Author pov.
Suara bisik bisik di hallway ketika murid perempuan itu berjalan melewati, membuatnya sedikit risih. Sudah berapa lama keadaan seperti ini sudah terjadi, sudah berkali kali tetapi tetap saja yang ia rasakan selalu risih tentunya.
Bayangkan saja kau tidak ada salah, kau adalah murid telaten, kau pendiam dan selalu menghabiskan waktu istirahatmu sendiri, dan kau jarang bersosialisasi dengan yang lain tetapi entah dari mana gosip tentangmu yang tidak tidak dan jelas yang tidak benar itu membuat keadaanmu makin terpuruk. Walau sekarang sudah mereda tetap saja gosip tetap akan selalu diingat walau itu sudah bertahun tahun lamanya.
"Roza! Sini!"
Murid perempuan dengan tag name Roza Feira itu mendongak saat mendengar suara Damien yang duduk tidak jauh dari mana ia berdiri.
Roza tidak tau apa yang ia lakukan ini benar atau tidak. Bersahabat dengan pembuat onar, apakah itu langkah terbaik? Bayangkan saja murid yang pintar, disiplin dan telaten bersahabat dan akrab dengan pembuat onar sekolah, bagaimana tidak mengejutkan untuk beberapa orang.
Guru guru juga sudah memperingatinya agar tidak terlalu akrab dengan murid lelaki yang bernama lengkap Damien Percy itu. Dari kata kata "Dia tidak baik" sampai "Dia akan menghancurkan namamu", semua itu ditepis oleh senyum Roza yang membuat guru guru yang memperingatinya tidak ada yang berkata lebih lanjut lagi.
Semuanya berawal di kelas 9, dari Damien yang terkena 'Detention' jika kalian tidak tau, istilahnya Damien 'keciduk' sedang tidur di pelajaran metematika, yang sempat membuat Roza kagum dengan keberanian Damien bukan karna apa apa, guru matematika saat itu benar benar galaknya minta ampun bahkan ia mengingat ada murid yang dikirim ke ruang kepala sekolah karna tertidur di pelajaran itu juga.
Dan tentu saja sebagai murid yang teladan, Roza diperintahkan membantu Damien atau lebih tepatnya memaksa Damien les dengannya setiap pulang sekolah.
Dan persahabatan mereka muncul sejak saat itu. Entah Roza harus bersyukur dan berterimakasih dengan guru matematikanya dulu atau mensumpah serapahkannya karna membuat Roza hampir gila membantu Damien yang otaknya entah kemana.
"Tumben lama banget" Ucap Damien.
Roza menaruh nampan makanannya dan duduk disebrang Damien. Tangan Roza mengambil sendok dan mulai menyendokan makanan kedalam mulutnya tanpa memperdulikan Damien.
"Udah liat updatenya IG Keiza? Yang dia bilang gosip waktu itu?" Ucap Damien.
Roza berhenti mengunyah makanannya dan menatap Damien horor, gosip dari Keiza sama saja seperti hukuman mati tetapi dengan cara yang benar benar perlahan. Damien tersenyum sinis saat ucapannya berhasil menangkap perhatian Roza.
"Roza, Roza... Makanya kalau orang ngomong itu dengerin dulu, gak usah sok gak denger gua" Ucap Damien.
Tangan kanan Damien mengerogoh saku celananya dan mengeluarkan Handphonenya.
"Nih, baca"
Damien menggeser pelan handphonenya kearah Roza.
Keizdr_
Keizdr_ "Oh ya gua mau ngomongin nih soal gosip gua waktu itu. Jadi ceritanya gini, waktu itu setelah berenang, gua kan mau pergi bilas. Gak sengaja ketemu sama @Tderek yang juga lagi otw bilas, jadi waktu dia buka pintu bilas ruang laki laki.... Gua liat @E_3 sama @ZionC keliatan lagi kayak romantis gitu guys.... Gak nyangka ya... Gua kesel aja gitu apa lagi @ZionC udah punya pacar dan pacarnya itu sahabat gua sendiri... Jadi gimana menurut kalian, pelajaran apa nih yang harus kita lakuin ke @E_3 ??" 😏
Roza membelakan matanya.. Ia tau akun @ZionC itu adalah Zion Nero vespasian, pacar dari Revina. Dan akun @E_3 adalah sahabat Zion sendiri, Elias Ceres Julio dan akun @Tderek adalah Darseus Derek Tartarus. Ketiga sahabat itu sudah saling kenal sejak kelas 7 bersama Roza tetapi hubungan mereka tidak terlalu dekat dengan Roza. Melihat postingan Keiza ini membuat Roza marah, ia tau bagaimana sifat ketiga orang ini terutama Elias yang paling outgoing dari ketiganya.
Roza menatap kosong Damien sementara Damien masih asik memakan makanannya.
"Menurut lo itu bener??" Ucap Damien
"Gila lo ya. Ya kagak lah!" Ucap Roza setengah berteriak yang membuat Damien mengerut kesal.
"Tau dari mana lo itu gak bener?"
Sebelum Roza menjawab Damien ia mendengar suara orang terjatuh.
"Hahahaha"
Tak lama kemudian Roza dan Damien mendengar suara tawa, satu kantin yang penuh dengan murid murid itu tertawa bahkan ada yang sampai tersedak karna tertawa terlalu histeris.
Roza berdiri dari duduknya begitu pula dengan Damien yang melihat Elias jatuh, tidak ada satupun yang membantunya.
"Sakit ya?" Ucap salah satu siswi yang berada jauh dari Elias.
Ttuk!!
Roza menutup matanya saat melihat kepala Elias ditimpuk oleh telur dari salah satu siswa. Dan siapa yang tau telur itu ternyata busuk yang membuat semuanya kembali tertawa.
"Serang!!"
Roza mengalihkan pandangannya saat semua siswa dan siswi yang berada di depannya mulai melemparkan telur busuk kearah Elias.
Damien menarik Roza menjauh dari kantin tetapi langkah kaki Damien terdiam saat melihat murid perempuan melewati mereka.
"Kenapa berhenti?" Ucap Roza yang tidak melihat murid yang baru saja melewati mereka.
"Tunggu sabar" Ucap Damien.
"Berhenti!!"
Seketika semua murid berhenti melempar telur kearah Elias yang sudah terduduk lemas dilantai, tertimpuk telur juga bisa membuat kepala pusing apa lagi mengingat Elias belum makan apa pun, tentu saja lelaki tinggi itu tambah pusing.
"Bisa bangun Elias?" Tanya siswi itu dengan suara lembut setelah semua siswa dan siswi lainnya berhenti melemparkan telur.
Semua murid terdiam dan mulai berbisik bisik. Tidak biasanya Luna ingin membantu orang lain.
Elias tidak menjawab Luna, dengan helaan nafas kecil Luna menarik lengan Elias, membantu lelaki itu berdiri.
"Apa lagi yang mau diliat? " Ucap Luna dingin.
Roza hanya melongo saat melihat Luna mempapah Elias yang entah ingin dibawa kemana, sementara ekspresi Damien mendingin.
"Sejak kapan Luna baik dan peduli dengan yang lain?" Bisik Roza.
"Tch" Decak Damien.
Damien pergi menjauh tanpa memperdulikan murid lain yang menatapnya heran, pasalnya ekspersi Damien terlihat mengerikan dan juga ekspersinya dingin sekali.
"Lah anak itu kenapa???"
Kring!!!!!
"Pengumuman, murid murid kelas 12-77 dan 12-97 diharapkan kumpul dilapangan, terima kasih"
Roza segera pergi dari kantin saat selesai mendengar pengumuman, pikirannya tidak fokus apa lagi saat mengingat perilaku Luna tadi.
'Apa yang ada dipikirannya'
Tbc.
YOU ARE READING
Didn't Last Long
Roman pour Adolescents[Budayakan Vote setelah membaca 😊] "Semua kebohongan dan kesalahpahaman akan terbongkar pada waktunya." Update every Saturday night Start = 01-12-2018 End = ??