya Tuhan!"
Charles terkejut ketika melihat kearah kanannya ketika dari sudut matanya ia melihat sayap burung hantu tersebut. "Aku kira seekor Elang memasuki kamarku.."
Charles menghelakan nafasnya dan berusaha kembali fokus dengan novel karya Edgar Allan Poe itu sebelum ia melihat burung hantu itu membawa sehelai syal putih dengan jahitan lambang negara Rusia dan Rose of Sharon.Syal itu sudah memiliki banyak lubang dan bercak darah.
"Hey, tunggu sebentar i-" Sebelum sempat mengambil syalnya, burung hantu tersebut kembali mengepakan sayapnya dan terbang keluar dari jendela kamar Charles dengan cepat membuat Charles segera berdiri dan berlari kearah jendela kamarnya itu.
Burung Hantu tersebut terbang ke atas dan berhenti di daun balkoni lantai 2 dari kamarnya. Yang berarti burung Hantu itu sedang berada dibalkoni Luna, 'Tepat sekali, ada yang harus kutanyakan padanya' Bisik Charles sebelum kembali fokus dengan burung hantu yang telah mungkin tlah menunggunya itu.
"Sial.."
Charles menutup pintu balkoni dan jendela kamarnya sebelum keluar dan berlari menaiki tangga untuk mengetuk pintu kamar Luna. selama 1 menit Charles mulai resah karna ia tau Luna berada dikamarnya kenapa ia tidak kunjung membuka pintu, sebelum Charles dapat mengetuk pintu terbuka lebar, menampilkan Luna dengan handuk diatas kepalanya.
"Aku-"
Charles terdiam takut, kata kata yang ingin ia keluarkan tersedat saat melihat Luna. ia terlihat kesal dan menyeramkan dimata Charles saat ini walau rambut birunya itu menutupi setengah wajahnya.
"Apa?"
Charles menelan silvianya saat mendengar suara Luna, "Boleh aku masuk?" Pertanyaan Charles membuat Luna menghelakan nafasnya sebelum membuka pintu kamarnya lebar lebar agar lelaki tinggi itu bisa memasuki kamarnya.
"Terima kasih"
Charles segera memasuki kamar Luna dan membuka balkoni kamarnya yang mendapat tatapan tajam dari Luna.
"Disini rupanya kau!"
Burung hantu itu mengepakan sayapnya ketika tangan Charles tergerak meraih tubuhnya Charles berusaha meraih burung hantu tersebut sebelum melihat burung hantu itu mendarat di pundak Luna membuat pipi Luna tersentuh dengan bercak darah yang masih terlihat segar itu.
"Peliharaanmu?"
Luna menggeleng sambil menarik paksa syal yang dibawa burung hantu tersebut dan melihat secara teliti membarkan burung hantu itu duduk dibahunya.
"Ini punyaku.."
Charles mengerutkan dahinya, kenapa syal Luna bisa menjadi seperti itu, tetapi pertanyaan yang terpaling penting baginya sekarang adalah kenapa syalnya itu berada diluar villa dan sudah berlumuran darah seperti itu?
"Luna!"
Alexis memasuki kamar Luna, mendobraknya membuat burung hantu yang duduk dibahu Luna terbang pergi menjauh. "Abraham berada di kantor polisi sekarang!"
TBC.
YOU ARE READING
Didn't Last Long
Teen Fiction[Budayakan Vote setelah membaca 😊] "Semua kebohongan dan kesalahpahaman akan terbongkar pada waktunya." Update every Saturday night Start = 01-12-2018 End = ??