1. Kania Jey

7.2K 197 14
                                    

Sequel dari Broken Girl telah di up!

Yeyyyy....senangnya author😄

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!

Ok, guysssss

Happy Reading Readers❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kania Jey adalah gadis yang begitu menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya. Gadis ini termasuk sosok yang kuat dalam bertahan hidup meskipun dia tau bahwa hidupnya hancur sejak lama. Menjalani hidup yang dipenuhi dengan penderitaan bukanlah hal yang mudah.

Kania PoV

Aku mendengarnya lagi dan lagi. Suara menjijikan itu terus terdengar di telingaku. Sialan. Mereka melakukannya untuk kesekian kalinya.

Aku keluar dari kamarku tidak lupa menguncinya. Aku menuruni tangga satu-persatu dan berhenti tepat di sebuah kamar yang mengeluarkan suara itu, dengan kasar aku menendang pintu hingga terbuka dan terus berjalan tidak peduli akan teriakan dari Tante girang itu.

Aku membenci mereka semua. Aku membenci diriku yang harus hidup dan menjalani situasi yang sangat kacau ini.

Kania End PoV

"Apa yang kamu lakukan!"

Kania membalikkan badannya dan menatap Mamanya. Mamanya? Tante girang itu tidak pantas menyandang nama panggilan seperti itu.

"Menendang pintu," acuh Kania

Ika menatap Kania tajam. "Anak tidak berguna! Percuma aku melahirkanmu! Lebih baik aku gugurkan saat aku mengandungmu!"

DEG

Hati Kania terasa teriris saat mendengar perkataan yang keluar dari orang yang melahirkannya, tidak mau terlihat lemah Kania pun membalas lebih pedas.

"Lo pikir gue sudi dilahirkan dari rahim pelacur? Sadar diri dong! Yang salah siapa yang benar siapa?"

Kania keluar dari rumah itu disertai airmata yang baru saja menetes. Dengan kasar Kania mengusap airmata yang tidak pernah berhenti mengalir. Kania terduduk lemas di depan pagar rumahnya. Sekuat apapun Kania bertahan tetap tidak bisa, kata-kata itu sungguh menyakiti hati Kania.

"Kenapa rasanya seperti ini? Siapapun tolong aku, bantu aku keluar dari segala penderitaan ini," lirih Kania

Kania berusaha menetralkan emosinya kemudian berdiri lagi dan mulai berjalan seolah-olah dia kuat padahal tidak. Menegakkan bahu dan terus berjalan lurus bukanlah hal yang mudah.

KANIA

"Lo gak mau ke kantin?"

Kania menggeleng. "Enggak, lo aja"

Sahabatnya itu mengangguk. "Ok"

"Ehm. Kei"

"Ada apa?"

"Gue titip aqua aja"

"Siap bos"

Kania menatap kedua tangannya yang terdapat luka. Bukan hanya di tangannya di berbagai tubuh juga terdapat bekas-bekas luka bahkan ada luka baru, tapi setiap kali ke sekolah Kania selalu memakai hoodie atau sweater untuk menyembunyikan lukanya itu.

Kania beranjak dari duduknya dan pergi ke toilet. Kania termasuk siswi yang terkenal dengan sifatnya yang baik dan ceria tapi itu semua palsu, demi menyamarkan keadaannya dan selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja supaya semua orang tidak merasa simpati padanya.

Kania masuk ke dalam toilet dan mengambil silet di saku roknya. Kania menggulung hoodie ke atas dan mulai mengiris tangannya. Kania memejamkan kedua matanya menahan rasa sakitnya.

Kania akan selalu melukai dirinya jika dia tidak tahan lagi dengan segala penderitaan yang terjadi. Kania menatap tangannya yang terus mengeluarkan darah, Kania mencuci luka itu dengan air berusaha memberhentikan darah yang terus keluar.

Kania menghembuskan napasnya dan runtuhlah pertahanannya. Menangis. Kania menatap dirinya lewat kaca besar yang menunjukkan bahwa dirinya ini tidak pantas untuk hidup.

"Sampai kapan? Sampai kapan aku harus memasang topeng yang palsu ini? Aku ingin mati. Cita-citaku cuma satu yaitu mati," gumam Kania putus asa

Kania terduduk lemas di lantai marmer itu sambil menekuk kedua lututnya seolah-olah dia mencari perlindungan. Disitu Kania menumpahkan segalanya, menumpahkan apa yang dirasakannya.

Perkataan Ika masih terdengar dengan jelas di kedua telinganya. Jika dia tidak di inginkan kenapa dia harus lahir? Pikir Kania, Kania meremas hoodie dengan erat.

"Kania jalankan saja hidupmu sampai kamu berkata aku menyerah untuk semuanya," ucap Kania pada dirinya sendiri

KANIA

Kania meringis saat merasakan luka yang ada di punggungnya terkena air. Setelah pulang dari sekolah, Kania disiksa oleh Ika dengan mencambuknya sampai seragam Kania sobek dimana-mana. Tapi Kania sudah terbiasa dengan hal itu, seorang broken home sudah biasa menurut Kania.

Flashback

Ctak

Ctak

Ctak

"Mati saja! Aku lebih suka kamu mati supaya aku tidak perlu bersandiwara di depan reporter tentang keluarga kita yang harmonis," sarkas Ika

Kania menatap tajam Ika. "Emang gue mau mati kok, lo tinggal tunggu kabar aja"

"Baguslah kalau begitu jadi aku tidak perlu lagi bersusah payah untuk merangkul dan mengelus rambutmu di depan kolega dan reporter," balas Ika tanpa memikirkan perasaan Kania yang semakin tersayat

Kania berdiri dengan susah payah dan mulai berjalan tertatih-tatih. Kania berhenti sejenak menatap Bangka tua alias Papanya yang sedang menatapnya datar, tatapan Bangka tua itu sangat tidak peduli padanya. Kania meneruskan jalannya sambil meremas roknya erat berusaha menahan tangisnya agar tidak pecah.

"FAKE FAMILY!" Teriak Kania dan membanting pintu kamarnya dengan kuat

End Flashback

Kania keluar dari kamar mandi dan terpaku akan kehadiran pembantunya yang memegang nampan berisi obat sekaligus makanan dan minuman.

"Duduklah, biar Bibi yang mengobatimu"

Kania membuka handuk yang melapisi tubuhnya dan terpampanglah luka-luka itu.

"Makasih Ma," ucap Kania

Kania memanggil Bibi Ima dengan panggilan Mama karena hanya Ima yang setia menjaga dan merawatnya.

"Sama-sama, bersikap baiklah pada Mamamu"

"Dia bukan Mamaku, dia tidak pernah menceritakan dongeng setiap kali aku mau tidur. Aku kan anak broken home jadi aku tidak pernah merasakannya," ucap Kania tanpa beban

Ima yang mendengar itu merasa kasihan akan keadaan Kania yang semakin memburuk saja. Ima menaikkan handuk itu setelah mengobati Kania.

"Cepat pakai bajumu nanti kamu kedinginan, Bibi tinggalkan makan dan minum di meja. Kamu tinggal mengambil dan memakannya"

"Makasih Ma," ucap Kania tulus

Bibi Ima mengangguk dan keluar dari kamar tidak lupa menutup pintu.

"Broken home akan selalu broken home. Sampai kapanpun tidak akan merubah fakta bahwa aku hanyalah anak yang tidak di inginkan oleh semua orang alias dibuang," gumam Kania dengan derai airmata

TBC

Follow ig:  @lyviaemma- @viaaa_chan

Huuuuuu sedihnya lihat Kania kek gitu:(

Jika ada yang belum baca cerita Broken Girl, yuk mampir di ceritaku itu dan jangan lupa tinggalkan jejak ya😉

See youuuuu❤

Kania (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang