49

1.5K 35 0
                                    

"Indah yah sayang" kataku  sambil mengelus kepala gilang yang menyender di bahuku.

Jadi kak johan tadi membawaku ke suatu tempat yang sangat indah, apalagi saat malam hari seperti ini. Apartemennya berada di lantai paling atas dan dari sana kita bisa melihat bintang bintang dan bulan terasa sangat dekat dan jelas. Juga hamparan bangunan yang berjejer di bawah sana. Indah.

Gilang membenarkan posisi duduknya. "Masuk yuk, dingin banget di sini" kata gilang sambil menggenggam tanganku. Aku menurut dan ikut ke dalam.

Aku duduk di pinggir ranjang king size ini, sedangkan gilang masuk ke dalam kamar mandi.

"Sayang" panggilnya
"Iya kenapa?" jawabku

Tiba tiba gilang mendekat ke arahku dan menindih tubuhku. Dan parahnya gilang cuma pake boxer gak pake baju. Ya ampun tuh abs mu sayang... Untung suami ya ampuuunn

"Iih gilang, kamu pake baju sana, emang kamu gak dingin apa" kataku sambil mendorong tubuh gilang tapi sia sia, gilang malah semakin menindihku dan mempererat pelukannya dan wajahnya bersembunyi di ceruk leher ku. Nafasnya hangat. Jantungnya dapat kurasakan berdetak sangat kencang.
"Gilang..." suaraku melembut.
"Boleh yah... Plisss" kata gilang beralih menatapku sambil mengecup bibirku berkali kali.

"Tap-" tak sempat berbicara gilang mencium bibirku, melumat dan menelusupkan lidahnya ke dalam mulutku.

"Mmh.."

Gilang beralih meraba raba punggungku, membuka pengait bra ku lalu melanjutkan ciuman panas kami.

Gilang beralih ke leherku. Memberi banyak tanda di sana. "I love you" bisik gilang tepat di telingaku sambil mengigit kecil telingaku. Itu membuat bulu kudukku merinding.

*****

"Sayang..." panggilku tapi tak ada jawaban. Gilang masih tidur dengan wajahnya merapat di ceruk leher ku.

Aku berusaha mendorong tubuh gilang tapi tak ada gunanya.

"Sayang... Bangunn udah pagi aku mau mandi" kataku sambil menggoyang goyangkan tubuh gilang.

"Hmm aku masih ngantuk sayang" jawabnya dengan suara serak lalu mengecup singkat ceruk leher ku.

"Gilang.... Ayo bangunn..." kataku sambil menepuk nepuk pelan pipi gilang tapi tetap saja gilang tak bergerak sedikitpun. Akhirnya ide gilaku tiba tiba muncul.

Aku menelusupkan tanganku ke dalam selimut. Memasukkan tanganku ke dalam baju gilang sambil meraba raba absnya. Lalu aku merubah posisiku menjadi di atas tubuh gilang lalu mencium dan melumat bibir gilang. Dan benar saja dugaan ku, gilang membalas lumatanku. Malah ia menarik kepalaku memperdalam ciuman kami. Namun beberapa detik kemudian aku melepas ciuman itu secara sepihak lalu beranjak dari sana sambil membawa selimut tebal itu untuk menutupi tubuhku menuju kamar mandi.

"Sayang....!, kamu curang! Awas yah kamu!" teriak gilang frustasi. Aku tertawa geli lalu melanjutkan ritual mandi pagi ku.

Setelah selesai mandi dan berpakaian aku menuju meja rias ku sambil mengeringkan rambutku.

Tiba tiba gilang memelukku dari belakang dan mengendus endus leherku.

"Ih geli tau, sana kamu mandi" kataku mendorong kepala gilang.

"Enggak, aku mau lagi" kata gilang seenaknya.

"Heh! Emang semalem gak puas? Ga da aku dah mandi" kataku menolak lalu melanjutkan menyisir rambutku.

"Sayang... Kamu duluan yang ngehoda aku tadi, salah kamu, jadi kamu harus tanggung jawab, aku gak nerima penolakan honey" kata gilang lembut dengan nafas menderu tepat di telingaku.

Mampus. Batinku

Aduhh mampus aku. Lagian tadi cuma iseng ehh dianya malah napsu lagi.

Gilang menggendong ku ke kasur dan membaringkanku lalu menindih tubuhku.

*****

Di dalam mobil jalan menuju rumah kak johan.

"Sayang... Aku mau jus alvukat" rengekku pada gilang sambil menarik narik lengannya.

"Iya sayang, ntar kita singgah beli yah" kata gilang mengecup kening ku singkat.

"Yeyyy makasih sayang" kataku bersorak gembira lalu mengecup pipi gilang singkat.

Gilang terkekeh lalu kembali fokus menyetir.

"Nih jus alvukatnya" kata gilang menyodorkan jus alpukat.

"Makasih" kataku lalu segera meminum jus alpukat itu hingga setengahnya. Gilang melongo melihatku.

Istri gue aus apa doyan?. Batin gilang

"Enak?" tanya gilang

Aku mengangguk dan tetap menyesap jus itu hingga ludes.

15 menit kemudian.

"Sampai" gilang membukakan pintu dan menggandengku masuk ke dalam rumah menuju kamar.

Kak johan? Dia lagi di kantor ngurusin kerjaan.

Gilang sedang sibuk mengutak atik labtopnya.

"Aku mau minum" pintaku manja sambil memeluk gilang dari belakang.

"Bentar yah aku ambilin dulu" kata gilang yang hendak beranjak menuju dapur.

"Mau gendong" rengekku sambil mengangkat kedua tanganku minta di gendong.

Gilang tersenyum hangat lalu menggendongku ala koala. Aku memeluk erat leher gilang dan menghirup aroma tubuhnya.

"Manja banget sih bumil ku ini" kata gilang sambil memberikan air minum padaku.

Aku meneguk segelas air itu lalu kembali memeluk erat tubuh gilang.

*****
Aku dan gilang sedang duduk di ayunan taman belakang. Aku duduk di pangkuan gilang sambil membaca novel dan gilang ikut memperhatikan ku membaca novel sambil mengelus elus perutku pelan.

"Aduhh romantis banget sih kalian" kata seseorang yang sepertinya aku sangat kenal dengan suara ini.

Aku menoleh dan membulatkan mata.
"Risa!" aku turun dari pangkuan gilang dan menaruh asal novelku lalu berlari memeluk sahabatku ini.

"Lo ngapain di sini?" tanyaku sambil membawa risa duduk di ayunan bersamaku

"Hai gilang" sapa risa pada gilang

"Hai risa, pa kabar lo?" tanya gilang

"Baik" jawab risa yang di balas anggukan dan senyuman dari gilang.

"Sa! Jawab lo ngapain di sini? Lo tau dari mana gue tinggal di sini?" tanyaku bertubi tubi tak sabaran.

"Gue kesini mau-"

"Sayang.... Kamu di mana sih?" suara kak johan.

Sayang? Aku menatap risa dengan tatapan penuh tanya.

"Jangan bilang lo-"

"Oohh kamu di sini?" kata kak johan lalu bergabung duduk bersama kami.

Gilang yang tadinya tidak peduli kini ikut menatap kak johan dan risa penuh tanya.

Jika banyak typo mohon maaf hehe

Jan lupa vomen oke?

Babay


NARA'S LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang