Mungkin aku akan pindah ke app dreame. Dan cerita ini gak bakal di up di wattpad lagi. Jadi kalau di sini aku gak update lagi. Berarti kalian harus baca di aplikasi dreame
Happy reading...
"Nah, sudah sampai."Rizki memberhentikan mobilnya di depan pagar rumah Kevin.
Rizki mengambil tangan Mila, di gemgamnya.
"Makasih ya udah kasih kesempatan buat aku."Rizki mengecup tangan Mila."Hum. Aku harap kamu juga tidak mengulangi kesalahanmu kedua kalinya."jawab Mila.
"Yasudah aku turun, takut bentar lagi hujan."Mila melepaskan tangannya yang di genggam Rizki."Mila, tunggu..."Rizki memegang bahu Mila. "Kalau boleh aku minta kamu lebih jaga jarak lagi dengan Kevin. Aku gak suka liat kamu terlalu dekat dengan Kevin seperti tadi siang."ucap Rizki menunduk.
Mila nampak kaget. Apa Rizki mengikutinya?
"Kamu cemburu?"goda Mila.
"Ya tentu saja, Mila! Aku kan pacar kamu."jawab Rizki cepat.
"Masa sih? Lalu Luna apa?"pancing Mila.
Rizki diam tampak kesal. Padahal dia tidak mau Mila mengungkit ungkit nama Luna.
"Mila, please."ucap Rizki.
"Oke-oke aku masuk."Mila keluar dari mobil diikuti Rizki.
"Makasih ya, hati-hati dijalan."ucap Mila pada Rizki.
"Kamu juga hati-hati dirumah. Kunci pintu kalau tidur."ucap Rizki membuat Mila tertawa pada ucapan Rizki.
Kevin, pria itu mana berani memasuki kamarnya. Apa karena tubuh Mila tak seseksi tubuh kak Reta ya? Jadi Kevin tak berminat pada Mila? Sialan."Yank, serius ih."rajuk Rizki karena Mila hanya tertawa.
"Iya, yasudah sana."usir Mila mendorong Rizki masuk ke dalam mobil.
Mila menghembuskan nafasnya panjang. Apa keputusannya sudah benar, untuk menerima Rizki kembali. Semoga saja Rizki tidak mengecewakannya untuk kedua kalinya.
"Sudah baikan, ya?"tanya Kevin saat Mila masuk kedalam rumah.
"Apasih!"sengit Mila pada Kevin.
"Besok Zheera sudah mulai bersekolah. Kalau bisa kamu ikut aku untuk mengantar Zheera."ucap Kevin sambil membuntuti Mila.
"Aku sibuk."jawab Mila acuh.
"Mila, please.. Zheera pingin kamu ikut mengantarnya."mohon Kevin.
"Vin! Aku juga punya kerjaan yang harus aku urus. Tolong dong beri tau anakmu, untuk tidak manja dan merepotkan aku!"marah Mila.
"Mila, wajar Zheera ingin kamu ikut untuk mengantarnya ke sekolah. Kamu mamanya Mila! Lagian Zheera masih kecil, pikiranya hanya bagaimana dia bisa berangkat kesekolah dengan orang tuanya. Zheera pasti akan sedih bila lihat teman-temannya datang dengan orang tua mereka. Itu hal wajar."ucap Kevin panjang lebar. Entah apa yang Mila pikirkan hingga Kevin pun tak habis pikir.
"Aku usahakan."
Brak.
Setealah itu Mila menutup keras pintu kamarnya. Meninggalkan Kevin yang mengusap dadanya. Sabar Vin. Batin Kevin terus mengusap dadanya.
"Aduh cantiknya anak, papa."Kevin memandang tubuh mungil Zheera yang sudah terbalut seragam sekolah TK.
"Ayo sarapan."Kevin menggandeng Zheera ke ruang makan.
Mila keluar kamar sudah rapi dengan dress sederhana berwarna putih. Dengan tas selempang berwarna hitam.
"Mama ikut antal aku ke sekolah?"tanya Zheera pada Mila. "Yeyy..."Zheera melompat kegirngan.
