17. aku mencintaimu Juan

2.3K 93 7
                                    

"Aku mencintaimu Juan"
-Kania Jey-

"Maaf"
-Juan Aditya-

Don't forget voment!

Happy Reading Readers❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue cinta sama lo," gumam Kania yang didengar oleh Juan

"Maaf, gue gak bisa Kania," balas Juan

"Apa karena gadis itu?"

"Hm"

"Siapa namanya? Siapa dia?"

"Veisya Pratama. Cinta pertama sekaligus kekasih gue"

DEG

Kania semakin mempererat remasannya di kaosnya. Airmata mengumpul di kedua matanya.

"Apa yang kurang dari gue? Apa lo gak bisa lupain dia demi gue?"

"Kania! Dia berbeda dengan lo! Jadi tutup mulut lo!" Bentak Juan

"Kenapa...lo gak cinta sama gue?"

"Lo udah tau kan alasannya kenapa nanya? Veisya akan selalu hidup di hati gue dan sampai kapan pun Veisya adalah pujaan hati gue"

"Lo jahat! Terus perhatian lo ke gue selama ini apa? Hanya sebatas teman?"

Juan menggeleng. "Bukan teman tapi kasihan saja"

DEG

Perkataan Juan sangat berpengaruh bagi Kania. Kania pikir kalau Juan itu mencintainya. Ternyata tidak.

"Di mata lo, lo anggap gue apa?" Tanya Kania

"Gak ada"

Juan menatap Kania yang duduk sambil menahan airmatanya.

"Urusan kita telah selesai, bukan? Kalo gitu gue pergi dulu," ucap Juan tanpa merasa bersalah

Juan pergi dari hadapan Kania seolah-olah tidak membuat kesalahan. Kania mulai beranjak dari tempatnya lalu pergi dari taman di iringi kesedihan.

KANIA

Kania terus berjalan membiarkan airmatanya jatuh. Satu kata. Sakit. Hatinya sakit. Entah sejak kapan Kania mencintai Juan yang pasti Kania mulai nyaman dengan keberadaan Juan dalam hidupnya dan perasaan itu pun muncul dengan sendirinya.

Bisakah Kania berharap agar Juan mencintainya? Kania menggelengkan kepalanya. Itu mustahil, Juan tetaplah Juan yang masih mencintai mendiang kekasihnya yaitu Veisya. Kania juga sadar diri, kalau Kania tidak pantas dicintai pantasnya disiksa secara perlahan lalu mati. Kania terus berjalan tidak peduli dengan dirinya yang basah akan hujan, sepertinya langit tau kesedihan Kania saat ini.

Kania PoV

Seperti inikah rasanya ditolak oleh orang yang kucintai? Ternyata rasanya sangatlah sakit bahkan rasa sakitnya melebihi penyiksaanku selama ini. Apakah ini yang dinamakan cinta?.

Entah kapan aku bisa mencintai Juan yang pasti aku mulai nyaman dengan keberadaannya. Keberadaannya dalam hidupku membawa dampak yang besar. Jujur, aku sangat mencintainya tapi aku tau diri kalau aku hanya bisa mencintai dalam diam dan tanpa harus memilikinya. Lebih baik aku disiksa oleh keempat orang sialan itu daripada harus berurusan dengan yang namanya 'cinta'.

Kania (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang