sepuluh

5K 275 23
                                    

"Sepertinya kamu sedang ada masalah."Kevin datang menghampiri Mila yang sedang merenung di pinggir kolam renang.

Mila menatap sengit Kevin. Mila benar-benar muak melihat semua wajah pria di dunia ini, termaksud Rizki dan Kevin.

Mila berdiri berniat untuk kembali ke kamarnya.

Kevin menahan tangan Mila.
"Kapanpun kamu butuh aku, aku siap menjadi pendengar yang baik, Mil."ucap Kevin berbisik tulus di samping telinga Mila.

Mila tertawa mengejek kepergian Kevin yang terlalu pede untuk apa Mila jadikan Kevin teman curhatnya. Melihatnya saja Mila ingin muntah, jangan harap.

Siang tadi Mila sudah membuat kesepakatan gila pada Rizki. Mila tetap akan menjadi pacar Rizki. Sementara Rizki harus menutup mulutnya rapat, menyimpan rahasia pernikahan Mila dengan Kevin. Karena Mila tidak akan pernah rela kehilangan pekerjaanya, hanya karena seorang Kevin yang telah menikahinya.

Meskipun Mila sekarang jijik pada Rizki, tapi Mila tidak ingin Kevin menang mendapatkannya. Mila tidak ingin Kevin mengaggapnya wanita bodoh, karena selama ini tanpa Mila sadari, Mila telah di selinguhi Rizki.

Jangan tanya tentang Luna, wanita jalang itu dengan pedenya menyapa ramah Mila pagi tadi. Meski tangan Mila gatal sekali ingin merobek wajah Luna, tapi Mila tahan karena ancaman Rizki yang lagi-lagi membuat Mila tak bisa berkutik menyalurkan kekecewaanya.

Mila terlentang menatap langit-langit kamarnya. Hidupnya kenapa harus seperti ini? Semenjak menikah dengan Kevin, rentetan permasalah datang kepada Mila seakan tidak habis. Belum lagi hubungan Mila dengan Rizki yang sudah hancur.
Rasanya, rasa kepercayaan Mila pada semua laki-laki hilang karena ulah satu orang pria, yang Mila anggap tidak akan pernah menyakitinya seperti saat Kevin menerima begitu saja kak Reta dalam hidupnya.

Flashback!

"Dek, kakak punya kabar gembira."Reta tampak antusias memberitahu pada Mila.
"Kakak dilamar Kevin, dek!"seru Reta mendekap tangan Mila.

"Di.. Dilamar?"cicit Mila mengulang bagai kaset rusak.

"Iya! Tau gak perasaan kakak saat itu?"tanya Reta menatap Mila. Mila menggeleng dengan wajah sendu. Mila tidak mengira kalau Kevin sampai sejauh ini hubungannya dengan kak Reta.

Bodoh, Mila! Lo yang udah lepasin dia, buat apa lo harapin dia kembali!! Maki Mila dalam hati menjerit.

"Yang pasti kaka senang banget, makanya kakak mau bagi kebahagiaan kakak sama kamu."Reta memeluk Mila.
"Kamu bahagiakan?"tanya Reta melihat mimik wajah adiknya.

"Iya dong kak, berarti gak sia-sia aku jadi mak comblang kalian berdua."jawab Mila cepat tersenyum.

Tampa mereka sadari, ada sepasang telinga mendengar pembicaraan mereka. Hati Kevin hancur, begitu mendengar nada riang Mila mengetahui Reta akan ia nikahi. Seharusnya Mila menjelaskan pada Reta kalau Kevin adalah miliknya, tapi Mila tidak menjelaskan apapun. Kevin pergi dengan perasaan campur aduk. Ya, tekad Kevin sudah bulat. Dia akan menikahi Reta, meski tidak ada sedikitpun cinta untuk Reta.

"Berarti aku sebentar lagi punya ponakan dong."seru Mila membuat Reta merona.

"Ihh.. Nikah aja belum, udah mikirin punya ponakan. Dasar!"Reta mencubit hidung Mila. "Udah ahh.. Aku mau ke kamar."pamit Reta.

"Kak, aku pokoknya mau punya ponakan yang banyak loh ya..."teriak Mila menggoda Reta yang menutup telinga karena Mila goda.

Setelah kepergian Reta, Mila menangis sesegukan. Bahagia sekaligus sakit Mila rasakan saat ini.

Flashback off!

*****

"Maksud kamu kita akhiri hubungan kita?"ucap Luna lirih, pada Rizki dihadapanya.

"Iya, Lun. Kita harus mengakhiri hubungan gelap kita ini."Rizki menggengam tangan Luna.

"Kenapa harus aku, Ky? Kenapa bukan hubungan kamu dengan dia saja yang berakhir?"tanya Luna menundukkan kepalanya.
"Kamu bilang kamu sayang aku, tapi kenapa harus aku yang pergi dari sisi kamu?"sambung Luna mulai mengeluarkan air matanya.

Benar, Rizki sebenarnya tidak mau memilih antara Luna dan Mila. Mereka berdua sama-sama berarti buat Rizki. Rizki menyayangi Mila begitupun Luna.

"Aku sayang kamu, Luna. Tapi..."

"Tapi apa? Sayang kamu ke dia lebih besar kan Ky!"Luna melepaskan pegangan Rizki pada tangannya.

Rizki menggelengkan kepalanya cepat.

Luna berdecih. Padahal baru semalam Rizki meyakininya kalau Rizki tidak akan meninggalkan dirinya.

"Ck! Kalau begitu kamu jangan putusin aku, kalau sayang kamu ke aku sama besarnya seperti sayang kamu ke Mila."pinta Luna memohon.

"Tapi Luna. Mila ingin kita mengakhiri hubungan ini. Dia tidak mau aku menyelingkuhi dia lagi."Rizki memohon agar Luna mengerti situasi saat ini.

"Jadi dia tau hubungan gelap kita?"tanya Luna kaget menutup mulut. Pantas saja pagi tadi Luna berusaha menyapa Mila dengan segala kegugupanya, tapi Mila membuang muka padanya.

"Baguslah dia tau."ucap Luna kemudian.

"Aku janji akan kembali lagi sama kamu, Luna. Aku janji. Tapi hubungan kita, kita akhiri dulu sampai di sini. Maaf."ucap Rizki lalu pergi meninggalkan apartemen Luna.

Luna jatuh terduduk diatas lantai. Kenapa semua yang datang padanya harus pergi dari sisinya. Pertama orang tua Luna, sekarang Rizki, pria yang pertama kali Luna berikan keperawanan nya pergi memilih Mila.

TBC

Turun ranjang (Kevin-Mila story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang